~Happy Reading~Tringg
"baiklah, pembelajaran kita cukup sampai disini. Kalian boleh istirahat" Ucap Bu Risa, lalu berjalan ke luar dari dalam ruang kelas tersebut.
"Ta!"
Letta yang sedang memasukkan buku ke dalam tas pun menoleh ke sumber suara, ia melihat ada tiga orang yang berdiri di sampingnya.
"Hai Kenalin gue Arcella, panggil aja Cella" Ucap seorang gadis yang ber name tag Arcella Senja Maharani sambil tersenyum ramah.
"Gue Letta" Letta pun membalas senyuman tersebut.
"Gue Regitta Dizelia Mahardika, panggil aja Rere"
"Gue Maulina Athalia Adeline, panggil aja Lina"
"Oke, salam kenal Cella, Rere, Lina. Semoga kita bisa jadi teman yang baik"
"Eh ke kantin yuk" Ajak Zia
"Tapi gue mau ke toilet dulu, tolong pesanin mie ayam untuk gue ya"
"Sip dah, ntar lo nyusul aja ya ta. Hati hati kesasar"
***
"Anjir lega nya"
Setelah membuang air kotor nya, Letta bergegas ingin keluar, "lah ga bisa dibuka, gimana ini Astagfirullah gue ga mau mati disini" batinnya.
"Woi! Siapa ngunci pintunya, keluar lo"
Letta mencoba mendobrak pintu toilet tersebut, tetapi tidak menunjukkan hasil sama sekali. Ia pun hanya bisa menggedor gedor pintu dengan kencang, berharap ada seseorang lewat.
Tak lama, pintu pun terbuka menampilkan seorang gadis berkacamata kelas sepuluh, ia menundukkan kepalanya takut.
"Akhirnya ada yang buka pintu, makasih ya.."
"N-nama aku Dena kak" Ucap nya takut.
"Nah iya, makasih ya Dena" Letta pun merogoh sakunya dan mengeluarkan dua lembar uang merah dan memberikannya kepada murid tersebut.
"Eh untuk apa kak? Gak usah, gapapa aku ikhlas kok"
"Udah ambil aja rezeki gak boleh ditolak, oh iya tadi lo liat gak siapa yang kunci pintunya?"
"Enggak kak, pas aku datang pintunya udah terkunci"
***
Letta menyusuri kantin, manik matanya saat ini sedang mencari dimana letak tempat duduk teman temannya tersebut.
"Let! disini" teriak Lina.
Letta segera bergegas ke meja yang sudah teman temannya tempati.
"Let, lo lama banget di toilet, katanya cuma sebentar" ujar Rere
Gadis bersurai panjang tersebut menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Hehe maaf, tadi ada masalah dikit re"
"Yaudah nih gue tadi pesan nasi goreng spesial buat lo," Rere menyodorkan piring yang berisi nasgor spesial yang tadi ia pesan.
"kamsahamnida eonni Rere" ujar Letta menirukan gaya orang Korea mengucapkan terimakasih.
Rere hanya mendelik pasrah, "Buruan makan, bentar lagi masuk cok"
BYUR
uhuk uhuk
Prang
Letta merasakan sekujur tubuhnya basah karena tersiram air es. Ia melihat ke arah orang yang menyiram nya, dia adalah Stefany Anceila Alzarani-teman sekelas Letta, ralat sepertinya dia akan menjadi musuh karena saat Letta perkenalan saja mukanya sudah tidak bersahabat dengan Letta.
Seisi kantin dibuat melongo, bisa bisanya Fany tiba tiba membully murid baru. Biasanya Fany lebih tertarik membully murid cupu dan murid yang terlihat dekat dengan Daren-sang most wanted di SMA Citraloka.
Tarik nafas.. buang, tarik nafas lagi dan buang. Sabar ta ini ujian dari Tuhan batin Letta.
"Gue mau lo jauhin Daren, lo itu masih anak baru udah berani buat masalah sama gue ya" ujar Fany dengan smirk nya.
Letta menghela nafasnya, bisa bisanya di hari pertama ia bersekolah sudah ada saja yang mengganggu ketenangannya.
"Wait apa lo bilang? Sejak kapan gue dekat sama si duren, eh siapa sih namanya itu"
"Daren ta, Daren namanya" Rere menatap letta sambil menampilkan senyum horror nya, bisa bisanya melupakan nama seorang lelaki yang paling diincar oleh kaum hawa di sekolahnya.
"Nah iya Daren, by the way sejak kapan gue buat masalah sama lo? Gue aja baru hari pertama sekolah disini" Letta melipat kedua tangannya di depan dada. Astaga sepertinya dia sudah lupa jika baju belakang nya basah karena terkena siraman si Mak Lampir tadi.
Fany skakmat, ia tidak tahu ingin menjawab apa lagi. Dengan ringan, tangan nya mulai menjambak rambut Letta dengan sangat keras hingga membuat Letta jatuh tersungkur di lantai kantin.
Hal tersebut membuat lutut Letta luka dan berdarah, ssshh perih banget anjing batin nya mengeluh.
"HEH ADA APA INI!" teriak seorang lelaki berseragam yang sama seperti mereka.
Fany yang melihat kedatangan lelaki tersebut langsung gelagapan, otak nya kini tengah memikirkan kata kata pembelaan untuk dirinya.
"Gak tau tiba tiba ada yang narik ram-"
"Si cewe gatel ini nih! daritadi udah ngebully Letta, padahal ini hari pertama Letta sekolah disini" Ujar Cella memotong ucapan Fany, kemudian ia membantu Letta untuk berdiri.
Lelaki tersebut mengalihkan pandangannya ke arah Letta, lalu dengan cepat menatap tajam Fany yang sudah menundukkan kepalanya.
"Apa bener itu ulah lo?!" Sentak lelaki yang memakai almamater bertuliskan OSIS tersebut. Dia adalah Leovan Galaksi Sanjaya-sang ketua OSIS SMA Citraloka yang dikenal kejam dan juga disebut sebut sebagai lelaki tertampan ke 2 setelah Daren di SMA Citraloka.
"Enggak! tadi dia aja yang jalan gak hati hati, makanya nabrak gue"
Cella berjalan menghampiri Fany, ia menepis kasar bahu Fany hingga sang empu hampir jatuh, "Mending lo gak usah banyak bacot, gue punya rekaman tadi lo nge bully Letta" ucap nya sambil terkekeh hambar.
Ya, alasan mengapa sedari tadi Cella hanya diam saja, yaitu karena ia diam diam merekam kejadian tersebut dari awal hingga akhir.
"Sekarang lo bertiga ikut gue ke ruangan osis!" Ucap Leo sembari menunjuk Fany, Letta, Dan Cella.
TBC
haloo aku up lagi nihh, btw part ini seru ga??
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOREN
Teen Fiction‼️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH‼️ CERITA INI REAL 100% DARI PEMIKIRAN AUTHOR, BUKAN COPY CERITA ORANG [SEBELUM MEMBACA HARAP MEMBERI VOTE, DAN KOMEN] maaf jika banyaknya kesalahan dalam penggunaan kata karena author masih belajar menulis cerita.