HAPPY READING
Aretha yang berada di dalam kelasnya memandang layar tablet "teruslah berusaha wanita tua teruslah berusaha" katanya sambil tersenyum smirk.
"Sayang" panggil Altha yang sudah berada di depan pintu kelas membuatnya tersentak langsung memasukan tablet nya kedalam tas.
Altha meletakan sekantung plastik diatas meja "lagi apa?"
Tanpa menjawab Aretha langsung membuka kantung yang Altha bawa didalamnya berisi banyak jajanan, ia mengambil sebungkus roti.
"Kamu masih marah?" Tanyanya setelah duduk di kursi depan Aretha.
Aretha mengigit roti ditangannya, menggeleng saat mendengar pertanyaan Altha. Ia juga sudah mendengar penjelasan Altha tadi.
"Mau bolos?" Tanya Altha dibalas gelengan dari Aretha
"Kenapa diem aja hm?" Tanyanya lagi sambil mengelus rambut Aretha.
"Nanti pulang bareng aku ya" kata Altha tangannya mengambil satu minuman kaleng dari kantung yang ia bawa tadi membuka dan menyerahkannya pada Aretha.
Aretha menerima minuman dari Altha "gak perlu" katanya meneguk minuman yang sudah berada ditangannya.
Altha hanya mengangguk pasrah matanya tidak lepas dari Aretha yang saat ini sedang membuka snack "habisin jajannya aku belinya jauh loh" adunya.
Memang tadi Aretha yang menyuruhnya membelikan jajan dan Altha yang sudah pada dasarnya selalu menuruti permintaan Aretha langsung membelikannya tanpa protes. Ia sebenarnya tahu jika di kantin tidak ada yang menjual cemilan disana hanya tersedia makanan berat serta pencuci mulut ia hanya ingin mengetes kekasihnya itu.
__________
Sepulang sekolah Altha berada di markas Bruiser memang sudah biasa setelah pulang sekolah ia akan langsung kemarkas tak jarang juga ia menginap disana.
"Pak bos kapan Lo ajak cewek Lo kesini gue udah penasaran banget loh" tanya salah satu anggota disana.
Altha yang sendari tadi memainkan handphonenya melirik sekilas orang itu dan kembali ke kegiatan awalnya membuat nya mendengus kesal pergi menghampiri teman-temannya yang sedang bermain game.
"Hello guys Bayu ganteng come back" sapa Bayu yang beru datang bersama Kenan.
Tidak ada sautan dari orang di sana mereka hanya fokus pada kegiatannya seakan menganggap sapaannya sebagai angin lalu.
"Gue bawa makanan loh" ucap Bayu
"Mana mana makanannya" kata anggota di sana.
"Giliran makanan aja gercep Lo pada" dumelnya takurung ia juga menyerahkan makanan ke mereka.
"Andrew mana?" tanya Altha.
"Katanya ada urusan jadi ya gak ikut" Jawab Kenan.
"Eh ada pak bos 'hiks sayang maaf' buahahaha gue gak nyangka Lo bisa nangis bos haha"
Wajah Altha memerah bercampur antara kesal marah dan malu "hm kayaknya gue belum kasih hadiah buat Lo" ucapnya menyeringa entah sejak kapan handphonenya berubah menjadi pisau serta mengeluarkan aura membunuh nya membuat Bayu meneguk kasar ludahnya.
"Ampun bos maafin gue, gue gak tau kalau bakal jadi kacau ampun bos" mohon Bayu dengan menyatukan kedua telapak tangannya.
Jika mengingat kembali coklat serta bunga yang mereka bawa waktu itu semuanya adalah ide dari Bayu jadi dia juga salah satu penyebab gadisnya marah.
Kemarin malam inti Bruiser kumpul di apartemen Altha mereka heran dengan sikap Altha yang senyum-senyum sendiri dengan wajah yang terkadang memerah. Saat mereka tanya mereka benar-benar terkejut mendengar jawabannya secepat itukah Altha mendapatkan gadis yang ia cintai bahkan Kenan saja yang sudah bertahun tahun mengejar cintanya masih belum terbalas.
Entah ide dari mana yang tiba-tiba muncul di kepala Bayu, ia memberikan sara kepada Bosnya untuk memberika bunga serta coklat pada kekasihnya ia bilang 'pacaran itu belum resmi kalau belum dikasih bunga plus coklat'.
"Jadi mau yang mana?" Kata Altha mengangkat tangan kanan yang memegang pisau dan tangan kiri yang mengepal.
____________
Keesokan harinya Aretha sekolah seperti biasa memasuki gedung AHS saat dipertengahan jalan manik matanya menangkap lima remaja laki-laki yang sedang mengobrol tak jauh darinya.
"Itu anggota inti Wolfwide" kata orang dibelakangnya membuatnya tersentak.
"Syerlin" panggilnya pelan pada orang itu.
"Ya! Kayaknya Refan udah balik dari RS" kata Syerlin memperhatikan salah satu lelaki disana yang tangan kirinya di gips.
"Separah itu ya?" Gumam masih didengar Syerlin
"Lo kalau mukul orang mana bisa pelan, pasti Lo injek juga tangannya" balasnya.
"Entahlah" Aretha memperhatikan lelaki yang pernah ia pukulan tatapannya beralih menatap satu persatu lelaki disana hingga tanpa sadar ia berkontak mata denga ketua Wolfwide yang saat itu juga tengah menatapnya cepat-cepat ia mengalihkan pandangannya "Nadia sama Sheila mana?" Tanyanya sambil berjalan.
"Gak tau tu dari kemarin ngilangin sampai sekarang belum ngasih kabar" gerutu Syerlin mengikuti langkah Aretha.
"Mungkin mereka ada urusan mendadak"
"Ya mungkin aja"
__________
Saat ini Aretha sudah berada di mobilnya dengan Altha yang berada di kursi pengemudi. Sedari tadi Altha terus saja memaksa ingin mengantarnya pulang alhasil ia menyetujui dengan syarat menggunakan mobilnya karna ia sedang ingin beristirahat dan lelaki itu tentu saja langsung menyetujuinya.
Saat di petengahan jalan Altha tiba-tiba saja mengerem memdadak membuat Aretha terkejut hampir saja keningnya terbentur.
"Kenapa sih Al" tanya Aretha dengan nada kesal.
"Kamu gak papa kan" Tanyanga khawatir dibalas gelengan.
"Mereka siapa?" Tanya Aretha saat baru menyadari segerombolan orang menghalangi jalannya.
Altha menggeleng "mungkin musuh papa, kamu tunggu disini jangan keluar ngerti"
"Iya" jawab Aretha mengangguk
Altha keluar dari mobil menghadapi orang-orang yang menghalangi jalan mereka sendirian. Aretha hanya menyaksikan pertarungan mereka dari kaca mobil terlihat sekitar 20 orang disana, tunggu orang-orang itu."Kak Elga" gumamnya pasti ini ulah kakaknya.
Handphonenya tiba-tiba saja berdering saat melihat nama yang tertera pada panggilan tersebut ia langsung mengangkat nya.
"Jangan marah dulu Baby" suara orang diseberang sana.
"What are you doing?"
"Hanya menguji" jawab santai orang diseberang sana.
"Oh Ayolah kak! He's just my friend"
"Tidak perlu berbohong baby, I know he's your boyfriend"
"Kau memata-matai ku?" Tanyanya penuh curiga walaupun ia sudah tahu pasti jawabannya.
"I'm so sorry baby semua ini demi keamanan mu"
To be continued
See you next time :)