Donghyuck menatap datar disertai rasa kesal saat Jisung mengeluarkan pedang andalannya yang berwarna merah.
"Hyung? Tidak ingin mengeluarkan senjata?" Tanya Jisung pada Donghyuck yang hanya berdiam diri. Sejujurnya, Jisung juga sedikit penasaran akan kekuatan Donghyuck. Karena selama ini demon di hadapannya tidak pernah mengeluarkannya sedikit pun.
"Terlalu berat, nanti saja. Aku harus memastikan sesuatu dulu." Jawab Donghyuck santai, sembari melirik ke arah Renjun yang tengah menatap dirinya dengan raut khawatir, baru pertama kali Donghyuck mendapati seorang monarch mengkhawatirkan serfnya.
"Hmm, kalau begitu aku menyerang duluan." Ujar Jisung yang kemudian mengayunkan pedangnya yang tiba-tiba dilapisi oleh api.
Donghyuck segera melompat mundur saat Jisung mengayunkan pedang apinya ke arah Donghyuck, untuk saat ini lebih baik jika Donghyuck menghindari serangan Jisung.
Jisung terus-terusan mengayunkan pedangnya yang diikuti oleh semburan api dan percikan api. Merasa jengah dengan pertarungannya, Jisung berniat meningkatkan kekuatannya.
Kedua mata jingganya seketika mengeluarkan cahaya untuk beberapa detik, dan kemudian dengan cepat Jisung menghirup udara dan seketika ia menyemburkan bola api besar dari mulutnya ke arah Donghyuck. Membuat Donghyuck yang belum siap membulatkan kedua netranya.
Jisung yang mendapati Donghyuck masuk ke perangkapnya pun dengan segera melesat ke arah sang demon bersurai ungu dan menendang wajah Donghyuck, membuat tubuh Donghyuck seketika terpental dan berguling di lantai arena.
"Uhuk..." Donghyuck sedikit terbatuk, serangan lorde beberapa saat lalu masih meninggalkan bekas di dalam tubuhnya walaupun lukanya sudah menghilang.
"Sial, luka dari lorde tidak main." Gumam Donghyuck, seketika matanya terarah pada Renjun yang masih setia berdiri di tempatnya.
"Hyung? Kau baik?" Tanya Jisung sedikit khawatir.
"Tidak! Seranganmu sakit tau?!" Sewot Donghyuck dengan wajah kesalnya.
"Kan...kita sedang bertarung?" Jawab Jisung sembari mengusap tengkuknya.
"Jisung-ah." Panggil Donghyuck yang membuat Jisung mengerutkan keningnya.
"Ya hyung?" Bingung Jisung.
"Serang aku dengan pedangmu, hanya pedang jangan pakai api! Cepat!" Perintah Donghyuck yang membuat Jisung dan semua pasang mata disana membulat bingung.
"Hah?!!" Kaget Jisung.
"Sama seperti monarchnya, serfnya juga gila ternyata." Ujar seorang siswa pada yang lainnya.
"Ck, cepat! Aku harus memastikan sesuatu." Ujar Donghyuck yang membuat Jisung dengan sedikit ragu mengayunkan pedangnya ke arah dada Donghyuck dan seketika tercipta sayatan panjang di tubuh Donghyuck disertai darah yang mengalir cukup banyak.
"Uhuk...yak! Aku bilang sedikit!" Protes Donghyuck yang membuat Jisung membulatkan kedua netranya, Sehun yang melihatnya pun berniat menghentikan pertarungan. Namun terhenti saat Donghyuck tiba-tiba duduk bersila dan menyatukan kedua tangannya.
Seketika lingkaran ungu kembali terbentuk disertai dengan cahaya berwarna serupa. Membuat semua pasang mata disana tertuju pada Donghyuck.
Donghyuck melirik ke arah bahu kirinya, dan benar dugaannya. Seketika simbol kontrak di punggung kirinya bereaksi. Membuat ukiran-ukiran baru yang merayap ke bahu dan dada Donghyuck, dan seketika membuat luka sayatan Jisung menutup dengan sendirinya.
"Bagaimana bisa?!!!" Kaget Jisung saat melihat dengan mata kepalanya sendiri luka Donghyuck sembuh dengan sangat cepat.
"Ah...jadi benar dugaanku. Hm...tidak buruk juga membuat kontrak dengannya." Gumam Donghyuck yang kemudian melirik Renjun yang terlihat sangat khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monarch ✓
Fantasy[SUDAH TERBIT] Renjun, seorang monarch yang selalu diremehkan oleh monarch lainnya karena dirinya yang lemah dan tidak bisa membuat perjanjian dengan iblis. Hingga suatu kejadian membawanya pada Donghyuck yang merupakan seorang iblis. [Hyuckren] 🐻...