Semenjak malam itu aku tetap seperti biasanya diriku dan Andi pun seperti biasanya dia, namun satu hal yang beda dalam diri kami bahwa ada rasa wajib untuk selalu mengabari setiap saat kemanapun dan dimanapun. Karna jarak beribu kilometer yang mengharuskan kami untuk saling percaya dan menjaga apa yang sudah kita mulai..
***
Dulu setelah hubungan Andi dengan sang mantan berakhir, membuat dirinya tak bersemangat, pekerjaan dia terbengkalai, Andi hanya melamun dan bermain gitar disetiap waktunya, Andi begitu membenci sang mantan , kenapa bertahun-tahun dia di Jakarta, mereka membangun long distance relationship tapi sang mantan membodohinya, sejujurnya Andi tau kelakuan buruk mantannya yang suka berganti cowo itu, namun bagi Andi hubungan mereka memang hanya status saja, dia tidak memperdulikan desas desus tentang mantannya selama di kampung, bahkan dia tidak memperdulikan orang terdekatnya yang memberitahu kelakuan buruk si mantan. Andi dan sang mantan memang jarang berkabar, hanya sms tapi itu sekedar, dia menganggap hubungannya tidak terlalu serius, Dia hanya tau bekerja dan apa yang di minta sang mantan dia turuti, uang, pulsa, barang, semua dibelikan Andi.. Hingga saat itu Andi sudah cukup sabar dan Andi ingin mengakhiri saja karena percuma bagi dia, bertahan pun dia seperti mati.***
Sudah 6 bulan sejak hari jadian aku dan Andi. Dan selama itu kami tidak pernah bertemu tak pernah bertegur sapa, karena jarak kami yang cukup jauh Jakarta-Jawa , hanya sms dan mengobrol lewat telfon cara kami berkomunikasi.Dan bulan yang dinantikan tiba bulan suci Ramadhan bulannya umat muslim di seluruh penjuru dunia, yang akan membuat kita sibuk berkegiatan positif disetiap waktunya, dan aku, seperti Ramadhan sebelum sebelumnya setiap sore akan ikut bapak tadarusan di masjid bersama anak anak yang lain..
"Nduk, kamu berangkat duluan aja, nanti anak2 yang mau ngaji, bilang suruh nunggu bapak ya" Ucap bapak
Bapak memang aktif mengajar ngaji, di masjid kampung kami, apalagi di bulan Ramadhan antusias anak2 semakin bertambah sehingga ngaji pun di majukan, yang biasanya sehabis mahrib sekarang diganti badha ashar bertadarus bersama, lewat speaker masjid sekalian menunggu waktu buka.
"Nggih pak, aku mau nyamper Fani sama Dilla dulu, biar ada temennya nanti disana.." Balasku
Bapak mendengus "Halah wong ngaji kok samper-samperan"
Aku pun hanya cengengesan menanggapi bapak.Dan begitulah sore hari itu, hingga menjelang berbuka puasa, kegiatan tadarus dihentikan, dilanjut berbuka dan Sholat mahrib berjamaah. Aku dan bapak pun kembali ke rumah untuk berbuka puasa karena tadi di Masjid kami hanya membatalkan saja dengan meminum air putih dan juga kurma yang disediakan.
Di ruang makan sekaligus ruang tengah rumahku sudah ada Bapak, Bang Gaga , dan Gugu adiku, juga ibuku.
Kami makan lesehan dengan beralas tikar juga menu buka puasa yang dijejer seadanya namun menggugah selera, ada lodeh, tempe orek, ikan asin, sambal, tak lupa es sirup marjan yang sudah tersedia.Tiba-tiba abang menyenggol bahuku. Dan berbisik,
"De gimana kau sama Andi, dia bentar lagi mudik lho,, bakal ketemu nih, ciyeee" Goda bang Gaga terhadapku.
"Apasih bang ga usah rese deh, makan aja tuh, makan tuh ga boleh sambil ngomong tau" Jawabku ketus.
"Sewot amat neng, deg-deg kan pasti, mau ketemu pujaan hati" Goda abang lagi.
Sejujurnya aku ga tau bagaimana mengekspresikan perasaanku, hubungan kami yang terbiasa hanya lewat suara atau media ketik, tak pernah terbesit dalam benakku untuk melihatnya secara langsung. Dan apa yang harus aku lakukan ketika pertama kali ketemu, aku pemalu, dan aku bingung harus bagaimana. Dan begitulah aku, sampai terdengar adzan isya, lamunanku tentangnya ku akhiri. Dan kami melaksanakan teraweh bersama juga tak lupa menulis isi ceramah dan meminta tanda tangan ustad penceramah untuk memenuhi tugas sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Buah Hati
Romance~ 11 Agustus 2022 ~ " Gi selama kita berkabar aku rasa dengan tidak abainya kamu terhadapku, mungkinkah aku boleh berharap lebih ?" " Aku suka kamu Gi, dari awal aku melihatmu, sejak pandang pertamaku, makanya kuberanikan diriku untuk berkenalan den...