un

21.9K 1.4K 61
                                    

Di sebuah ruangan yang cukup minim cahaya, terdapat lima buah kursi yang mengelilingi sebuah api berwarna biru, api yang menjadi satu-satunya sumber cahaya di ruangan tersebut.

"Dia tidak hadir lagi?" Tanya sebuah suara yang bergema di ruangan besar tersebut.

"Sejak kapan dia hadir dan menduduki kursinya?" Jawab suara lainnya dengan nada ketusnya.

"Tidak perlu di perpanjang, biarkan saja dia melakukan kemauannya." Sahut suara lainnya lagi.

"Kau terlalu memanjakannya." Ujar suara yang sebelumnya menjawab dengan nada ketus.

"Aku sedang tidak berminat beradu argumen denganmu Jeno." Sahut suara lain yang membuat sang pemilik nama Jeno terkekeh.

"Hyung sudahlah jangan bertengkar." Ujar suara lain yang memiliki suara lebih berat.

"Demon pemalas sepertinya tidak pantas disebut sebagai seorang chattel." Sinis Jeno sembari melirik sinis ke arah kursi kosong yang terletak di kanannya.

"Sudah hentikan, aku mengumpulkan kalian disini bukan untuk membahas Donghyuck." Ujar suara yang pertama kali berbicara tadi. Membuat tiga sosok lainnya disana terdiam.

"Apa ada masalah hyung?" Tanya sosok dengan surai berwarna biru mudanya.

"Sejak kapan seorang demon tidak memiliki masalah?" Sahut Jeno dengan nada menyindir yang membuat Jaemin, sosok demon bersurai biru itu pun mendengus.

"Jika kau masih ingin membuka suaramu lebih baik kau pergi Jeno." Tajam Minhyung yang merupakan sosok paling tua diantara mereka.

"Hyung jangan bertengkar." Jisung, demon termuda di antara mereka mencoba menenangkan dua demon yang lebih tua darinya itu.

Jeno dan Minhyung menghela nafas mereka dan seketika ruangan luas tersebut kembali tenang.

"Seorang lorde memusnahkan monarch di dunia satu persatu." ujar seorang demon dengan surai berwarna hijaunya yang tidak lain adalah Minhyung, membuat tiga demon lainnya terkejut di tempat masing-masing.

"Kau bercanda hyung? Lorde?" Ujar Jaemin dengan tatapan terkejutnya.

"Aku rasa dia berhasil menyembunyikan identitasnya selama ini dan menyamar menjadi seorang demon biasa." Jelas Minhyung kembali.

"Mustahil, seharusnya kita bisa merasakannya kalau memang dia seorang lorde." Sahut Jeno dengan nada tajamnya.

"Seorang chattel berada di bawah lorde, Jeno. Ingat posisimu, chattel tidak membuatmu bisa merasakan apalagi mengalahkan seorang lorde." Tajam Minhyung yang seketika membuat suasana kembali memanas.

"Dia memiliki monarch?" Tanya Jaemin yang mengalihkan perhatian Minhyung dan Jeno.

"Huang Baekhyun, aku dengar dia lah monarch dari lorde." Ujar Minhyung yang membuat ketiga demon chattel di hadapannya terlihat gugup.

Seorang demon akan memiliki kekuatan dua kali lipat dari sebelumnya ketika membuat perjanjian dengan monarchnya. Ketiganya seketika memikirkan betapa kuatnya sang lorde, karena untuk demon tingkat atas seperti chattel saja sudah cukup sulit untuk di lawan apalagi dimusnahkan.

"Tapi bukannya bagus? Dia memusnahkan semua monarch artinya kita tidak perlu membuat perjanjian dan menyerahkan nyawa kita pada monarch kita nanti?" Ujar Jisung yang membuat tiga demon di ruangan itu menatapnya.

Memang benar yang dikatakan oleh Jisung. Seorang demon, baik itu seorang demon biasa maupun seorang chattel. Sekali mereka membuat perjanjian dengan seorang monarch. Maka mereka diharuskan melindungi monarch mereka, karena jika sang monarch terluka apalagi kehilangan nyawa maka para demon pun akan ikut terluka dan musnah untuk selamanya.

Monarch ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang