siete

6.9K 1K 58
                                    

Renjun mengepalkan kedua tangannya. Selalu seperti itu setiap ia kembali ke rutinitas sekolahnya. Tatapan dan cemooh yang di berikan oleh siswa lainnya pada dirinya, sudah seperti makanan sehari-hari bagi Renjun.

"Hai?"

Renjun seketika menghentikan langkahnya saat mendapati seseorang menepuk pelan bahunya dan menyapanya.

"Kau...menyapaku?" Tanya Renjun yang diangguki oleh pemuda yang menyapanya tadi. Seketika senyum Renjun mengembang.

"Woah...senangnya..." gumam Renjun yang membuat sang lawan bicara terkekeh pelan.

"Namamu Renjun bukan? Aku Chenle...Zhong Chenle." Ujar sang lawan bicara yang bernama Chenle.

"Woah, kau bahkan tau namaku??" Salut Renjun dengan mata berbinarnya.

"Sepertinya satu sekolah pun tau namamu." Sahut Chenle dengan kekehan pelan yang seketika membuat semangat Renjun memudar.

"Eh? Sudahlah jangan dipikirkan. Lebih baik kita berteman saja bagaimana?" Tawar Chenle sembari mengulurkan tangannya yang membuat Renjun terkejut.

Baru saja sang pemuda Huang akan menjawab tawaran sang pemuda Zhong, dan menyambut tangan yang terulur padanya itu. Tapi niatnya harus terhenti saat seorang pria paruh baya yang merupakan kepala sekolah memanggil namanya.

"Renjun, ikut saya ke ruangan." Perintah sang kepala sekolah yang membuat Renjun mematung. Ia merasa tidak membuat kesalahan apapun.

"Tenang saja, kalau ada apa-apa kau bisa berbicara denganku." Ujar Chenle dengan senyum ramahnya yang membuat Renjun ikut mengulas senyumnya.

"Terima kasih, Chenle-ya! Kalau begitu aku duluan ya!" Semangat Renjun yang kemudian beranjak dari tempatnya dengan langkah sedikit terburu-buru.

Chenle yang melihatnya pun hanya mengulas senyumnya dan melambaikan tangannya ke arah Renjun, tidak menghiraukan tatapan aneh yang ditujukan kepadanya.

"Dia Zhong Chenle bukan? Monarch dari seorang chattel seperti Liu Yangyang?" Ujar sebuah suara berbisik yang dapat Chenle dengar dengan jelas.

Seketika senyum lebar di wajah manisnya menghilang dan digantikan dengan sebuah senyum tipis yang menyerupai sebuah smirk.

"Hm...dia polos dan manis." Gumam Chenle yang kemudian beranjak pergi dari tempatnya. Meninggalkan beberapa orang yang masih setia berbisik-bisik membicarakan interkasi Chenle dan Renjun.



Renjun meneguk ludahnya sedikit kasar saat mendapati kehadiran orang lain di ruangan sang kepala sekolah, yang tidak lain adalah guru pelatih monarch dan serf.

"Sehun-ah, ini murid yang aku maksud." Ujar sang kepala sekolah pada sesosok pemuda jangkung dengan wajah datarnya dan rambut silvernya.

"Huang Renjun? Anda yakin?" Tanya Sehun yang segera diangguki oleh sang kepala sekolah.

"Aku sudah memastikannya berkali-kali dan memang dia sudah membuat kontrak dengan seorang demon." Ujar sang kepala sekolah yang membuat Sehun melangkahkan kedua kakinya untuk mendekat ke arah Renjun.

"Tunjukan." Datar Sehun yang sudah berdiri tepat di hadapan Renjun, membuat sang pemuda Huang harus mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah sang guru.

"Tunjukan...apa ssaem?" Tanya Renjun dengan hati-hati.

"Kontrakmu." Datar Sehun kembali yang membuat Renjun meneguk ludahnya dan mulai membuka dua kancing teratas seragamnya.

Monarch ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang