Tirai tinggi disibak dengan pelan membiarkan cahaya matahari memasuki setiap ruangan dimana seseorang masih asik bergelut dengan selimutnya.
"Kak Langit bangun.." Seru sang adik dengan jengkel
"One minute again, pleaseee"
"No! Wake up now or...."
"Ahhh ahahh ampun Bintang..."
Langit kini tengah menggeliat karena ulah Bintang yang menggelitikinya.
"Hiks, hiks, hii hiks"
Mendengar isakan dari mulut sang kakak membuat Bintang kalang kabut, pasti akan ada bencana hari ini.
"Kak, pardon me please yeah?"
"MAMAH PAPAH!!" Teriak Langit tepat disamping telinga Bintang.
"Kak-
"BINTANG JANGAN GANGGU KAKAK KAMU ATAU UANG JAJAN KAMU PAPAH POTONG!!!" Teriak Papah dibalik pintu kamar Langit
Belum juga rasa terkejut akan teriakan Langit reda sekarang dia mendapat teriakan dari sang ayah, apa kabar telinga dan jantungnya ya.
"Ih kak Langit sih kan Bintang cuma bercanda" sungut Bintang
"Ih ih kan Langit juga bercanda, papah seriusan ga seru" Elak Langit
Bintang tau saat ini pasti Langit berpikir bahwa dirinya tengah marah karena aduan dari kakaknya ke ayahnya. Biarlah sekali-kali dirinya mengerjai sang kakak tercinta.
🐻🐻🐻
Meja makan telah berjajar makanan yang akan mereka santap pagi ini. Papah sudah duduk manis sambil sesekali menyesap kopinya, Mamah pun sudah duduk manis ditempatnya setelah menyiapkan semuanya.
"Bintang, kakak kamu mana kok belum turun juga?" Tanya Mamah pasalnya putra sulungnya belum juga turun padahal tadi dia sudah selesai mandi.
"Ga tau mah, mungkin tidur lagi." Jawab Bintang dengan santai
"Biar Papah liat dulu mah"
Baru juga Papah menaruh ponselnya, mahluk yang selama ini ditunggu kini mulai menampakkan wujudnya berjalan dari ujung tangga paling atas perlahan turun kebawah.
Kaos putih berpadu dengan kemeja oraye bermotif kotak serta sepatu dan celana yang senada merupakan OOTD seorang Langit hari ini, oh iya jangan lupakan tas yang tersampir di bahu kirinya.
"Good morning!!" Sapa Langit dengan ceria
"Wihh tumben rapih mau kemana Kak?" Tanya Bintang
"Ikut Bintang" Jawabnya dengan enteng dan cengengesan.
Secara refleks Bintang menyemburkan air putih yang sedang dia minum.
"Apa?? Yang benar saja?? Emang mau apa??" Cerca Bintang
"Hehe Langit pengen tau kampus Bintang, terus juga Langit bosen dirumah terus terus. Les piano libur, rekaman juga tidak ada" Jelas Langit
"Tapi hari ini jadwal Bintang full, nanti kakak bosen gimana?"
Bukannya Bintang tidak mau Langit ikut hanya saja hari ini dia banyak kegiatan dan kelasnya juga full, bisa-bisa Langit mati kebosanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta
Short StoryAku pernah dengar ada seorang yang berkata seperti ini: Semua orang berharap menjadi Bintang, tapi aku tidak. Aku ingin menjadi Langit, kenapa? Karena Langit selalu ada kapanpun baik malam ataupun siang. Tanpa Bintang, Langit masih tetap ada. Tapi t...