ʕ•ﻌ•ʔ

140 13 3
                                    

꒰ఎ12໒꒱

"AGHHHHHHH! ALESAAA! HUAAA HUAAAA HU HU HUU!"

"AYANK LO KENAPA SIHH HAH!?"

Huh huh hiks hah hah

Ardi terduduk di atas ranjang dengan mata tertutup, ia mengambil nafas keras-keras masih dengan sesegukan.

"Lo kenapa yank? ditinggal bentar aja masa nangis sih." mendengar suara Alesa disisinya, Ardi membuka matanya lebar-lebar dan menjatuhkan badannya keatas badan Alesa. Jadi sekarang posisi mereka berdua sama-sama berbaring dengan Ardi yang menumpu seluruh badannya diatas badan Alesa.

"Alesa jangan tinggalin gue, plish jangan pernah lo pergi dari gue. Gue minta maaf selalu ngerepotin lo, manja sama lo, tapi gue mohon jangan pernah berfikir buat pergi dari gue." Ardi bergumam disebelah telinga Alesa dengan sesekali menahan isakannya.

"Gue disini, gue nggak akan kemana-mana meskipun lo yang nyuruh gue buat pergi sejauh mungkin, karena lo punya gue dan begitupun sebaliknya jadi diantara kita nggak akan ada yang pergi untuk selamanya!"

Alesa tidak tau apa yang baru saja Ardi mimpikan sampai-sampai membuatnya menangis tersedu-sedu seperti ini, biasanya meskipun mimpi buruk Ardi hanya akan terbangun merengek tidak sampai menangis.

Ia hanya bisa terus memeluk Ardi yang berada diatas tubuhnya dan terus membisikkan kata-kata penenang, ia tak merasa lelah atau kesemutan saat harus menahan badan Ardi seperti ini. Maklum saja Alesa ini memiliki otot yang jarang dimiliki oleh perempuan lainnya.

"Gue ngantuk hiks," ucap lirih Ardi.

"Tidur."

"Tapi jangan kemana-mana hiks yaaaaa!"

"Gimana gue mau kemana-mana kalo badan bongsor lo aja nindih gue hmm?" ketus Alesa dengan tangan yang tidak berhenti mengusap-usap rambut dan punggung Ardi.

"Emmmm," rengek Ardi dengan kepalanya bergerak-gerak mencari posisi nyaman diceruk leher kekasihnya.

Alesa diam membiarkan apa saja yang dilakukan pacar manjanya. Biarlah ia dengan segala tingkahnya yang sayangnya sangat ia sukai itu. Tak lama kemudian terdengar deru nafas Ardi ketika ia sudah kembali menuju alam mimpinya.

Semoga tidak mimpi buruk lagi ya Ardi ≥﹏≤.

Skip

Jam didinding menunjukkan pukul 17.15 WIB. Saatnya Alesa membangungkan bayi besarnya yang sedari tadi Ardi sama sekali tidak berpindah posisi dan ia juga sudah mulai merasakan kram.

"Bangun yank, dah mau maghrib ini!"

"5 menit lagi yaaaa!"

"Gak ada, cepetan bangun gue udah kram nih."

"Emm Aleeeeeee, ini beneran lo kan? Bukan cuma mimpi gue doang? Hmmmm," gumam Ardi yang sudah membuka setengah matanya dan tangannya meraba-raba wajah ayu Alesa. Rupanya ia masih terbayang dengan mimpi yang baru saja ia alami.

"Ia ini gue ori bukan cuma mimpi apalah itu, cepetan bangun gue juga harus bangunin baby dan masak buat makan malem." Alesa dengan perlahan memindahkan tubuh Ardi kesampingnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Brother and LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang