extras 2

329 28 0
                                    

Pagi hari di mansion Gita, tepatnya hari Sabtu.

Jakarta semalam diguyur hujan lumayan lebat sampai sekitar jam 6 yang membuat pagi ini sedikit lebih dingin, mungkin beberapa daerah lain juga.

Aku tengah duduk di halaman belakang sambil menikmati cerutu dan kopi bersama Dey. Entah kenapa rutinitas ini sering aku lakukan akhir-akhir ini, padahal Dey sudah memperingatkan untuk tidak merokok.

Oh iya berita baik, anak-anak kami sebentar lagi hendak kuliah. Tak terasa pernikahan aku dan Dey hampir 2 dekade, padahal rasanya baru kemarin aku bertemu Dey di restoran dan rasanya baru kemarin aku ke pengadilan. Jarang sekali kami bertengkar, karena seringnya salah satu dari kami akan mengalah.

Walau di usia yang bisa dibilang setengah abad lebih, aku merasa masih sehat-sehat saja bahkan masih ngerokok sama ngopi.

"Ayah, bunda? Callie sama Raisha pengen minta sesuatu boleh?." Callie sebagai kakak berbicara duluan

"Iya sayang? Mau apa?." Dey menaruh rajutannya di pangkuan dan mendengarkan anak-anaknya

"Jadi kan Callie sama Raisha bentar lagi mau kuliah, jadi kami butuh laptop sama tab buat bantu tugas-tugas kuliah kita. Raisha sama Callie udah nemu kok!." Si bungsu menjelaskan keinginannya

"Ooh gampang, Niel." Aku memanggil Oniel dan segera Oniel langsung mendatangi kami

"Tolong beliin laptop sama tab buat Callie sama Raisha ya?." Pintaku dan Oniel langsung setuju

"Gak, gak boleh!." Dey tiba-tiba berbicara, aku

Aku menatap Dey bingung, kenapa istriku ini?

"Kamu temenin sendiri sana, Niel cariin orang yang ngerti soal ginian ya?." Perintah Dey

"Loh, kenapa?." Aku bertanya karena bingung

"Mas, kamu inget gak kapan terakhir kali luangin waktu kamu sama anak-anak? Kamu kerja terus, ke luar kota bahkan ke luar negeri. Aku sering bareng mereka, kamu?."

Pertanyaan Dey langsung menusuk ke ulu hatiku, Dey benar. Kapan terakhir kali aku luangin waktu buat anak-anakku?.

Pasti Callie sama Raisha kangen ya habisin waktu sama ayahnya? Makanya minta beliin barang sekarang.

Mana bentar lagi mereka bakal kuliah lagi, udah pasti akan berpisah sama aku dan Dey di luar kota.

"Ya udah, ayo." Ajakku pada kedua anakku, nampak senyum terpancar dari wajah mereka

Kami menuju mobil dan dan mulai berangkat ke sebuah mall di daerah Glodok, katanya di sana banyak yang jual alat elektronik.

Jujur aku belum pernah beli laptop sendiri, saat itu Oniel yang membelikannya. Kalo gak salah cuma sekali aku beli, abis itu ya gak beli lagi.

"Ayah lupa nanya, jadi kalian mau ambil jurusan apa sama kuliah di mana?." Aku membuka obrolan karena di mobil hanya senyap

"Lah, ayah gak tahu?." Sumpah aku kaget Callie bilang gitu

"Callie mau manajemen, Raisha mau ilmu ekonomi studi pembangunan. Kami berdua mau di UNPAD kuliahnya, bunda gak kasih tahu emangnya Yah?." Jelas Raisha, aku hanya tertawa renyah melihat Raisha

Mungkin Dey pernah bercerita soal ini, nah kebetulan mungkin aku gak dengerin dengan seksama jadinya lupa, maklum faktor U hehe.

"Ooh kalian jadi ambil itu, loh pengen ikutin ayah nih ceritanya? Ayah juga dulu kuliahnya di bisnis." Ya aku pura-pura terkejut aja

"Iya Yah, keren jadi ayah ternyata. Plus kita bisa lanjutin bisnis keluarga yang ayah bangun, jadi bisa kembangin lapangan pekerjaan lagi." Aku tak sangka Callie bisa ngomong seserius ini

Guest of Heart✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang