3. Kembalinya 'dia'

8 2 0
                                    

Kau datang bagai penonton yang melihat pesulap. ajaib.
_________________ Arka ____________________

Ke esokan paginya, keduanya siap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Sya turuun sarapan."

"Iya kak," teriak Asya dari lantai atas.

Ia pun segera turun untuk mengisi perutnya yang sudah lapar.

"Kakak masak apa?"

"Nasi goreng kesukaan kamu."

"Wihh enak tuh."

"Enak lah kan buatan kakak."

"Iya in deh."

Selesai sarapan ke duanya berangkat untuk pergi ke sekolah menaiki bus.

"Kak, Asya turun duluan ya, Assalamualaikum."

"Iya hati-hati, waalaikumussalam."

/ / /

Saat Asya ingin mengunjungi kakaknya menaiki tangga ia bertemu dengan Mita and the geng.

Niatnya hanya ingin memberitahu kakaknya supaya cepat pulang sekarang juga di suruh oleh Arga yang tak lain ayah mereka. Orang tua mereka sudah pulang dari Amerika hari ini.

Ia sudah berusaha menghubungi kakaknya, tetapi handphone kakaknya tak aktif dari tadi, maka dari itu ia terpaksa menuju ke kelas kakaknya, dengan cara lewat bantuan orang lain tentunya untuk memanggil Arka.

"Eh, ketemu lagi kita," ucap Mita saat melihat Asya sedang sendirian menaiki tangga.

"Ohh iya ketemu lagi kita, dia bukannya yang kelihatan deket banget ya sama Arka?" Dita menimpali.

"Hush, Dita lo itu kalau ngomong rem dikit napa," Glasha menyubit pelan tangan Dita.

"Minggir mau lewat!" ucap Asya dengan beraninya.

"Berani juga lo," kali ini Mita menjawab dengan sedikit mengejek.

"Ya berani lah, emang lo siapa? Bokap gue? bukan kan. Udah ah minggir gue mau lewat, nggak ada waktu ngladenin lo semua."

"Heh!!!nggak sopan banget sama kakak kelas lo," Glasha angkat bicara.

"Ada hubungan apa lo sama Arka?" tanya Mita to the point kepada Asya.

"Bukan urusan lo."

"Gue peringatin ya, jangan pernah deketin pacar gue."

"Puufftt hahaha, pacar? Ngaca dulu kalau ngomong!" ucap Asya tertawa mendengar pengakuan palsu Mita dan kembali serius menekankan kalimat terakhir yang ia ucapkan.

"Lo berani-beraninya ya," ucap Glasha menahan emosi karena perkataan Asya yang di tujukan kepada Mita.

'Bruk'

"Aaakkhh," Asya meringis karena mendapat dorongan tiba-tiba dari Glasha, alhasil ia terjatuh dari tangga yang lumayan tinggi dan sedikit memar di bagian keningnya. Karena kepalanya menghadap kebelakang membentur tembok.

"ASYAAA!" ucap seseorang yang melihat Asya terjatuh kesakitan dari tangga.

Dialah Arka. Ia dan Bima kebetulan dari ruang guru membantu guru membawa buku dan ingin kembali ke atas, ke kelasnya.

ANTARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang