❈ : Childe x Lumine
⚠ : Kata kasar! Toxic Npc
Diharapkan telah membaca "Child(e) Menangis"⊱✤──────────⌨︎︎──────────✤⊰
"Halo tuan putri. Apa kau tidak masalah kalau aku menjadi tangan kananmu hari ini?" Childe membungkuk, meraih satu tangan Sang Putri Abyss lalu mencium punggung tangannya ala pangeran abal-abalan."Ish, cari mati?" Lumine dalam sedetik menepis pegangan Childe dan menatapnya horor.
"Yang Mulia Tuan Putri hari ini terlihat menawan seperti biasanya. Ada urusan apa Tuan Putri menghadiri kota Liyue?" Childe memasang senyum lebar.
"UGH, Hentikan! Kenapa aku bisa bertemu denganmu, sih?!" gumam Lumine kesal, tidak mau menatap Childe.
"Seperti biasa, hati Anda yang dingin dan kejam itu menjadi daya tarik yang mempesona. Saya percaya pertemuan kita ini adalah takdir," sekali lagi Childe membungkuk, Lumine frustrasi melihat tingkahnya.
"Kau ngapain disini, Childe?" Lumine pun memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan permainan Tartaglia tersebut.
"Anda seolah-olah bertanya pada yang bukan karakter Liyue saja," Childe melipat kedua lengan di dada.
Oh... benar juga. Meski tempat tinggal Childe adalah Snezhnaya, ia lebih sering menghabiskan waktu di Liyue, apa karena ia adalah karakter yang tergolong dalam negeri ini? Ia jadinya tidak bisa berpisah dengan negara geo archon itu.
"Tuan Putri sendiri belum menjawab pertanyaanku,"
"Aku... ada urusan. Ada sedikit masalah disini sebelumnya," jawaban serius Lumine membuat Childe berhenti memasang ekspresi usil.
"Bug?" Semua orang tahu, jika sang Pemimpin Abyss "bekerja" ketika offline, berarti ada sedikit "tikus" yang mengganggu.
"... nampaknya seperti itu, tapi bukan virus... bukan juga glitch. Seperti... hal baru. Ah! Seharusnya aku nggak menjawabmu!" Lumine yang awalnya bergumam langsung sadar atas perkataannya.
"Pesonaku terlalu menyilaukan sehingga kamu pun nggak sadar ngasih tahu rahasia game," Childe tersenyum sombong. Lumine hanya menatapnya tajam, "Jangan sampai ini bocor!"
Perihal kerusakan dan bug itu ditutup rapat-rapat agar tidak ada satupun karakter yang cemas. Namun sudah menjadi rahasia umum kalau Lumine bertindak tandanya ada bahaya.
Ini membuat Childe berpikir... apa Liyue diserang sesuatu? Rasanya baik-baik saja, tuh.
"Tapi kelihatannya Tuan Putri sudah selesai. Mau jalan-jalan?" tebak Childe, melihat Lumine yang sendirian tanpa pengawal abyss mage-nya. Lumine menoleh dengan sinis.
"Beruntung saya sedang mempunyai waktu luang... tolong satu hari ini saja, saya meminjam Tuan Putri, bagaimana?" ujar Childe bersikap semanis mungkin.
"Nggak. Aku sibu—"
"Tonia sangat ingin bertemu denganmu," potong Tartaglia, yang menyebabkan Lumine seketika bungkam.
Childe tersenyum kecil, ia berhasil menggunakan salah satu kelemahan terbesar Lumine : anak-anak.
Meski Lumine itu terkenal dengan sifat yang dingin dan acuh tak acuh kecuali pada hal berharga baginya, Lumine juga punya sifat lemah lembut tersembunyi pada anak-anak dan hewan-hewan kecil.
"...ukh. Sekali ini saja!" Dan Lumine kalah telak, tidak berani menoleh ke Childe karena malu.
Tartaglia senyum kemenangan.
──˙⊹✦⊹˙──
"WOAH? INI BENERAN KAK LUMINE? BUKAN YANG PALSU?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]【𝐎𝐅𝐅𝐋𝐈𝐍𝐄 𝐈𝐌𝐏𝐀𝐂𝐓】✧⧽Genshin Behind The Game
أدب الهواةˏˋ°•*⁀➷ ᴏғғʟɪɴᴇ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ! ﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊ Di balik layar Genshin, mereka tentu menyayangi [Player]. Namun, adanya takdir kematian dan alur, apakah semua akan baik-baik saja? ⋇⋆✦⋆⋇ 𝓡𝓲𝓵𝓲𝓼 𝓹𝓪𝓭𝓪 : 28 𝓙𝓾𝓵𝓲 2022 𝓖𝓮𝓷𝓼𝓱𝓲𝓷 𝓕𝓪𝓷𝓯𝓲𝓬𝓽𝓲𝓸𝓷 𝓫�...