Happy Reading.
Rosella duduk di kursi yang berada di sudut kamarnya, ia melihat undangan itu dengan saksama. Merasa tidak percaya jika Martius mengundang dirinya ke perayaan ulang tahun Pangeran Christopher, lalu ia tersenyum lebar dan menangkup wajahnya menutupi rasa malu yang menggorogoti dirinya.
"Sungguh, aku masih tidak menyangka," gumamnya pelan.
Bunyi pintu terbuka mengalihkan perhatiannya ke arah Ibunya yang baru saja masuk dengan tersenyum lembut, Chillia duduk di sebelah anaknya lalu matanya beralih melihat undangan berwarna emas itu.
Chillia terkejut melihat undangan resmi itu, ia melihat Rosella dengan perasaan gundah. "Kau mendapatkan ini darimana?"
Rosella kembali melihat undangan itu dan menghela napas pelan. "Ini dari Pangeran Martius, Ibu," balas Rosella pelan.
"Bagaimana mana bisa kau—" Chillia mengantung ucapannya, melihat Rosella yang tiba-tiba berdiri. Ia berjalan menuju balkon dan berdiri di dekat pembatasnya.
"Kami berteman," sahut Rosella pelan. Ia ragu apa dirinya dan Martius benar seorang teman?!
Chillia berdiri di sebelah Rosella, ia memegang bahu anaknya. "Lihat Ibu." Rosella mengikuti ucapan Ibunya.
"Ibu tidak tahu bagaimana bisa kau berkenalan dengan Pangeran itu, tapi jika kau ingin datang ... datanglah, Nak," tutur Chillia dengan nada lembut. "Tapi Ibu berharap ...," Chillia menjeda ucapannya, melihat Rosella dengan lekat. "Jangan berharap lebih dengan hubungan pertemananmu dengan Pangeran."
Rosella seketika menunduk, bahunya merosot lesu. Ia paham kenapa Ibunya berucap seperti itu, pasti karena mereka tidak memiliki gelar bangsawan. Dada Rosella terasa sesak, kenapa ia merasa sedih mendengar Ibunya berbicara seperti itu?
"Hm," gumam Rosella tersenyum kecut kepada Ibunya.
Chillia membalas senyuman Rosella guna menenangkan perasaan sedih Rosella, ia menarik Rosella ke pelukkannya. Memberi ketenangan dengan mengelus lembut rambut Rosella, ia juga mencium puncak kepala Rosella.
"Ibu akan membantumu berhias nanti. Perayaannya lima hari lagi 'kan?" Rosella mengangguk di dalam rengkuhan Ibunya.
~ Martius Is My Villain ~
Setelah Chillia mengetahui kalau Rosella diundang oleh pihak istana, malam hari saat mereka berkumpul Chillia langsung memberitahu Robe akan perihal undangan itu. Berbeda jauh dengan respon Chillia, Robe sampai terjatuh dari kursi setelah mendengar itu. Robe sampai berulang kali menanyakan kepada Rosella dan menatap lama undangan itu.
Robe sangat antusias bahkan ia menyuruh Chillia untuk membuat satu gaun untuk Rosella, ia merasa senang karena ini pertama kalinya ada anggota kerajaan mengundang anaknya untuk menghadiri perayaan ulang tahun. Sebenarnya Tian juga sering menemani seorang Duke ke istana, tetapi itu berbeda menurut Robe, diundang untuk menghadiri acara resmi dengan menghadiri acara resmi karena menemani seorang Duke.
Di sinilah Rosella sekarang, disebuah toko gaun ternama di ibu kota, seorang penjahit terkenal diberbagai kalangan. Kedua tangannya merentang karena Crystal sedang mengukur pinggangnya, lalu Cristal mengukur lengan dan lingkar dadanya.
"Tubuhmu begitu sempurna," pujinya dengan nada genit, ia menggelitik dagu Rosella dengan gemas.
"Cantik." Crystal bergerak dengan memutar tubuhnya. "Menggemaskan." Ia kembali memutar tubuhnya dengan salah satu tangan mengangkat ujung gaun lalu tangan yang lain berada di pinggangnya. "Dan tubuh yang sempurna." Crystal mecondongkan sedikit tubuhnya, melihat Rosella dengan tatapan menggoda. "Bagaimana kau bisa memiliki itu semua?" Kedua alisnya langsung naik dan menyengir lucu.
![](https://img.wattpad.com/cover/316883497-288-k932359.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Martius Is My Villain [END]
ФэнтезиSeorang Pangeran terakhir dari kerajaan Bloomsytch, Martius De Voulos yang sebelumnya memiliki sifat ceria, mudah tersenyum dan ceroboh berubah menjadi seorang pria dewasa yang jarang tersenyum, selalu berekspresi datar, dan tidak peduli dengan stat...