5

20 11 0
                                    

"Iya aduh..kalian heboh banget sih padahal Umma biasa aja tuh gak alay".

Sontak saja para anggota keluarga itu melototkan matanya sedangkan Umma hanya cengengesan.

"Hehe Umma bercanda aja kok, jadi gimana Zain? Gapapa kalau gak sekarang nikahnya intinya lamaran dulu sambil kenalan". Umma menawarkan kepada Zain apa yang diucapkan oleh Bunda Dian tadi siang.

"Zain pusing Umma, Zain butuh waktu buat ini semua...apalagi tadi Zain kepengen jadi guru Bahasa Arab disekolah Abah hehe, boleh yah Abah?."

Abah terkejut bahwa Zain teringin menjadi guru padahalkan dia mau lulus tapi dahlah demi Zain, Abah tidak tega untuk menolak.

"Kamu Abah izinkan asalkan kamu betah jadi guru sih ga masalah, emang kamu mau ngajar kapan?".

Zain yang merasa diperbolehkan itu pun tersenyum senang karena sebentar lagi ia akan menjadi seorang guru. "Wah makasih loh Abah hehe besok Zain mulai ngajar ada dikelas 12 jam terakhir".

Sedangkan Umma beliau menyuruh semua anggotanya untuk pergi kekamar masing-masing karena beliau yakin ada tugas yang harus dikerjakan pada esok hari.

Dan Umma mengatakan "oke semuanya, ini sudah malam pergi kekamar masing-masing dan tidur, besok kalian kerja...selamat malam Umma kekamar dulu".

Umma berdiri kemudian disusul oleh Zain dia juga harus menata buku dan materi apa yang harus disampaikan ke anak-anak.

Sedangkan di ruang tamu kini masih tersisa Abah yang ingin melihat televisi beliau tidak mau ketinggalan sinetron kesayangannya yaitu sinetron INDOSARI.

Dimana bang Zani dan kak Rina? Mereka kembali kekamar seperti yang dikatakan Umma. Bang Zani melanjutkan kerjanya yang tertunda karena teriakan Abahnya dan juga Zain.

Dan untuk kucingnya Zain, tadi dipertengahan pas mau pulang, pemilik kucing menemukannya didepan warung Bik Siti.

Ia adalah salah satu mahasiswa yang tinggal disekitar sekolah nya Abah. Ia tadi ingin makan siang diwarung depan kampus bersamaan dengan Zain yang ingin mengambil kucing untuk membawanya pulang. Pemilik kucing pun meminta kepada Zain untuk membawa peliharaannya pulang, dan Zain menerima saja.

~~~~~~~~

Dikamar dengan nuansa serba pink dan lilac ada seorang gadis yang sedang mengerjakan tugasnya, ia adalah Syilla. Dia sedang mengerjakan tugas Bahasa Indonesia yaitu mata pelajarannya Bu Lea.

"Aduh Syill ini kamu tuh harus SEMANGAT otak kamu harus encer jangan mampet gini dong aduh mana ini sulit banget lagi, udah gitu gak punya cita-cita aelah". Syilla menggaruk tengkuknya yang tak gatal ia tak mengerti sama sekali.

Di bab ini, murid kelasnya Syilla ditugaskan untuk membuat contoh surat lamaran pekerjaan. Syilla tak tahu ia dimasa depan akan menjadi apa, karena Syilla bahkan tidak punya hobi dan cita-cita.

Sedangkan didapur, Bunda sedang membuat coklat panas untuk Syilla. Apabila Syilla sedang belajar ia membutuhkan tempat yang amat sangat sunyi jika tempat sekitar ramai tentu saja ilmu yang dipelajari Syilla tidak masuk ke otak.

Bunda membawa coklat panas dan juga beberapa camilan serta biskuit ke kamar Syilla. Setelah sampi di depan pintu bunda mengetuk pintu terlebih dahulu.

tok tok tok~

"SYILLA BUKA PINTUNYA NAK, BUNDA BAWAIN COKLAT PANAS".

Syilla mendengar teriakan Bunda langsung saja ia beranjak dari tempat belajar menuju pintunya. Ia membuka pintu dan mempersilahkan Bunda masuk ke kamar.

Bunda membawa coklat panas dan juga camilannya menuju meja dan menaruhnya di sana setelah itu Bunda ingin pergi kekamarnya untuk tidur karena besok ia akan bekerja.

Sandaran [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang