KRINGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG
BRAK!
Suara alarm yang memekikkan telinga menganggu tidur seorang perempuan yang masih bergelung dengan selimut kesayangannya.
Dengan rasa sayang yang amat besar tangan panjangnya meraih alarm diatas nakas samping ranjangnya dan membuangnya dilantai yang empuk itu /plak.
KRINGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG
"SETANNNNNNNNN!"
BRAK !
Karena kesal dengan alarm nya yang masih berbunyi meski sudah ia rusak, langsung saja guling kesayangannya meluncurrrrrrrr lepas landasssssss /poor alarm.
"SAYANGNYA MOMMYYY BANGUNNNN KULIAHHHHH," teriak mommy Alesa. Ya psychopat yang membantai alarm dengan sadisnya adalah Alesa.
"IYAAA MOMMMM," balas terial Alesa kepada mommy nya yang diperkirakan ada dilantai bawah tepatnya dapur.
Keluarga toa batin Alesa.
Setelah melakukan sedikit peregangan, segera bangkit dan menuju kamar mandi untuk segera siap-siap melakukan rutinitasnya.
Selesai dengan perlengkapan kuliahnya, segera turun menuju ruang makan yang sudah ada mommy dan daddy nya sedang menunggunya untuk sarapan bersama.
Mereka sarapan dengan tenang hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dengan piring. Tidak menunggu lama sarapan telah selesai.
"Dad Mom berangkat dulu, assalamualaikum," pamit Alesa setelah mencium tangan kedua orang tuanya.
"Waalaikumsalam, hati-hati sayang," pesan daddy dan mommy Alesa.
Alesa segera menuju mobil sport nya bergegas berangkat menuju kampusnya. Setelah memastikan semuanya siap, Alesa meluncurrrrrrrrrrrr.........
15 menit Alesa sampai dikampus yang sebenarnya memerlukan waktu 30 menit untuk sampai, tapi namanya Alesa tidak bisa santai membawa mobil.
Turun dari mobil, Alesa berjalan menuju kelasnya hari ini dengan tas yang ia sampirkan dibahu kanannya. /tomboy dikit ga masalah,
"WOIII PACARRRR," teriak seseorang dibelakang Alesa. Sontak menghentikan langkahnya.
"Paan si lo, teriak teriak nggak ada akhlak," cibir Alesa setelah bahunya dirangkul kekasihnya. Ia yang teriak tadi tuh kekasih Alesa, Ardinatta atau panggil aja Ardi.
"Kemarin gue udah bilang tungguin kekelasnya, lah malah nyelonong," omel Ardi tetap dengan merangkul bahu Alesa berjalan bersama.
"Lupa gue, lagian lo bilangnya pas gue udah ngantuk, ya masuk kanan keluar kiri," sanggah Alesa.
"Alah, lo aja yang pikun," ucap Ardi dengan memukul pelan kepala belakang Alesa.
"KDBP lo, gue putusin mampus," ketus Alesa yang mengelus kepala yang dipukul Ardi.
"Kagak elah yank, siapa juga yang melakukan Kekerasan Dalam Berpacaran tadi tuh biar otak lo geseran dikit," kekeh Ardi, kelemahan Ardi adalah ketika Alesa dalam mode maung.
"Lo pikir otak gue bola pingpong, bisa digeser seenak udel?" sinis Alesa yang melepaskan rangkulan tangan Ardi dibahunya dan jalan mendahului Ardi.
Mampus batin Ardi
Mereka berdua memang sudah biasa cek-coh meskipun hanya karena hal sepele, tapi itu yang membuat mereka semakin lengket, mirip lem cap tikus saking lengketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother and Lover
RomanceADA UNSUR SENSITIF UNTUK MENDUKUNG CERITA, HATI-HATI DALAM MEMBACA ❤❤ Bukan tentang cinta antar saudara, bukan tentang permasalahan antar saudara, tapi asiknya bersama saudara. Seorang perempuan memililiki sepupu laki-laki yang sangat manja dengann...