Haii Masih ada yang nunggu cerita ini kah??
Komen yaa aku suka baca komen dari kalian"Aku pulang.." pemandangan pertama kali yang dilihat seulgi saat masuk rumah yaitu sepi. Dia tidak begitu mempedulikan keadaan rumahnya lalu menuju kamarnya tanpa menutup kembali pintu utama.
Setelah masuk ke kamar seulgi melempar tasnya begitu saja di kasur dan merebahkan tubuhnya sembari menatap langit-langit kamarnya.
Hening.
Suasana seperti inilah yang diinginkan seulgi, yang bisa membuat dirinya tenang.
Ngomong-ngomong soal penawaran Irene tadi, seulgi tidak mampir. Dia langsung pulang karena hari mulai gelap. Seulgi takut ayahnya akan mencarinya dan menuduhnya yang tidak-tidak.
Ayahnya sangat overprotektif dengan Seulgi, ayahnya seperti itu karena Seulgi anak gadis satu-satunya dan takut kalau anaknya kelak seperti bundanya yang suka main pria.
Tapi kenyataannya, anak gadisnya mempunyai hubungan dengan seorang gadis yang umurnya lebih muda dari Seulgi.
Ketenangan tidak bertahan lama. Tiba-tiba ayah Seulgi membuka pintu kamar Seulgi dan berdiri di depan pintu.
"Jam segini baru pulang, keluyuran teruss."
Seulgi yang dituduh langsung duduk di tepi ranjang dengan menatap ayahnya "aku ga keluyuran yah..tadi aku nganterin temen pulang, kasihan udah ga ada angkutan umum."
"Kamu bilang begitu ayah bakalan percaya gitu sama kamu? Kamu itu persis kaya bundamu."
Kan kan, mulai lagi.
Hal yang paling dibenci Seulgi, Seulgi paling ga suka kalau di sama samain kaya bundanya.
"Mandi, habis itu makan." ucap ayah sebelum pergi dari kamar Seulgi tak lupa untuk menutup kembali pintu kamarnya.
"Ih anjinggg gedeg banget gue di sama-samain kek orang itu mulu" geram Seulgi "gue beda ya plis..tolong. Gue ga manipulatif sama sasimo kaya dia!!"
-
"Ireneee.."
Irene yang masih kesel gara-gara Seulgi ga jadi mampir makin kesel pas ada orang yang manggil-manggil namanya.
Mau tidak mau Irene keluar rumah untuk menemui orang yang manggil namanya terus-terusan.
"Ren..Irene.."
"Kak Naeun? Ada apa kak? Mau malem gini kemari?" tanya Irene keheranan, tumben banget kakak kelasnya mampir kesini pas hari dah mulai gelap.
"Seulgi masih disini gak?"
"Kak Seulgi?"
"Iya, si Seulgi. Tadi gue liat dia disini sama elu." jelas Naeun membuat Irene bingung mau jawab apa.
"Tapi gue masuk rumah dulu buat naroh tas, terus balik kesini." lanjut Naeun.
"Jadi, mana Seulgi?"
"...."
-
"Ditekuk mulu tuh muka dari tadi, muka lu dah busem jadi makin busem lu tekuk mulu."
"Berisik."
"Dih, sensian amat." Wendy langsung menatap sinis ke Joy.
"Lu ga mood gini karena bukan lu yang nganterin Irene pulang kan? Ngaku lu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I hate you but...
FanfictionOrang yang selalu memaafkan bukan berarti dia melupakan kesalahan yang diperbuat oleh seseorang yang di cintainya WARNING Rated R+