Sore harinya karena Alesa dan Ardi memiliki jam masuk bersamaan, maka Alfa akan ikut ke kampus karena tidak mungkin ia ditinggal sendirian dirumah.
Alesa terlihat mondar-mandir sibuk menyiapkan segala keperluan dirinya, Ardi dan juga Alfa untuk ke kampus. Sedangkan Ardi sedang menyiapkan buku dan juga tugas-tugas yang sudah siap ia kerjakan bersama Alesa kemarin malam.
Dan baby kita sedang asik duduk disofa kamar Alesa, asik dengan memperhatikan apa yang dilakukan oleh kedua orang didepannya. #sangatmembantu.
"Dah yuk berangkat," ajak Alesa yang siap dengan segala keperluannya diikuti Ardi yang sudah siap dengan tas ranselnya.
Mereka bertiga berangkat dengan Ardi yang mengendarai mobil, sedangkan Alfa duduk manis dipangkuan Alesa. Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai dikampus karena jarak yang tidak terlalu jauh.
"Baby nanti diem ya, makan coklat sama minum susu kotaknya, duduk yang anteng ditengah Ale sama Aa," pesan Alesa. Untuk mewanti-wanti terjadinya suatu perkara yang tidak diinginkan. Alesa maupun Ardi akan mengingatkan apa yang harus Alfa kerjakan disaat-saat seperti ini.
"Iya, Ale tenang aja. Baby nggak akan nakal," semoga ucapan Alfa benar-benar sesuai dengan apa yang akan ia lakukan.
Berjalan beriringan menuju kelas, kepala Alfa tidak bisa diam karena selalu melihat kekanan dan kirinya. Pertama kalinya Alfa ikut pergi ke kampus jadi masih merasa asing dengan tempat yang ia datangi.
Sampainya didalam kelas sembari menunggu Dosen, Alesa beserta Alfa dan Ardi melihat kartun dari hp yang dibawa Alfa. Mahasiswa lainnya hanya mampu memekik gemas melihat pipi gembul Alfa yang bergerak mengikuti mulutnya.
"Ucul banget ni bocah, siapanya kalian?" tanya Dirga yang kebetulan memiliki kelas sama dengan DuoA.
"Adek sepupunya Alesa, gemes kan kaya gue." Ardi menaik-turunkan alisnya kepada Dirga, maklum saja tingkat kepercayaan dirinya sangatlah tinggi. Membuat Alesa tidak tahan untuk menyentil dahi Ardi.
Plak
"Jijik."
Mendengar kata menyakitkan itu, Ardi menunduk diam sedikit hatinya tersentil meski tau Alesa hanya bercanda. Sedangkan pelaku tertawa terbahak dengan Dirga dan Alfa memandang mereka dengan wajah polosnya.
"DOSEN DATANG WOYYY," teriak salah satu mahasiswa yang berlari dari luar kelas. Semua sontak duduk ditempat masing-masing diam menunggu dosen.
"Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh," salam dosen muda yang baru saja masuk dengan beberapa buku tebal ditangannya.
"WAALAIKUMSALAM WAROHMATULLAHI WABARAKATUH," jawab serentak mahasiswa.
"Baik kita lanjut materi yang sudah saya sampaikan minggu lalu, jangan lupa tugas yang sudah saya berikan dikumpulkan dimeja paling depan, bla bla bla."
KRINGGG!
Bel berbunyi tandanya jam kuliah pertama sudah selesai. Memang kampus ini masih menggunakan bel untuk tetap mengondisikan para mahasiswanya. (ngarang nih, jan anggap serius ≧∇≦)
Setelah dosen keluar, semua mahasiswa membereskan peralatannya dan segera keluar kecuali untuk mahasiswa yang memiliki jadwal ditempat yang sama.
DuoA dan juga Alfa tidak langsung pulang melainkan akan membeli makan terlebih dahulu dikantin kampus, karena sudah waktunya mereka makan malam sekaligus melaksanakan shalat dimushola yang ada di kantin.
Selesai beribadah, mereka bertiga duduk didekat jendela kantin menunggu pesanan mereka. Kampus dibuka dari pukul 05.00 WIB oleh penjaga kampus dan tutup pukul 22.00 WIB. Meskipun sampai malam hari, para petugas kantin akan tetap tersedia karena mereka akan bergantian, ada waktunya mereka mengambil bagian di pagi atau malam hari.
"Baby makan dulu, setelah makan nanti kita langsung pulang," ucap Alesa saat pesanan mereka datang. Alesa tadi sempat memesan sup, ayam bakar, tempe goreng dan juga teh hangat, ohh jangan lupakan sambalnya.
"Iya loh, tapi tadi kan baby udah anteng di kelas, jadi baby mau dibeliin ice cream," pinta Alfa dengan mengayun-ayunkan lengan Alesa yang duduk disampingnya.
"Iya habis makan sekalian beli ice creamnya, lo mau juga nggak?" tanya Alesa yang sudah mengalihkan perhatiannya kepada Ardi yang duduk dihadapannya. Setelah ia pikir-pikir sedari dosen masuk kelas ia tidak mendengan ocehan Ardi, biasanya kekasihnya itu akan selalu menggoda Alfa dikelas sampai-sampai ia dibuat jengkel. Ada apa dengannya hari ini? Batin Alesa.
Ardi menjawab pertanyaan Alesa dengan menggelengkan kepalanya, tetap menikmati makanannya dengan diam. Sebenarnya ia ingin disuapi oleh Alesa, tapi ia masih tidak enak hati dengan yang tadi, jadi ia akan makan dengan tangan sendiri.
Memastikan Alfa memakan makanannya dengan benar, Alesa mendekat ketempat Ardi memberikan seluruh perhatiannya
(。・ω・。).Mengangkat dagu Ardi dengan jarinya dan ia arahkan untuk menghadap kearahnya. "Lo kenapa dari tadi diem aja?"
"Kepo." jangan harap Ardi akan menjawab 'nggak papa'. Ia tidak akan menjawab pertanyaan dengan kata-kata itu yang artinya hanya akan membuat ia terlihat lemah.
"Gue penasaran buka kepo, dah cepet jelasin!" paksa Alesa, ia belum peka dengan penyebab kediaman Ardi jadi akan terus memaksa.
Bukannya menjawab, Ardi menarik piring Alesa yang ditinggal disisi Alfa ia letakkan didepan cewek itu. "Makan sono." Menghela nafas, Alesa makan dengan otaknya berputar mencari tau apa yang telah ia lakukan sampai-sampai membuat baby besarnya ini tampak berbeda.
Tepat pukul 18.30 WIB, DuoA dan Alfa sampai dirumah. Mereka langsung masuk kedalam kamar masing-masing untuk membersihkan diri. Sebenarnya Alesa sudah mengerti apa yang menyebabkan Ardi terdiam. Sepertinya candaannya tadi tidak sengaja membuat hati kekasihnya sakit.
Tapi tenang saja, ia tau apa yang harus ia lakukan untuk mengembalikan sifat Ardi. Sekarang kekasihnya itu sedang dalam masa baperan, jadinya kata-kata yang bermaksud bercanda membuat moodnya menurun.
Selesai membersihkan diri dan memakai baju tidur dengan motif sederhana berwarna maroon, Alesa keluar kamar menuju kamar samping tempat Alfa tidur sendiri sekarang. Alfa akan mulai belajar tidur sendiri, jika ingin ditemani maka tidak akan ada penolakan.
Melihat Alfa sudah tidur dengan nyenyak, Alesa mengecup dahinya dengan sayang. Kemudian dengan perlahan keluar menuju kamar tamu.
Cklek
"Baby." suara mendayu Alesa sudah keluar, itu artinya ia siap memanjakan seseorang ^o^. Melihat sekeliling tidak ada tanda-tandanya keberadaan Ardi, Alesa masuk dan menjelajah ii setiap ruang yang ada di kamar.
Kamar mandi, ruang baca, ruangan santai sudah ia cek tapi tetap tidak ada Ardi didalamnya. Ahh ia lupa ada balkon dikamar ini. Dengan hati-hati tanpa mengeluarkan suara ia melangkahkan kakinya menuju balkon. Disana terlihat Ardi berdiri didekat pagar pembatas balkon, sedang memandang langit dengan tatapan sendu.
"Baby Ar." Alesa memeluk Ardi dari belakang dengan mengelus perut Ardi yang sudah sedikit buncit. Itu tandanya ia bahagia menginap dirumahnya ini ≧∇≦.
"Yank," panggil Ardi dengan suara pelan, untung saja telinga Alesa mendengarnya. "Kenapa?" tanyanya.
"Pengen cuddle dhh." dengan merengek Ardi mengungkapkan keinginannya, jika diperhatikan dengan teliti maka akan terlihat telinganya memerah (malu).
⏬⭐⏬⭐⏬
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother and Lover
RomanceADA UNSUR SENSITIF UNTUK MENDUKUNG CERITA, HATI-HATI DALAM MEMBACA ❤❤ Bukan tentang cinta antar saudara, bukan tentang permasalahan antar saudara, tapi asiknya bersama saudara. Seorang perempuan memililiki sepupu laki-laki yang sangat manja dengann...