Sesampainya di ruang penitipan. Mark langsung mengerjap pelan saat melihat Jungwoo yang tertidur pulas dengan boneka di pelukannya. Tidak ada bibi Choi disana. Mungkin ia sedang keluar sebentar dan menitipkan anak-anak pada Jungwoo.
Buagh!
Pukulan kuat Jeno berikan pada kepala Jungwoo hingga membuatnya terbangun.
"Aduh!"
"Enak sekali tidur mu!"
Ucap Jeno dengan wajah marahnya. Jungwoo membuka kedua matanya lalu menatap kaget kehadiran Jeno dan Mark disana."Apa aku ketiduran?"
Tanyanya dengan sedikit menguap.Jeno menatap kesal kearahnya,
"Karena mu anak-anak jadi berkeliaran"
Ucapnya. Jungwoo hanya meminta maaf dan kembali tertidur dan kembali mendapat pukulan keras dari Jeno.Mark hanya bisa menggeleng pelan. Menoleh kearah Javer yang hanya menunduk diam, merasa bersalah karena sudah mengikuti mommynya.
"Javer.."
Panggil Mark. Javer mendongak menatap kearah Mark yang tersenyum."Nggak papa, Javer nggak nakal. Maaf ya mommy ninggalin Javer. Tapi mommy masih harus belajar. Javer mengertikan?"
Ucapnya.Javer mengangguk sambil menatap bersalah kearah Mark.
"Maap, mommy.."
Cicitya. Mark tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mencium pipi gembil Javer."Manis banget sih.."
Ucapnya dengan masih terus mengecupi pipi gembil Javer. Tapi kebahagian itu harus sirna saat pintu ruangan kembali dibuka.Terlihat Yeji yang datang dengan bekal di tangannya. Membuat ketiga anak itu kembali ketakutan saat melihat kehadiran gadis itu.
"Kenapa lo ada di sini?"
Tanya Mark menenangkan anak-anak. Yeji menunjukan bekal kecil di tangannya."Tadi Matthew oppa datang dan menitipkan bekal untuk Edward"
Ucapnya. Mark berdiri dan menerima bekal itu"Aduh!"
Jungwoo tiba-tiba bersuara sambil memegang perutnya."Perut ku, perut ku tiba-tiba sakit banget!"
Ucapnya sambil menyentuh bahu Jeno."Jangan menyentuh ku. Aku sudah punya istri"
Ucap Jeno sambil menghindar. Jungwoo menatap malas dirinya. Ia sedikit berbisik pada Jeno."Kita tinggalkan mereka berdua. Sepertinya gadis itu ingin minta maaf. Dia yang ngebuat anak-anak itu takut, kan?"
Ucapnya. Jeno mengerti dan memilih membawa Jungwoo bersamanya. Meninggalkan Mark dengan Yeji bersama anak-anak."Eumh, gue bisa ngurus mereka sendirian, lo bisa balik ke kelas"
Ucap Mark menatap kearah Yeji yang kini duduk di depannya."Gue juga bisa bantu lo kok"
Ucapnya dengan wajah cueknya."Tapi, anak-anak ini ketakutan ngeliat lo"
Ucap Mark sambil memeluk ketiga bocah itu. Yeji yang melihat hal itu kembali merasa bersalah."Gue..gue mau minta maaf"
Ucapnya dengan tiba-tiba. Mark menatap kearahnya."Maaf karena udah marahin mereka di koridor tadi"
Ucapnya sedikit menunduk."Ah, nggak papa. itu tadi salah gue juga. Gue nggak tau kalau mereka ngikutin gue di belakang"
Ucap Mark berusaha tersenyum."Gue udah tau semuanya. Kenapa kalian berdua milih buat ngerawat mereka?"
Tanya Yeji."Ah, soal itu.."
Mark menatap Javer dan Jarrel yang masih memeluk erat tubuhnya."Gue kasihan sama mereka. Mereka masih terlalu kecil untuk di terlantarkan kayak gitu. Untungnya orang tua Jaemin sama orang tua gue setuju buat ngangkat mereka jadi keluarga. Dan sekarang gue udah nganggep mereka kayak anak gue sendiri"
Ucap Mark dengan senyuman manisnya. Sedikit berbisik pada Yeji agar Javer dan Jarrel tidak dengar. Yeji yang mendengar hal itu langsung merematkan tangannya pada rok yang ia pakai."Lo baik banget.."
Ucapnya. Mark yang mendengar hal itu semakin tersenyum membuat Yeji salah tingkah."Jangan salah paham. Gue cuman muji lo aja"
Ucapnya sambil memalingkan wajahnya.Mark mengangguk,
"Gue tau kok"Yeji menoleh kearah Javer yang sedari tadi menatapnya.
"Nama gue Yeji, gue teman sekelas mommy lo"
Ucapnya pada anak itu. Javer mengangguk dan berusaha tersenyum, membuat pipinya kembali memerah.'Gemes banget!'
Batinnya.Pintu ruangan terbuka, menampilkan Jeno yang datang sendirian.
"Sayang, gimana sama Jungwoo hyung?"
Tanyanya pada Jeno."Tenang saja, dia cuma bohong. Dia lagi bersantai di uks"
Ucap Jeno dengan wajah datarnya."Ha?"
"Jadi, gimana sama dia?"
Tanya Jeno yang kini melirik Yeji yang tengah bermain dengan anak-anak."Dia udah minta maaf.."
Ucapnya menatap lembut interaksi Yeji dan anak-anak."Begitu yah, sepertinya kamu punya satu anak lagi yang harus di rawat"
Ucap Jeno menatap Yeji yang terus tertawa bersama Jarrel. Mark tersenyum lembut mendengar perkataan Jeno.KevanoAlvynSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Dad And Mom (NoMark)
Teen FictionKisah sang ketua osis yaitu Mark yang harus tinggal serumah dengan sang kapten basket yaitu Jeno, demi merawat dua anak kembar yang datang entah dari mana. Inspired by anime Gakuen Babysitter. My favorite anime.