~Happy Reading~
"Ta, bosen banget nih daritadi nonton drakor mulu" Seru Lina sembari mencomot popcorn yang berada di pangkuan Kezia.Kezia mengangguk setuju perkataan sahabat nya tersebut, "Ke mall aja yuk atau ke pantai gitu, biar sekalian healing!"
Letta tampak menimang-nimang ajakan sahabatnya, lalu ia mengangguk. "Ke pantai aja mau nggak? Tapi gue mau siap siap dulu,"
Semuanya tampak mengangguk. Kemudian Lina, Kezia, Cella, dan Rere meninggalkan kamar Letta, menuju ruang tamu yang berada di lantai bawah.
Hari ini adalah hari Sabtu, yang artinya seluruh murid libur dan Letta dkk memutuskan untuk maraton drakor bersama di dalam kamar Letta sedari pagi, hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul satu siang.
Setelah selesai mengganti baju dan bersiap siap, Letta turun dan menghampiri sahabat sahabatnya yang berada di ruang tamu.
"Yuk pergi sekarang, nanti kita singgah ke supermarket dulu untuk beli makanan," Ucap Letta, lalu mereka menghampiri mobil mereka masing masing.
Letta dan Kezia ada di mobil Letta, Lina dan Cella ada di mobil Cella, sedangkan Rere hanya sendiri di mobilnya.
Mereka berkendara beriringan dengan mobil Letta di depan, lalu disusul dengan mobil Rere dan Cella.
Letta yang sedang menyetir melirik sekilas ke arah Kezia yang duduk di sebelahnya. Kemudian ia berdehem, "Are you okey, Kez?" Entahlah ia memperhatikan Kezia seperti menyembunyikan sesuatu darinya.
Gadis tersebut menoleh ketika ditanya seperti itu, "I'm okey, cuma ada sedikit masalah aja" ia tersenyum ke arah Letta. "Gue boleh nginap di rumah lo selama beberapa hari?"
Letta tersenyum lembut, "Boleh dong, lain kali kalau mau minta bantuan gue atau mau cerita tentang semua masalah lo ke gue, gue siap jadi pendengar yang baik"
"Jadi gak usah sungkan buat cerita. Kalau ada masalah jangan di pendam terus, nanti lo yang sakit"
Hati Kezia menghangat. Benar kata orang, rumah tidak selalu berbentuk rumah.
***
"Woi ayo cobain main air disini! gak asik kalau belum main air pantai" Rere bersorak kegirangan sambil bermain air di tepi pantai.
Kemudian Lina, Cella, dan Letta ikut bergabung bersama Rere menikmati dinginnya air pantai.
"Kezia! lo ngapain disitu doang, sini ikutan main air" Rere menghampiri Kezia.
"Nanti aja, gue masih mau foto foto pantai nya, lumayan buat di post di ig"
Rere mengangguk, lalu pergi kembali menikmati air pantai. Selepas kepergian Rere, Kezia kembali melanjutkan acara foto foto nya. Ia tadi memang membawa kamera untuk mengabadikan momen tersebut.
Kezia membidik kameranya ke arah sahabatnya yang sedang asik bermain air. Setelah dirasa cukup puas mengabadikan momen tersebut, ia pergi ke sekitar pantai untuk membeli es kelapa.
"Mang, es kelapa nya 5 di antar ke tempat itu ya" Kezia mengeluarkan dua lembar uang merah lalu memberikannya kepada penjual es kelapa. "Kembalian nya ambil aja ya mang"
"Siap, terimakasih neng! Alhamdulillah rezeki memang gak kemana" Ucap bapak penjual es kelapa tersebut.
Setelah selesai membayar es kelapa, Kezia kembali berjalan di sekitar pantai sembari menikmati sejuknya udara pantai.
Saat sedang melihat-lihat ke arah penjual jagung bakar, ia tak sengaja melihat pria paruh baya yang ia kenali, dia adalah Arga-ayah Letta.
Para sahabat Letta memang sudah mengetahui tentang latar belakang keluarganya saat mereka datang ke rumahnya untuk maraton drakor tadi pagi.
Tetapi yang membuat Kezia bingung adalah mengapa pria itu bersama seorang wanita yang terlihat masih berkepala dua. Penampilan wanita tersebut seperti ... wanita malam.
Tahu kan bagaimana penampilan wanita malam? Pakaian yang terbuka, dengan make up yang mencolok yang sangat menggangu mata.
Kezia memotret adegan saat mereka sedang terlihat berpegangan tangan. Setelah selesai, ia diam diam mendekat ke tempat dua orang tersebut.
"Astagfirullah maafkan hamba karena telah nguping ya Allah" batin Kezia.
Wanita yang berada di samping Arga terlihat bergelayut manja di lengan nya. "Sayang! sampai kapan sih kita pacaran diam diam gini, harusnya kamu bilang ke semua orang kalau aku itu calon istri kedua kamu!" Ucap nya
Arga termenung mendengar celotehan wanita tersebut, sedari tadi ia hanya diam mendengarkan celotehan wanita yang berada di sampingnya.
Dringg
DringgKezia dengan cepat menjauh dari tempat persembunyiannya saat melihat ada seseorang yang menelfonnya.
"Halo"
"Woi lo dimana? buruan kesini, es kelapa lo ntar gue habisin kalau lo gak kesini"
"Ini gue mau kesana, awas aja lo minum es kelapa gue Re"
"Makanya cepet kesini"
"Iya, udah ya gue tutup dulu"
Setelah sambungan telfon terputus, Kezia kembali ke tempat ia memotret keindahan pantai tadi sekaligus tempat para sahabatnya berada.
"Kezia, lo darimana aja? tadi gue minum es kelapa lo tapi cuma dikit" Celetuk Rere sambil tersenyum lebar.
Kezia menarik telinga Rere, "Rasain tuh! dapet karma kan lo, siapa suruh minum yang punya gue"
"Ampun Kez, lepasin dong Kezia cantik seribu kali lebih cantik daripada rapunzel"
Lina tergelak melihat tampang Rere seperti seorang anak yang sedang dimarahin oleh ibunya karena terlalu lama bermain di luar.
"Karma is real" Ucap Letta ikut tergelak, sedangkan Cella hanya menyaksikan adegan dramatis tersebut sedari tadi.
Setelah drama panjang, akhirnya Kezia mau melepaskan jeweran nya.
"Eh sunset nya udah muncul tuh" Cella menunjuk ke arah sunset yang mulai terlihat.
Tiba tiba saja ide cemerlang terlintas di otak Letta, "Gimana kalau kita foto tapi background nya sunset?"
"Wuihh bagus tuh! ayo sekarang aja mumpung sunset nya bagus" Ucap Kezia, lalu ia menghampiri seseorang yang berada di dekat mereka. "Bu, bisa tolong fotoin kita gak bu?"
Wanita paruh baya tersebut mengangguk. "Boleh, sini saya fotoin"
Setelah Kezia memberikan kamera nya, mereka pun mulai berpose dan mengabadikan momen tersebut.
"Terimakasih ya bu" Ucap Kezia seraya sedikit membungkukkan badannya.
Wanita tersebut tersenyum hangat. "Iya sama sama nak"
"Yuk pulang, udah mulai gelap nih" Ucap Lina.
Letta dkk akhirnya memutuskan untuk menyudahi kegiatan mereka dan pulang ke rumah masing-masing, kecuali Kezia yang ingin menginap di rumah Letta.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOREN
Teen Fiction‼️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH‼️ CERITA INI REAL 100% DARI PEMIKIRAN AUTHOR, BUKAN COPY CERITA ORANG [SEBELUM MEMBACA HARAP MEMBERI VOTE, DAN KOMEN] maaf jika banyaknya kesalahan dalam penggunaan kata karena author masih belajar menulis cerita.