I'm not guilty 2

293 35 0
                                    

Hari ini adalah sidang kedua kasus kekerasan seksual yang menyangkut pebisnis kondang Gita dengan sang mantan Yessica, rencananya hari ini akan dibacakan eksepsi atas dakwaan yang dibacakan selumbari lalu.

Sejak pagi, massa yang tergabung dalam gerakan feminisme dan perlindungan terhadap korban kekerasan seksual serta elemen masyarakat yang bergerak melindungi hak perempuan sudah berkumpul.

Massa yang berkumpul saat ini jumlahnya melebihi selumbari lalu, diperkirakan akan ada ratusan massa yang direncanakan berkumpul di depan pengadilan negeri Jakarta Pusat.

Dikutip dari salah satu akun yang tergerak untuk melakukan aksi pembelaan terhadap Chika, jika mereka mengajak semua berpartisipasi dalam aksi untuk memenjarakan Gita.

Gabungan aparat juga sudah mengerahkan pasukannya untuk menjaga agar situasi kondusif, karena dikhawatirkan massa akan disusupi pihak tidak bertanggungjawab yang akan menyebabkan terjadinya keributan.

Kita beralih ke Gita, ia bersama Feni dan Oniel kini dalam perjalanan menuju pengadilan dengan kawalan ketat.

Kendaraan yang dipakai juga berbeda, ketiga kendaraan kini dilengkapi dengan bodi baja yang tahan ledakan berskala sedang dan kaca yang bisa menahan tembakan peluru 20mm yang biasa dipergunakan untuk senapan jarak jauh.

Jadi siapapun penumpang di dalamnya, akan aman sentosa dari teror yang akan menyerangnya.

Iring-iringan kini mulai mendekati pengadilan, aparat berpakaian anti huru-hara dengan sigap menjemput iring-iringan dengan membelah massa.

Walau sudah dikawal oleh aparat, namun lemparan baik botol plastik, batu, bahkan botol kaca tak terhindarkan.

Mobil sampai di depan pintu pengadilan, Feni dan Gita segera masuk ke dalam sedangkan Oniel akan berjaga di luar bersama aparat.

Segera setelah Gita dan Feni masuk, pintu kembali ditutup oleh barisan aparat yang menjaga agar sidang berjalan dengan lancar.

Gita dan Feni langsung diarahkan ke meja tergugat, yang bersebrangan dengan meja penggugat yang diduduki Chika dan Shani.

Tak lama ketiga hakim datang dan langsung duduk di kursinya masing-masing, ruang sidang yang ramai tiba-tiba senyap saat hakim bersiap membuka kembali persidangan.

"Pada hari ini akan digelar persidangan lanjutan dengan nomor perkara 017/Pdt.G/2022/PN Jkt.pst atas nama terdakwa Gita Sekar Andarini dengan agenda pembacaan eksepsi dan pemeriksaan saksi-saksi dinyatakan dibuka." Hakim mengetuk palu tiga kali

"Terdakwa, apakah saudara atau penasehat hukum saudara siap menyatakan eksepsi? Siapa yang akan membacakannya?." Hakim bertanya pada Gita

"Saya yang mulia, saya yang akan membaca eksepsi secara lisan." Gita berdiri dengan memegang mic di tangannya sambil membaca catatan kecil di meja

"Terdakwa diizinkan untuk membaca eksepsi."  Hakim memberi izin pada Gita

"Mohon izin yang mulia, saya menyangkal jika saya telah melakukan tindakan kekerasan seksual tersebut dengan alasan yang saya sendiri yakin akan kuat."

"Saya tidak pernah mengajak saudari Chika berhubungan badan di hotel karena kami melakukannya di rumah saya atau Chika, perihal visum saya tidak pernah merasa melakukan sesuatu yang berlebihan karena kami melakukannya atas dasar suka sama suka dan tidak ada paksaan, dan perihal-"

"Interupsi yang mulia, klien saya dan saya tidak sependapat dengan terdakwa. Saya menyangkal karena hanya saudara Gita yang pernah melakukan hubungan seks dengan klien saya, jika bukan dia maka siapa lagi!?." Shani memotong pembicaraan Gita dengan nada tinggi

Guest of Heart✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang