PART 17 Sialan! mati aja Lo

4.4K 320 5
                                    

Segerombolan remaja laki-laki tengah berkumpul di markas ditemani suara gitar dan nyanyian salah satu remaja disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segerombolan remaja laki-laki tengah berkumpul di markas ditemani suara gitar dan nyanyian salah satu remaja disana.

"Ver! Lo yakin gak mau ikut balapan ntar malem?" Tanya Riko.

"Gue udah gak mood semenjak dikalahin tu cewek!" Jawab Vero.

"Yeee.. Lo mah gak asik"

"Lo gak tau gimana rasanya dikalahin cewek."

"Santai aja kali ver! Lagian itu cuma balapan, Lo juga udah sering kalah!"

Vero membulatkan matanya mendengar perkataan terakhir Riko "terlalu jujur itu ternyata tidak baik kawan." gumamnya "tapi ini gue kalahnya sama cewek!"

"Ya Adrian aja yang katanya king racing kalah." balas Riko tak mau kalah.

"Iya juga ya" Ucap Vero tampak berfikir.

"Iya! Adrian yang king racing aja kalah apa lagi lo."

"Mulutnya minta di tabok ni anak" batinnya "gue tetep gak mau ikut balapan titik."

"Ya elah terus siapa yang bakal gantiin Lo?"

"Gak tau kok tanya saya."

"Gik tiu kik ninyik siyi"ucap Riko menirukan ucapan Vero, membuat sang empu berdecak " minimal Lo kasih saran kek!"

Vero mengangkat bahu acuh "Lan!" Panggil Vero saat melihat seseorang yang beru saja keluar dari ruangannya.

"Kenapa?"

"Lo gantiin gue balapan ntar malem"

____๑_๑____

Aretha melotot kan matannya tidak percaya dengan apa yang dilakukan lelaki itu, untuk saja refleknya cepat jadi ia bisa menggapai tangan lelaki itu, tapi iya tidak akan bisa menahannya lebih lama apalagi tanggannya sedang terluka, sungguh ingin sekali ia mengutuk Lelaki bodoh ini bisa bisanya dia nekat terjun dari rooftop hanya karena perintahnya.

"Sayang"

"Diem Lo! Bisa-bisanya Lo beneran lompat karna permintaan gue" ucap Aretha sembari berusaha menarik tubuh Altha yang bergelantungan 'dasar laki-laki bodoh.

Altha hanya diam tidak berniat menjawab ucapan gadisnya 'bukannya gadis ini yang menintannya untuk lompat kenapa ia yang dimarahi' tidak ada raut ketakutan dari wajah lelaki itu padahal ia sedang berada di ambang kematian 'hei Altha tidak akan mati semudah itu'.

Aretha masih berusaha sekuat tenaga menarik tubuh Altha, lagi-lagi tangan ini shitt tangan sialan, lukannya yang sudah hampir kering kembali mengeluarkan darah.

"Sayang tangan kamu"

Masih tetap berusaha menarik tubuh Altha dengan kedua tangannya "Sialan! mati aja Lo" berbanding terbalik dengan ucapannya ia masih dengan kegiatan awalnya, salah satu tangan Altha terlepas membuat Aretha semakain panik 'tunggu apa yang ia lakukan kenapa harus repot-repot menolong lelaki ini biasannya juga Ia akan Acuh dengan sekitar.

"Sayang udah lepasin! tangan kamu berdarah" ucap Altha tak kalah panik melihat darah segar yang keluar dari telapak tangan gadisnya.

"Lo beneran mau mati hah?" Bentaknya.

"Aku gak akan mati sayang! kalaupun mati Aku akan tetap temenin! kamu aku gak akan ninggalin kamu."

"Gila!" desisnya, bisa biasannya lelaki ini mengucapkan kata-kata itu, salah besar ia ingin menolong lelaki itu tapi apa boleh buat sudah terlanjur.

Brakk

____๑_๑____

"Gak"

"Pliss Lan Lo mau nama geng kita buruk karna gak ada yang ikut balapan?"

"Kan ada Lo, Riko dan yang lain kenapa harus gue?" Tanya lelaki itu.

"Pliss lah lan! pliss! Lo kan udah lama gk ikut balapan itung-itung buat latihan lah".

"Ck! ck! Kapan?" Tanyanya sembari duduk di single sofa depan Vero.

Vero tersenyum lebar mendengar ucapan temannya "ntar malem jam 10 di jalan xxx jangan telat oke!" Jawabnya dibalas anggukan.

"Eh bentar-bentar! Ada yang mau gue tanyain, kemaren gue lupa!"

"Nanya apaan Ver?" Tanya Riko.

"Em itu loh, kemaren kalian ke makan bos Evan ya?"

"Engk tu! kita-kita aja udah lama gk ke makan bos ya kan guys?" Ucap salah satu remaja dibalas angukan yang lain.

"Lah terus kemaren siapa dong?"

"Kemaren apanya?"

"Itu loh kemaren kan gue kemakan bos Evan nah terus disana ada buket bunga! Gue pikir itu kalian yang bawa."

"Bukan kita! Mungkin keluarga bos Evan kali."

"Gak mungkin!!" Ucap Arlan.

"Apa yang gak mungkin Lan?" Tanya Riko sambil memasukkan kripik kedalam mulutnya.

"Kalian kan tau keluarga Evan yang masih ada tinggal orang tua gue, sedangkan orang tua gue lagi di luar negeri dan gue juga belum ke makamnya."

"Jadi siapa dong?" Tanya Vero.

To be continued
See you next time

ARETHA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang