Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan ke bulan. Kandungan Dey makin membesar, tepatnya kandungan Dey sudah menyentuh trimester kedua.
Pada trimester kedua, si jabang bayi organ vital seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak sudah lebih berkembang. Juga bayi sudah bisa mendengar suara dan menelan, ini merupakan berita baik untuk Dey dan Gita.
Kita beralih ke kediaman Gita, dimana dua sejoli ini tengah bersiap-siap pergi menemui dokter kandungan untuk memeriksakan keadaan kandungan Dey serta melakukan USG.
"Dah siap? Kita berangkat sekarang yuk?." Aku melihat Dey memeriksa tasnya
"Sip, yuk mas." Dey meraih tanganku lalu kami berjalan masuk ke mobil
Bersama Oniel dan unit pengamanan kecil, mereka berjalan menuju rumah sakit di Budi Kemuliaan.
"Mas, aku tadi baca-baca katanya si kembar udah bisa denger suara loh. Aku seneng deh." Ucap Dey sambil mengelus-elus perutnya
"Wah iya? Ihh aku mau ngomong dong." Gita begitu antusias lalu mendekatkan wajahnya ke perut Dey
"Haloo anak ayah, sehat-sehat ya di perut bunda? Ayah sama bunda bakal nunggu kalian keluar kok, nanti sama ayah ajarin cara berbisnis dan sama bunda diajarin cara merawat pasien. Segitu dulu yaa? Bye-bye." Ucap Gita lalu diakhiri mencium perut Dey
"Nanti kalian bakal belajar banyak pas keluar, sehat-sehat ya nak? Bunda sama ayah bakal tunggu kalian kok." Kini giliran Dey yang berbicara
Oniel dan pak Feri yang duduk di kursi depan juga ikut tenggelam dalam suasana, mereka turut bahagia dengan hadirnya anak dari kedua bosnya.
Momen ini adalah momen yang sangat membahagiakan bagi kedua insan ini, karena mereka akan segera memiliki penerus dan membentuk keluarga seperti selayaknya.
Tak butuh waktu lama mobil sampai di rumah sakit, karena sudah membuat janji dengan dokter yang bersangkutan maka Dey dan Gita langsung menuju ruangannya.
Rumah sakit nampak sedikit lengang, nampak beberapa tenaga medis dan pasien maupun keluarganya.
Kedatangan Gita juga menarik perhatian para pengunjung dan pegawai rumah sakit, kemanapun Gita pergi di Jabodetabek pasti akan disambut dengan hangat.
Keduanya sampai di depan ruangan dokter yang dimaksud, setelah mengetuk dan mengucapkan salam Dey dan Gita masuk ke dalam.
"Selamat siang pak Gita, Bu Dey. Sesuai janji pengen periksa kandungan ya?." Tanya dokter memastikan sambil menyiapkan alat-alatnya
"Iya Bu Gaby, jadi gak sabar liat si kembar." Antusias Gita yang dijawab senyum oleh dokter Gaby
"Bu Dey silahkan tiduran dulu di kasur." Dey bangun dari duduk dan merebahkan diri di nakas
"USG dulu ya Bu?." Dey hanya mengangguk saat ditanya Gaby
Gaby lalu mengoleskan gel di perut Dey, lalu dengan alat bernama transduser ditempelkan ke perut Dey.
Baik Dey dan Gita begitu serius melihat ke arah monitor, hingga sebuah gambar dua makhluk mungil yang seperti sedang saling memeluk nampak jelas pada monitor.
Badan Gita bergetar, tangannya mengepal dan terdengar suara isak tangis yamg tengah ditahan. Dey yang sadar menoleh ke arah suaminya, nampak suaminya tengah menahan tangisnya.
Dey lalu meraih tangan Gita "makasih mas, makasih udah mengkaruniai aku dengan ini." Mata Dey juga mulai memanas saat mengatakannya
Gita tak mampu berkata-kata, mulutnya begitu kaku saat ini. Ia tak pernah merasa se terharu ini dalam hidupnya, dan ini menjadi pengalaman pertamanya menjadi seorang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guest of Heart✓
FanficTuhan mengirimkan tamu ke hatiku sebagai pengisi dan pembelajaran.