PART 21 Formalitas

3.8K 359 26
                                    

HAPPY READING

"Arghhh" teriak Altha mengacak rambutnya frustasi.

"Udah bos mending sekarang kita kekelas, siapa tau Bu bos udah dikelas kan bentar lagi bel" kata Bayu menenangkan.

"Nah bener tu" ucap Kenan membenarkan perkataan Bayu.

Tanpa mendengar perkataan mereka lagi Altha Langsung berjalan menuju kelasnya. Sesampainya di Kelas ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan gadisnya tapi masih belum menemukannya.

"Mana Aretha?" Tanya Altha pada salah seorang murid kelasnya.

"G-gak tau d-dia dari t-tadi b-belum ada ke-kelas"

BRUKK!

Altha mendorong kuat murid itu hingga menubruk meja.

BRAKK!

Altha mendorong kuat meja yang ada di depannya hingga menimbulkan suara yang cukup keras dan berlalu pergi meninggalkan kelas diikuti teman-temannya membuat seisi kelas menghela nafas.

_________

Sementara orang yang mereka cari saat ini masih berada di rooftop sudah menghabiskan sebungkus rokok entah apa yang ada dipikirannya.

Altha beserta teman-temannya masih terus mencari keberadaan Aretha kesegala penjuru sekolah tapi sepertinya mereka melupakan satu tempat 'rooftop. Altha tidak akan segan membogem orang-orang yang ia lewati serta menghancurkan barang yang menurutnya menganggu.

Hingga bel istirahat berbunyi mereka masih belum menemukan keberadaan gadis itu.

Aretha yang sudah bosan memutuskan untuk turun kebawah cukup terkejut dengan apa yang ia lihat. Barang barang yang hancur berserakan serta banyak murid yang menatapnya aneh dengan banyak luka memar diwajah mereka satu kata yang ada dipikirannya 'tauran?'.

"Lo liat Aretha?"

Samar-samar ia mendengar suara seseorang yang familiar di Indra pendengarannya, tak jauh dari tempatnya ia melihat Altha yang sedang memukuli salah seorang siswa. ia hanya mengangkat bahu acuh bukankah sudah bisa Altha memukul seseorang.

Saat ia melihat Altha yang berjalan kearahnya tapi sepertinya lelaki itu belum menyadari keberadaannya dengan segera ia berjalan di depan dua orang gadis yang berjalan membelakangi Altha.

"Shutt diam! Jalan!" Perintah Aretha.
Dua orang gadis itu hanya mengikuti perintah Aretha hingga suara seseorang membuat mereka berhenti.

"Woy yang berdua" Panggilan seseorang Membuat Altha dan yang lainnya mengarahkan pandangannya pada dua orang gadis itu.

"Diam! Jangan balik badan!" Ancam Aretha.

"Hei Lo berdua gak denger ya" Panggil Bayu sekali lagi.

Bayu berjalan kearah mereka berdua diikuti teman-temannya termasuk Altha. Membalik badan kedua gadis itu tapi tidak menemukan apapun karena Aretha sudah berhasil pergi dari sana.

"Lo liat Bu bos Aretha gak?" Tanya pada dua gadis itu.

"K-kita gak liat kak" jawab salah satu gadis tersebut.

"Bohong! Lo pasti tau dimana Aretha" tumpah Altha.

"K-kita beneran gak tau kak" jawab gadis disebelahnya.

"Gue gak mungkin salah, bau parfum Aretha gue yakin dia tadi ada disini!" Bentak Altha emosinya semakin naik saat tau gadis didepannya ini berbohong.

'Sangking bucinnya sampai bau parfumnya pun hafal, gua aja gak nyium apa-apa" kira-kira seperti itulah batin Bayu dan Kenan sambil menggelengkan kepala.

"E-enga kak kita dari tadi berdua" jawab capat mereka.

BUGHH!

"Arghhhhhh" teriak salah satu gadis itu saat melihat temannya dipukul.

"Dimana Aretha sialan!"

Gadis itu yang merasakan kemarahan lelaki didepannya ini bergetar ketakutan siapa yang tidak mengenal lelaki ini, tapi ia juga diancam "K-k-kak A-aretha k-ke sana" kata gadis itu menunjuk kearah lapangan.

"Lah beneran tau" kata Kenan heran.

"Bukannya dari tadi" Sindir Bayu.

Mereka berempat termasuk Andrew yang sendari tadi hanya diam langsung pergi kearah yang ditunjuk kedua gadis itu.

Sedangkan Aretha saat ini sedang berjalan di dekat pepohonan tak jauh dari lapangan outdoor.

"Hei Lo" panggilan Aretha pada seorang gadis yang berdiri tak jauh darinya.

"Sa-saya kak?" Tanya gadis itu gugup.

Aretha menyerahkan selembar uang biru "minum" katanya yang tidak dimengerti lawan bicaranya.

Aretha menghela nafas "Beliin minum antara ke taman belakang, kalau Lo liat Altha jangan kasih tau kalau gue disana!. Ngerti?"

"I-iya kak" Jawab gadis itu.

__________

Aretha yang saat ini sudah berada di taman belakang yang terbilang sepi mungkin karna kejadian pembunuh itu yang membuat para murid takut untuk ke taman ini. Ia mendudukkan dirinya di kursi panjang yang Memang tersedi disana.

Tak lama seseorang datang dari arah belakang menyerahkan sebotol air mineral. Aretha menerima minumannya tanpa menengok siapa yang memberikannya.

"Thanks" ucap Aretha membuka tutup botol dan langsung meneguknya.

"Udah? main petak umpetnya?" Tanya orang itu yang sudah duduk disampingnya tanpa permisi.

Aretha mengalihkan pandangannya kesamping dan berdecak saat melihat siapa yang ada di sampingnya.

"Cowok Lo dah mulai gila tu"

"Biarin" balas Aretha terkesan cuek.
Lelaki itu berdecak "dia gak sengaja meluk tu cewek"katanya mencoba menjelaskan.

"Hm" Aretha menjawab hanya dengan deheman.

Lelaki itu kembali berdecak saat mendengar balasan gadis disampingnya "lagian itu gak bisa dibilang pelukan, karna Altha gak balas cewek itu"

"Gue tau"

Lelaki itu menghela nafas saat mendengar balasan singkat daari gadis disampingnya "terus ngapain Lo lari?" Tanyanya penasaran.

"Formalitas" kata Aretha kelewat santai.

Lelaki itu menjitak pelan kepala gadis disampingnya "hah dasar bisa-bisanya bos gue suka sama cewek kaya lo" katanya dibalas tatapan tajam dari Aretha.

To be continued
See you next time :)

ARETHA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang