Semalam amatlah menyenangkan, akhirnya setelah sekian lama aku dan cowokku bertemu dan menghabiskan waktu bersama.
Sekitar 2 bulan lamanya kami tak melakukan hal ini, yaa karena aku yang makin sibuk dengan urusan rumah sakit dan cowokku juga yang sedang sibuk mengurus project nya di kantor.
Kita throwback dulu ya guys, biar kalian gak kepo kami ngapain semalem.
"Malam baby, are you miss me?~." Goda Deo merentangkan tangannya
"Bangettt baby." Aku memeluk Deo erat-erat
"Sama aku juga, yuk masuk dulu." Ajak Deo yang aku langsung setujui
Kami berjalan menuju dapur, Deo langsung memanaskan makanan yang ia bawa sedangkan aku sibuk menyiapkan film untuk ditonton.
Ahh gak kerasa 6 tahun sudah kami menjalin hubungan, semenjak aku belum jadi dokter bedah sampai sekarang udah jadi dokter bedah ia masih setia menemani.
Sebenarnya kami juga udah ngomongin soal nikah, karena kan secara kami masing-masing juga usianya udah matang dan segala hal soal sandang, pangan, dan papan sudah terpenuhi sendiri.
Jadi kayak udah gak ada alasan lagi buat nunda pernikahan, tapiii
Keadaannya jadi gini, semua kacau balau akibat si kulkas 2 pintu itu. Aku harus sedikit menahan lagi untuk "menikah", yang membuatku tentu jengkel.
Namun setelah melihat ibuku begitu bahagia saat acara lamaran tadi, hatiku jadi terenyuh dan seakan setega itu aku membohongi wanita yang melahirkan ku juga membesarkan ku sampai sekarang.
Tapi di satu sisi aku juga tak bisa melepaskan Deo begitu saja, hubungan yang dijalani selama ini akan berakhir begitu saja?.
Akhh pusing aku sekarang, dilemanya diriku saat ini karena harus memilih salah satu pihak yang akan menyakitkan pihak lainnya.
"Hey, bengong aja, jadi nonton film apa?." Deo menjentikkan jarinya yang membuatku tersadar
"Ah iya, aku kemaren nemu film bagus, film Indonesia kok pasti kamu suka." Jawabku spontan
"Ok deh, eh btw mobil kamu mana? Aku gak liat tadi di garasi." Tanya Deo tiba-tiba
Mampus, aku lupa tadi mobilnya masih di tempat lamaran. Masa aku bilang sih? Akhh.
"Oh anu itu, tadi aku sengaja tinggalin di tempat temen aku terus dianter temenku." Jawabku bohong dan Deo hanya mengiyakan
Untung saja, hampir aku ketahuan. Kan bakal jadi berabe kalo ketahuan, bisa-bisa aku gagal nikah dengan Deo maupun Gita.
Sedikit membahas Gita, dia sedikit baik sih orangnya. Apalagi pas makan siang setelah persiapan lamaran, kulkas 2 pintu sepertinya bisa ramah juga.
Ia membiarkanku duduk dan mengambil makananku, dengan lauk pauk lengkap. Juga saat makananku hampir habis, ia menawarkan ku untuk nambah lagi.
Belum lagi ia begitu berlebihan membawa makanan saat paginya, kamu coba bayangkan. Makanan sebegitu banyaknya tertata di meja makanku, bahkan setelah aku bagi-bagi ke tetangga masih tersisa.
Tuh orang pasti sama ceweknya nurut terus, ceweknya minta apa pasti langsung diturutin tanpa ba-bi-bu. Pasti ceweknya manja banget, yakali enggak.
Yaa pasti enak sih jadi ceweknya, tapi ah setiap orang itu punya kelebihan dan kekurangannya.
Dah ah ngomongin soal si kulkas, ntar kalian pada ngira aku suka dia, padahal mah amit-amit.
Aku dan Deo duduk di sofa depan TV yang memutar film, ku sandarkan kepalaku ke pundak kirinya sambil menggenggam tangannya pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guest of Heart✓
FanfictionTuhan mengirimkan tamu ke hatiku sebagai pengisi dan pembelajaran.