tres

7.7K 1.1K 57
                                    

Donghyuck mengarahkan pandangannya pada sebuah kastil tua yang bahkan sebagian areanya sudah rubuh.

"Dia tidak punya tempat tinggal lebih layak apa?" Gumam Donghyuck. Namun seketika ia sedikit merendahkan tubuhnya saat mendapati kehadiran sosok lain yang tidak lain adalah seorang dormigod.

"Huh...bekerjasama ya." Monolog Donghyuck dengan senyum miringnya saat melihat sang dormigod memasuki kastil yang diyakini sebagai tempat sang lorde berada.

Donghyuck sedikit meregangkan tubuhnya dan kemudian memejamkan kedua netranya. Hingga beberapa detik kemudian ia membuka kedua netranya cepat disertai sebuah cahaya ungu yang terlihat di matanya.

Sang demon tersenyum miring saat ia dapat melihat keadaan di dalam kastil tersebut. Hingga pandangannya terhenti pada dua sosok yang terlihat tengah berbincang satu sama lain. Sayangnya Donghyuck hanya dapat melihat tanpa bisa mendengar.

Donghyuck mencoba memfokuskan dirinya untuk membaca gerakan bibir sang lorde yang tengah duduk di atas kursi batu besar dan tingginya. Hingga beberapa saat kemudian Donghyuck menarik kembali kekuatannya saat melihat bahwa sang lorde menyadari kehadirannya.

"Sial." Gumam Donghyuck pelan yang kemudian segera beranjak pergi. Tugasnya disini hanya untuk mengawasi dan bukanlah menyerang. Terlebih lagi ia belum tau kekuatan sang lorde saat ini, akan terlalu beresiko jika mereka melakukan pertempuran.

Setidaknya Donghyuck mendapatkan beberapa informasi. Dimana yang pertama adalah mengenai dormigod dan lorde yang bekerjasama. Dan sang lorde yang tengah mengincar adik dari Huang Baekhyun.

Renjun menghela nafasnya, entah sudah yang keberapa kalinya hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun menghela nafasnya, entah sudah yang keberapa kalinya hari ini. Sekolah khusus monarch tempatnya bersekolah kini sudah sepi, karena kelas terakhir usai sekita 2 jam yang lalu. Namun sang pemuda Huang terlihat enggan untuk meninggalkan gedung sekolahnya itu.

Bruk

Renjun membulatkan kedua netranya saat bahunya tidak sengaja menyenggol sosok yang baru saja lewat di sampingnya. Membuat tumpukan buku yang dibawa oleh orang tersebut jatuh berserakan.

"Ah, maafkan aku...aku benar-benar tidak sengaja." Ujar Renjun sedikit panik dan dengan segera berlutut untuk membantu memunguti buku-buku yang berserakan tersebut. Sedangkan sang pemilik buku masih setia berdiri di tempatnya.

"Cih, aku tidak membutuhkan bantuanmu." Sinis sosok yang berdiri di hadapan Renjun tersebut sembari menatap tajam sang pemuda Huang.

"Aku...aku benar-benar tidak sengaja." Ujar Renjun masih dengan nada sopan dan sedikit bersalah.

Duagh

Tanpa perasaan sosok di hadapan Renjun menendang dada sang pemuda Huang cukup kencang. Membuat tubuh Renjun tergeletak di lantai dan sedikit terbatuk.

"Kau adik dari Huang Baekhyun bukan?" Tanya sosok tersebut yang membuat mata Renjun membulat dan kedua tangannya terkepal.

"Cih, bukankah akan lebih baik jika monarch gila itu memusnahkan adik lemah sepertimu dibandingkan keluarga orang lain?" Datar sang lawan bicara yang membuat Renjun terdiam.

Monarch ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang