part 10

2.4K 208 0
                                    

Yeji yang tidak sengaja melihat Mark dan soobin ke ruang penitipan anak segera menyusul keduanya ketika melihat Mark yang membawa Soobin keruangan itu. Sesampainya di ruang penitipan anak. Mark langsung memperkenalkan Soobin kepada semua anak yang ada disana. Semuanya terlihat sangat senang saat mendengar jika Soobin akan menjadi teman main mereka yang baru. Di tambah lagi pria itu tampan jadi mereka senang-senang saja.

Namun kebahagian mereka harus terhenti saat melihat Yeji yang tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan dengan tergesa-gesa.

"Soobin keluar!"
Teriaknya dengan tiba-tiba. Mark yang mendengar hal itu terlihat kaget. Begitupun dengan anak-anak.

"A-Ada apa?"
Tanya Mark panik.

"Soobin!"
Suara lain terdengar. Kali ini Yeonjun yang datang dengan tatapan datarnya.

"Y-Yeojun?"
Mark semakin dibuat bingung.

"Mark, sebaiknya jauhkan pria mesum ini dari anak-anak. Dia itu pedofil"
Ucap Yeonjun dengan santai. Mark yang mendengar hal itu terdiam sebentar. Lalu setelahnya ia langsung menarik semua anak-anak untuk bersembunyi di pelukannya.

"Semuanya, jauh-jauh dari om itu!"
Ucapnya panik.

Soobin yang melihat hal itu langsung menggeleng cepat.
"Bukan! Bukan kayak gitu! Gue cuma suka anak kecil kayak orang normal kok!"
Ucap Soobin menjelaskan.

"Orang normal nggak mimisan waktu ngeliat anak kecil"
Ucap Yeojun yang kini memberikan tisu untuk Soobin menghapus darah yang mengucur dari hidungnya. Mark yang melihat hal itu semakin takut dibuatnya.

Plak!

Sebuah kotak tisu terlempar begitu saja ke kepala Soobin. Siapa lagi pelakunya jika bukan Jeno.

"Berapa kali gue harus bilang? Jangan dekati anak-anak gue!"
Ucapnya yang baru saja datang dan melihat adegan mengerikan ini. Soobin hanya cengengesan sambil mengusap kepalanya yang terkena lemparan dari Jeno yang cukup kuat.

"Ayo pergi!"
Ucap Yeonjun menarik Soobin.

"Maaf karena sudah menakuti kalian"
Ucap Soobin dengan wajah bersalahnya.

Mark mengangguk kaku.
"Nggak papa.."

"Lain kali gue boleh datang buat ngeliat mereka?"
Tanya Soobin. Mark ragu, namun Jungwoo mengangguk pelan.

"Ya boleh aja kalau sesekali mah"
Ucap Jungwoo. Lalu setelahnya ketiganya pergi dari sana termasuk Yeji. Yeji juga tau kalau Soobin itu bucin anak-anak. Jadi dia takut aja kalau nanti anak-anak takut ngeliat cowok mesum kayak Soobin.

"Daddy!"
Teriak Jarrel yang kini berlari menghampiri Jeno. Jeno menggendong anak itu masih dengan raut wajah datarnya.

"Kamu udah makan?"
Tanya Mark. Jeno menggeleng pelan.

"Karena pria itu, aku jadi tidak pergi ke kantin"
Ucapnya bermaksud pada Soobin. Mark mengangguk, lalu meraih tas kecil yang ada di atas meja.

"Tadi mama buatin bekal. Kamu makan di sini aja. Bagi dua sama aku bekalnya"
Ucapnya.

"Tidak perlu. Itu tidak akan cukup"
Ucap Jeno yang kini duduk di depan Mark dengan Javer yang berusaha naik kepangkuannya.

"Cukup kok. Aku makan sedikit soalnya"
Mark mengeluarkan tiga kotak bekal dari dalam tas itu. Untuk dia, Jarrel dan Javer.

"Besok aku bilang sama mama biar buat bekal satu lagi untuk kamu. Mama bilang kamu malas makan, makannya mama cuman buat bekalnya tiga doang"
Ucap Mark. Jeno hanya diam saja, membiarkan Jarrel bermain dengan Javer di pangkuannya.

"Daddy mam!"
Ucap Javer dengan tatapan lugunya. Jeno mengangguk.

"Javer biar aku aja yang suapin, sayang"
Ucapnya menatap bekal makan Javer yang baru saja Mark buka. Terlihat anak-anak yang lain lagi makan dengan tenang bersama Jungwoo dan bibi Choi.

"Kamu yang suapin?"
Tanya Mark ulang sambil memberikan bekal itu. Jeno mengangguk, lalu menoleh kearah Javer yang memeluk erat dirinya.

"Aku jarang menghabiskan waktu dengannya"
Ucap Jeno. Mark tersenyum senang.

"Kalau begitu biar Jarrel mommy yang suapin!"
Ucapnya yang kini membawa Jarrel kepangkuannya. Jarrel sempat menolak namun akhirnya ia pasrah saja.

"Sayang, tolong ambilin botol minum Jarrel"
Ucap Mark menunjuk botol minum warna hitam milik Jarrel, kalau yang warna putih punya Javer.

"Nanti habis pulang sekolah. Kita singgah ke mini market dulu, ya. Beli susu untuk anak-anak. Mama nggak sempat katanya"
Ucap Mark sambil menerima botol yang Jeno berikan. Jeno hanya mengangguk dan kembali menyuapi bayi gempalnya dengan telaten. Javer sangat lucu dengan pipi mengembung seperti itu begitupun dengan Jarrel. Sangat menggemaskan






































KevanoAlvynSuldarta

Dad And Mom (NoMark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang