know her better

365 37 1
                                    

Attention : contains violation and harsh word!

Setelah mengantar Dey ke rumah, aku berencana untuk pulang langsung. Karena aku ingin mengajak Chika makan malam, dan juga berjanji untuk pulang tidak telat lagi.

Sebuah pesan masuk ke hp ku, sedikit ku intip siapa pengirimnya karena bisa-bisa aku kena tilang kalo main hp sambil nyetir.

Mrs. Yssc

Baby
Aku gak pulang ke rumah kamu malam ini, aku ada janji sama temen-temen

Ya udah, take care yaa

Makasih baby
Luvyu

Luvyu too

Aku hanya bisa mendengus kesal, pasalnya aku mencoba untuk memiliki waktu yang lebih lama dengan pacarku.

Saat sedang fokus menyetir, ada sebuah telepon masuk, saat aku melihatnya di dashboard ternyata nomor kakakku.

Awalnya aku malas mengangkat dan membiarkannya saja, tapi ya udahlah kali aja penting.

"Ngapa?." Tanyaku jutek

"Ke tempat tadi sekarang, kakak mau kasih tahu kamu sesuatu."

"Kalo enggak? Males gua."

"Udah sini aja, gak usah banyak bacot, penting." Tiba-tiba telpon ditutup oleh kakak

Yee, siapa yang nelpon siapa yang marah-marah. Ya harusnya aku dong? Kagak danta sumpah.

Tak lama aku sampai di tempat lamaran, walau acara sudah selesai dan keluarga Dey sudah pulang juga ayah ibu sepertinya udah pulang juga.

Kakak yang melihatku duluan langsung memanggil, aku kemudian dibawa ke sebuah ruangan. Oniel juga ada di sana dan diminta ikut ke ruangan, entah apa tujuannya.

Pintu ditutup, kami berempat duduk di sebuah sofa dengan posisi berhadapan, kakak kemudian menuangkan whiskey yang dibawa oleh asisten eksekutif nya ke gelas yang lalu diberikan padaku.

"Jadi apa maksud lu manggil ke sini? Gua masih ada urusan." Ucapku ketus agar kakak tidak nyaman dan menyelesaikan perbincangan

"Santai aja Git, gua cuma mau kasih lu wejangan doang, that's all."

"Then make it quick, old man." Sindirku

"Gua cuma mau nitip kalo lu lupain aja si Chika itu, she's pest Git. Lu punya Dey sekarang, gua udah tahu asal-usul dia dan cocok sama lu." Aku mulai bisa membaca kemana arah pembicaraan ini

"If not? Lu mau ngapain? I'm not scare to your game." Ucapku meremehkan

"You'll know later, sekarang ikutin apa kata kakak."

Ucapan kakak barusan begitu menantang ku sekali, sedikit terasa emosi ini mulai naik perlahan-lahan menuju kepala.

Ia masih santai dengan melipat kakinya sambil meminum whiskey di tangan, sungguh menjengkelkan.

"Gua bakal buktiin kalo Chika gak seburuk yang lu pikirkan, Chika is perfect and match for me and no one can replace her." Aku menaikkan nada bicara

"You'll ended up to be junk if still with that whore ya hear me?." Ok that's enough

Aku menaikkan kaki kiri ke meja sebagai pijakan lalu menghantarkan bogem mentah ke pipi kiri kakak bajingan ku ini, alhasil ia terlempar ke sofa.

"Pak, udah pak udah." Oniel menahan tubuhku

Aku melempar gelas whiskey ke tubuh bajingan itu dan mengenainya hingga pecah, emosiku sudah tak tertahan sekarang.

Guest of Heart✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang