04. Hal Janggal

52 10 0
                                    

"Tujuan lo ngajak gue ke kantin untuk apa?" tanya Alfiyah.

Rafa terdiam sejenak. Rafa kira apa yang ingin Alfiyah pertanyakan. Alfiyah tipikal perempuan sok jual mahal. Itu yang Rafa pikirkan.

"Mau kenal lebih dekat." Rafa menjawab pertanyaan Alfiyah apa adanya.

Rafa menatap Alfiyah tepat di manik hitam gadis itu dalam waktu cukup lama sampai Alfiyah mengalihkan penglihatannya.

"Gue tertarik, Alfiyah."

Rafa mengakhiri kalimatnya dengan senyum manis hingga lesung pipinya terlihat.

"Gak ada orang yang tertarik dalam waktu singkat."

Balasan Alfiyah berhasil membuat senyum Rafa perlahan pudar.

"Ada. Buktinya gue," ucap Rafa.

Alfiyah diam.

"Rasa tertarik itu bisa muncul meski pun dalam waktu singkat," lanjut Rafa mengingat ucapan Satria.

"Apa yang bikin lo tertarik?" tanya Alfiyah.

"Keberanian dan kecerdasan yang lo punya," jawab Rafa langsung.

Alfiyah menatap Rafa. "Hanya karena dua hal itu?" tanya Alfiyah.

Rafa tidak langsung menjawab. Keningnya mengernyit samar. Pertanyaan macam apa itu? Seumur-umur Rafa baru mendengar pertanyaan seperti itu.

"Untuk saat ini gue cuma tau dua kelebihan lo," ucap Rafa.

Alfiyah mengangguk.

"Seandainya hal buruk duluan yang lo tau? Apa mungkin tetap tertarik?" tanya Alfiyah.

"Nggak."

Jawaban Rafa membuat senyum Alfiyah terbit.

"Logika lo jalan," ucap Alfiyah.

"Gue duluan Kak," pamit Alfiyah.

Rafa menatap kepergian Alfiyah. Ketertarikan Rafa pada gadis berkulit sawo matang itu semakin besar. Ajakan Rafael Adinata ditolak mentah-mentah. Jiwa laki-laki Rafa tertantang untuk menaklukkan perempuan sok jual mahal itu.

"Gue pasti bisa buat dia luluh," gumam Rafa bertekad.

***

Alfiyah memutuskan untuk ke kantin sendirian. Rupanya di kantin sudah ada para jagoan alias Anggun dan teman-temannya. Alfiyah mengikuti sekitarnya yang berjalan seperti biasa.

"Woy! Jalan di pinggir!" teriak Anggun.

"Setan!" umpat Anggun karena Alfiyah berlalu begitu saja. Tidak mengindahkan teriakannya.

Rafa di sebelah Anggun mengambil kentang goreng Anggun. Sontak netra Anggun melotot. Anggun langsung menjauhkan kentangnya.

"Gak sopan! Najis!" ketus Anggun.

"Gun, kayaknya muka lo mulai keriput. Kebanyakan marah-marah gak jelas," ucap Rafa.

"Gak!" ketus Anggun.

"Mulutnya full power banget," ucap Jojo lelah. Telinga dan kepalanya sakit mendengar nada ketus Anggun.

Anggun baru sadar. "Mana doi? Katanya nyamperin doi?" tanya Anggun pada Rafa.

Swastamita [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang