• E M P A T •

8 4 0
                                    


~Happy Reading~

"Eugh.." Letta melenguh kala sinar matahari perlahan masuk ke matanya.

Masih dalam posisi tidurnya, ia mengambil suatu benda di atas nakas, dengan hati yang sudah terkumpul Letta melihat ke arah jam weker yang baru saja di ambil.

Matanya melotot saat melihat jam tersebut sudah berada di angka 6.45 yang menandakan bahwa 15 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

"Gawat gawat! Gue telat, Lagian kenapa gak ada yang bangunin gue sih!" Letta pun berlari ke arah kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Setelah gadis tersebut sudah siap dengan mengenakan seragam sekolahnya, ia langsung turun ke bawah dengan tergesa-gesa.

"Ta kamu kenapa kok kaya buru buru banget" ucap seorang paruh baya, wanita tersebut adalah Oma nya.

"Letta udah telat oma, Yaudah Letta berangkat dulu ya" tak lupa Letta menyalami wanita tersebut sebelum berangkat.

***

Tinn Tinn

Letta membunyikan klakson mobil nya agar satpam yang sedang berjaga membukakan gerbang sekolah.

Salah satu satpam pun datang menghampiri Letta, "Maaf neng, Neng gak bisa masuk makanya jangan datang telat"

Letta yang tidak ingin basa basi langsung mengeluarkan 3 lembar uang merah dan dengan cepat satpam tersebut langsung membukakan pintu gerbang.

Bagaimana Letta tahu bahwa satpam tadi dapat dengan mudah disogok dengan uang? Ya pastinya karena adek nya yang sampai sekarang sudah sering terlambat, tetapi namanya tidak pernah dicatat di buku catatan siswa yang telat karena ia selalu menyogok satpam sekolah.

(jangan ditiru ya ges, Alvin emang lain orang nya wkwk)

Setelah selesai memarkirkan mobil nya, Letta membuka ruang chat di handphone nya dan mengetik sesuatu disana.

Kezia

Anda :
Zia
Guru di dalem kelas udh ada blum?

Kezia :
Belum cui
Katanya sih guru lagi rapat
Eh lo dimn ta?

Anda :
Gue baru sampai
Ini lagi mau jalan ke kelas

Kezia :
Busett kece betul bah😱

***

Saat sudah sampai di depan pintu kelas XI IPA 1, Letta melihat kelas nya sangat kosong, hanya ada temannya yang sedang berkumpul seperti sedang membicarakan seseorang. yah Letta dapat menebak dari raut muka mereka yang terlihat sangat julid.

Ting

Tiba tiba muncul ide bagus di otak gadis tersebut, ia perlahan mendekat ke arah mereka dengan sangat pelan dan

"DOR!"

"Astagfirullah ya Tuhan ku biarkanlah hamba mu ini hidup lebih lama lagi!"

seketika tawa mereka semua lepas kecuali lina yang sudah memasang muka seperti ingin menerkam.

Lina yang merasa jengkel karena ditertawakan akhirnya menjewer telinga gadis yang mengejutkan nya. "Noh rasain karma dari gue"

"Awh Awh! Sakit na sorry deh tadi gue dihasut sama setan hehe" kekeh letta sembari mengusap telinga nya yang sudah merah akibat dijewer.

Lina hanya bisa mendesah pasrah. "Dih mau mau aja lo dihasut setan, lama lama lo dihasut tuh setan untuk jadi kawanan setan!"

Mereka semua pun kompak tertawa. Tiba tiba bel berbunyi tetapi mereka tidak mendengarnya karena masih asik bercanda ria.
(wajar ges kelas mereka agak di pelosok)

Brakk

Tiba tiba ada seorang lelaki yang menendang pintu kelas, mukanya tampak seperti habis dikejar anjing saja. Tak hanya itu ia juga membawa sesuatu di tangannya.

Lelaki itu menaikkan tangan nya ke atas, "WOI CD SIAPA INI!" ucap nya sembari menunjukkan cd bergambar ultraman.

Letta dkk sontak tertawa melihat barang yang dipegang oleh ketua kelas mereka itu, entah darimana lelaki itu mendapat barang legend seperti itu.

"WOI ASSALAMUALAIKUM WAHAI MANUSIA!" teriak salah satu anggota inti Delvaros, dia adalah Giovandra Alvin Damarez.

Tampak Daren dkk yang sedang memasuki kelas dengan gaya ala lelaki cool.

Sang ketua kelas pun mengarahkan barang legend yang baru saja ia temukan ke Daren dkk. "Ges, kalian tau ini barang siapa?"

Seketika Daren, Geo, Leo, Galen, dan Dilan tertawa. Sedangkan Gio sibuk merutuki dirinya di dalam hati, bisa bisanya ia lupa membawa benda legend kesukaan nya ke rumah.

Setelah mereka berhenti tertawa, Geo tampak berpikir sejenak, "Gue kaya pernah liat barang itu" kata kata tersebut mampu membuat Gio menegang, kini lelaki itu sudah berkeringat dingin.

"Gue udah ingat, ternyata itu barang yang sering gue temuin di kamar Gio" sontak seluruh atensi mereka teralih kepada Gio, sementara orang yang dilihat hanya bisa pasrah dan berdoa agar ia dapat menghilang dari bumi.

"Anjir! Jadi berarti itu punya lo?" ujar salah satu anggota inti Delvaros yang ber- name tag Dilan Kelvan Galandra, lelaki tersebut kini mati matian menahan tawa nya agar tidak lepas.

Sedangkan Letta dkk? jujur saja sebenarnya mereka juga ingin tertawa pada saat ini, tetapi karena melihat Gio yang sedang menahan malu, jadi mereka mengurungkan niatnya untuk sementara. Ingat hanya sementara.

Sang ketua kelas pun memberikan benda tersebut kepada sang empu dan melangkah ke tempat duduknya. Tiba tiba saja guru datang dan membuat seluruh murid XI IPA 1 buru buru untuk masuk ke dalam kelas.

***

Kini seluruh anggota inti Delvaros tengah berkumpul di base camp milik Delvaros. Seperti biasa, setiap pulang sekolah pasti mereka menyempatkan untuk saling bertemu satu sama lain dan membahas tentang seluruh misi dan pergerakan musuh di tempat tersebut.

"Bos, Si anak baru cantik juga ya. Jadi pengen gue embat 'kan lumayan itung itung nambah calon mantan" ujar Dilan dan diangguki oleh Galen. Mereka berdua pun ber-tos ria, memang ada ada saja pikiran mereka ini.

Geo menatap ke arah Daren, muka nya sudah seperti singa yang akan menerkam mangsanya. "Weh liat tuh muka si bos udah ngeri"

Dilan dan Galen sontak melihat Daren bersamaan dan mereka hanya bisa terkekeh sambil menggaruk tengkuk mereka yang tak gatal.

"Lo cemburu? Lagian lo juga gak ada hubungan sama dia kan?" ucap Leo sembari asik bermain game di handphone nya.

Gio yang sedari tadi asik chat an dengan para kekasih nya mulai mengangkat suara. "Wah jangan jangan pak bos mulai falling in love sama anak baru dong"

Daren menghela nafasnya panjang, "Gue, Kaya pernah kenal sama dia tapi gue gak ingat" lelaki tersebut segera berdiri dan pergi dari basecamp. Ia mengendarai motornya dengan sangat cepat menuju mansion milik nya.

TBC

VIORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang