PART 20 Dia Marah?

4.3K 339 34
                                    

HAPPY READING

Dilain tempat segerombolan remaja tengah merayakan kemenangannya dengan berbagai minuman soda dan juga cemilan.

"Apa gue bilang Arlan pasti menang." Ucap Riko sambil meneguk minuman soda ditangannya.

"Hm besok-besok kalau ada balapan lagi fix Lo harus ikut lan, kan lumayan hadiahnya" Timpal Vero.

"Gak!" Tegas Arlan.

"Kenapa sih lan, karena Evan?" Tanya Vero.

"Lupain kali lan kejadiannya juga udah lama!" Saran Riko.

"Gak bisa ko! Gue liat dengan mata kepala gue sendiri 'kejadian itu"

Vero yang duduk disamping Arlan menepuk-nepuk punggung Arlan "gue yakin kecelakaan itu pasti udah direncanain"

"Iya malam itu kita juga udah cek motor Lo sama bos Evan dan gak ada masalah sama sekalian" ucap Riko menganguk membenarkan perkataan Vero.

"Nah gimana bisa motor Lo remnya blong, pasti ada yang sabotase"

_________

Suara deruman Mobil Aretha yang memasuki parkiran AHS mengisi kesunyian sekolah yang hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang. Bisa dibilang ini masih terlalu pagi untuk kesekolah tapi entahlah kenapa ia berangkat terlalu pagi.

Aretha melangkahkan kakinya memasuki gedung AHS matanya menyipit saat tidak sengaja melihat seseorang yang sudah resmi menjadi kekasihnya tengah berpelukan dengan seorang gadis. Dengan ketiga temannya yang memegang bunga juga coklat dibelakangnya.

Aretha memberhentikan langkahnya "Altha" gumamnya pelan tetapi masih bisa didengar kelima remaja disana karena koridor yang terbilang sunyi.

Kelima remaja disana mengalihkan pandangannya kearah Aretha yang berdiri tak jauh dari mereka. Altha yang mendengar suara gadisnya mengalihkan pandangannya ke sumber suara manik matanya bertubrukan dengan Manik mata Aretha.

Aretha memutuskan tatapannya dan berlari pergi meninggalkan kelima orang disana yang diam mematung. Altha yang tersadar langsung mendorong kuat gadis didepannya. Membuat gadis itu jatuh tersungkur ke lantai.

"Ma-maaf k-kak a-aku gak se-sengaja" ucap gadis itu terbata-bata.

Altha yang sudah tersulut emosi apalagi melihat gadisnya berlari meninggalkannya menarik kerah baju gadis yang sudah terduduk dilantai bermaksud agar gadis itu berdiri.

Plak! bugh!

Altha dengan tanpa perasaan menampar dan menendang bagian perut gadis itu hingga tersungkur ke lantai untuk kedua kalinya. Saat ingin kembali melayangkan pukulan suara Andrew memberhentikan nya "Daripada Lo buang-buang waktu kaya gini mending Lo susul cewek Lo!"

Altha yang masih tersulut emosi menaik turunkan dadanya berusaha mengontrol emosi "arghhh" ia meraup wajah frustasi, mengacak bunga dan coklat yang ada ditangan teman-temannya hingga jatuh berserakan.

"Pergi!" usir Andrew pada gadis yang tidak sengaja menabrak bosnya. Gadis itu langsung bangkit berjalan meninggalkan mereka dengan tertatih-tatih merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Salah besar ia mengusik lelaki itu.

"Ini gimana jadinya sih?" Tanya Bayu yang masih syok dengan kejadian barusan.

"Baru aja kemaren jadian keknya mau putus ni" ucap santai Kenan mendapatkan tatapan tajam dari Altha "engak bos becanda sumpah becanda gua" jelas Kenan sembari mengangka dua jari membentuk V.

"Kejar cewek Lo bodoh" maki Andrew pada Altha.

Altha Langsung pergi meninggalkan ketiga temannya.

"Duh kasian banget kisah percintaan bos gue" ucap Bayu.

"Sayang banget coklatnya" ucap Kenan memungut coklat yang tergeletak di lantai "belum lima menit"

"Kayak pemulung Lo" sindir bayu seraya merampas coklat yang sudah berada di tangan Kenan.

"Ck bilang aja Lo mau juga kan, pake segala nyindir"

Beralih ke Aretha yang saat ini tengah berada di rooftop memandan para murid yang sudah mulai ramai dibawah.

Menghela nafas mengeluarkan sebungkus rokok berserta korek dari kantung roknya, Mengambil satu tangkai dan menghidupkannya. menghisap kemudian menghebuskan nya ke udara memperlihatkan kabut putih bertebaran di udara.

Sementara di sisi lain Altha sudah uring-uringan mencari keberadaan gadisnya. Menanyakan ke setiap murid yang ia lewati.

"Lo liat Aretha?" Tanya Altha pada seorang murid didepannya.

"G-gue gak li-liat" jawab murid itu sedikit gagap.

BUGHH!!

Altha memberikan bogeman pada murid itu dan langsung pergi meninggalkannya.

"Liat Aretha?" tanyanya lagi pada murid yang baru saja ia lewati.

"E-enga kak"

BUGHH!!

"Liat Aretha?"

"G-gue gak tau"

BUGHH!!

Altha masih terus menanyakan keberadaan Aretha pada setiap murid yang ia lewati dan langsung memberi bogeman pada murid yang tidak mengetahui keberadaan gadisnya. Membuat para murid takut dan lebih memilih menjauh dari lelaki itu.

Sedangkan teman-temannya yang sudah melihat dari tadi hanya menggeleng kepalanya.

"Benar-benar udah gila tu bos Lo" ucap Kenan.

"Bos Lo juga tolol" balas Bayu.

"Bisa-bisa semua orang babak belur tu gara-gara si bos"

"Hm sekalinya bucin langsung hilang akal" balas Bayu membenarkan ucapan Kenan.

"Udah gila" ucap Kenan yang masih belum mengalihkan pandangannya pada Altha yang sudah mulai menghilang.

"Ikuti" perintah Andrew berlalu pergi mengikuti arah perginya Altha.

To be continued
See you next time :)

ARETHA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang