~Happy Reading~
"Letta!"Orang yang dipanggil pun menoleh ke belakang, terdapat seorang lelaki kelas 11 yang berpenampilan sangat rapi sedang berlari ke arahnya.
Letta pun menaikkan sebelah alisnya sambil bersedekap dada. "Waktu istirahat gue kepotong anjir, cepetan elah kalau mau ngomong" batin nya.
"Nama lo letta kan? gue--"
Lelaki tersebut tampak sedang menghirup oksigen dengan rakus karena tadi berlari mengejar letta yang mempercepat langkahnya.
"Cepet! Gue mau ke kantin ini"
"Gue tadi disuruh bu Riska untuk manggil lo ke ruangan bk, katanya sih penting"
Letta tampak berpikir sejenak. Sepertinya ia dipanggil untuk membahas mengenai keributan yang sudah dibuatnya saat dikantin. (baca chapter 3)
"Oke, Makasih ya" Letta pun segera pergi menuju ruang bk. Mengenai denah sekolah tersebut, ia sudah hapal karena sering berkeliling saat istirahat bersama teman-temannya.
Tok
Tok
Tok
Letta membuka pintu ruangan tersebut dengan sangat hati-hati, dirinya tiba tiba merasakan hawa panas dingin saat sudah memasuki ruangan ber ac tersebut.
"Letta, silahkan duduk" ucap bu Riska-guru bk SMA Citraloka.
Saat sudah duduk, Letta melihat ada seorang pria berumur yang berpakaian rapi dengan setelan jas nya dan fany yang duduk disamping pria tersebut.
"Baiklah tidak usah berbasa basi, Saya akan langsung ke intinya. Letta apakah benar kamu yang menjambak rambut Fany?" ujar pria tersebut, ia adalah papa nya stefany.
"Benar saya yang menjambak nya, tapi saya melakukan nya karena ada alasan. Tidak mungkin kan saya tiba tiba menjambak rambut seseorang begitu saja?" Ucap Letta dengan tegas.
Fany semakin dibuat emosi karena penjelasan Letta, gadis tersebut berdiri seraya menunjuk ke arah Letta. "Lo gak usah seakan akan nuduh gue, disini lo duluan yang ganggu gue di kantin!" Gadis tersebut menjeda ucapannya sebentar lalu bersedekap dada sembari berdecih sinis, "Dan lo juga gak punya bukti"
Smirk Letta terbit kala mendengar omong kosong dari gadis bersurai coklat itu, "Bukti? Baiklah jika itu yang anda inginkan" Letta segera mengambil ponsel dari sakunya, ia pun mulai menelepon seseorang di sana.
"Lo bisa datang ke ruang bk? Gue tunggu secepatnya"
Sang guru bk hanya diam sembari memikirkan siapakah yang memulai pertengkaran. Ia tau jika Letta tidak bersalah, tetapi gadis itu masih belum memberikan bukti yang kuat. Di sisi lain ayah Fany adalah salah satu donatur di situ, Ia sangat bingung ingin berpihak di mana sekarang.
Seketika pintu terbuka menampilkan seorang gadis menggunakan seragam yang sama dengan Letta dan Fany. Ia berjalan ke arah Letta berada dan langsung memberikan ponselnya kepada Letta.
"Makasih ya la udah mau repot-repot datang ke sini" Cella hanya membalas dengan senyuman ramah nya, Kemudian ia melirik sinis ke arah Fany yang tampak sedang menahan amarah.
Letta segera memperlihatkan sebuah video kepada Bu Riska, Video tersebut menampilkan kejadian di kantin pada saat Fany memulai pertengkaran hingga di akhir tampak Letta dan Fany saling menjambak satu sama lain.
Sang ayah pun ikut menonton dan memahami video tersebut, membuat Fany semakin menggeram marah dan menatap benci ke arah Letta. "Awas aja lo habis ini, dasar jalang sialan!"
Orang yang ditatap hanya bisa menampilkan smirk andalan nya, dan Cella tersenyum bangga saat mendengar Bu Riska memberikan hukuman skors bagi Fany.
***
"YA! PARA HADIRIN YANG SAYA CINTAI DAN SAYANGI, MARILAH KITA MEMULAI ACARA KONTES DANGDUT INI DENGAN MERIAH" Teriak seorang lelaki dengan tangan yang memegang botol minum berwarna pink yang entah milik siapa dibuat sebagai mic.
"KITA PANGGILKAN KONTESTAN PERTAMA, DILANNN! SANG PEWARIS TUNGGAL KELUARGA GALANDRA" Gio sedikit membungkuk seraya mempersilahkan orang yang disebut untuk maju ke depan kelas.
Yang di panggil pun melangkahkan kaki jenjangnya ke depan kelas dengan senyum bangga dan tangan yang dilambai kepada penduduk kelas XI IPA 1. "Gue disini ingin menyanyikan lagu yang berjudul 'Happier',"
We broke up a month ago
Your friends are mine, you know, I know
You've moved on, found someone new
One more girl who brings out the better in you"STOPP! Kan gue bilang harus lagu dangdut, anjing!" Gio maju ke depan kembali dengan masih memegang botol minum berwarna pink tersebut.
"Yaelah baru juga gue mau nge galau." celetuk seseorang, dia adalah Rere-sepupu Galen.
"Eh bocah! so so an mau nge galau lo, kalau mau galau ajak ajak dong." Galen bersedekap dada dengan tatapan yang dibuat sinis.
Rere berdecih sinis, lalu bersedekap dada mengikuti gaya sepupunya tersebut. "Ogah gue ngajak kembaran monyet, lagian lo siapa? Kok sokab banget." (sokab : sok akrab)
Perdebatan antar sepupu tersebut semakin panas, ditambah dengan sorakan dari kubu Rere dan kubu Galen.
"Re keluarin kata kata mutiara lo!"
"Galen jangan mau kalah sama betina! Ingat lo jantan!"
Kini di kelas tersebut sudah rusuh akibat perdebatan dan teriakan yang menyemangati jagoannya. Hingga mereka tak sadar jika ada seseorang yang membuka pintu kelas, Bu Sukmi selaku guru Fisika yang terkenal se-antero sekolah karena julukan nya sebagai guru killer menatap tajam seisi kelas karena suara keributan kelas tersebut terdengar sampai ke kelas sebelah.
"APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN!" Suara tersebut mampu membuat penduduk kelas XI IPA 1 bungkam seketika.
Sontak Gio selaku host acara kontes dangdut kelas tersebut cengar cengir dengan tampang tak berdosa nya. "Eh ada bu Suk. Kelas ini kan lagi jamkos jadi saya ber inisiatif membuat acara kontes dangdut dadakan agar tidak bosan bu"
Jawaban tersebut mampu membuat Bu Sukmi memijit pelipisnya, wanita paruh baya tersebut sangat heran dengan kelakuan murid nya yang sangatlah random. "Sekali lagi saya dengar kelas ini berisik, saya akan menghukum kalian!" Kepergiannya dari kelas membuat penduduk XI IPA 1 dapat bernafas lega.
"Tuh kan gara gara lo berdua nih! acara gue jadi terganggu" Gio menunjuk dalang yang membuat acara kontes dangdut dadakan nya berhenti.
Daren yang sedari tadi hanya menyimak kelakuan teman nya, beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan keluar kelas dengan tangan yang dimasukkan ke dalam kantong celananya. "Cabut!"
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/316830684-288-k101465.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOREN
Teen Fiction‼️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH‼️ CERITA INI REAL 100% DARI PEMIKIRAN AUTHOR, BUKAN COPY CERITA ORANG [SEBELUM MEMBACA HARAP MEMBERI VOTE, DAN KOMEN] maaf jika banyaknya kesalahan dalam penggunaan kata karena author masih belajar menulis cerita.