Bandmate [GaYeon]

1

"Jooyeon, ngapain bengong? Ayo nge-band!" Lamunan pemuda bernama Jooyeon itu buyar. Gaon, sohibnya menarik lengan kanannya. "Kan gue ga bawa bass..." Keluh Jooyeon sambil menggendong tas ransel hitamnya. Keduanya terdiam, lalu terdengarlah helaan napas kesal Gaon. Jooyeon hanya terkekeh, membuat Gaon kesal adalah hobinya.

"ketawa lo, balik gih ambil bass lo, entar gue tungguin di ruang latihan." Jooyeon memilih untuk mengiyakan perintah sahabatnya itu karena ia tak mau berkelahi dengannya. pria gondrong itu pun melesat pergi keluar ruang kelas ber-plang "X IPS 1". "dadah, gue balik dulu, jangan kangen ye." kata Jooyeon lalu berlari kecil menuju parkiran motor.

"ngapain ngangenin lo."

"GUUYYSS, SORRY BANGET GUE TELA- loh..." Jooyeon sudah kembali ke sekolah sambil menggendong tas bassnya. Saat ia membuka pintu gudang yang di sulap menjadi ruang latihan, matanya hanya menangkap Gaon yang sedang asyik dengan handphonenya. Padahal jauh jauh tadi ia sudah menyiapkan mental untuk dimarahi teman-teman bandnya.

Si gondrong melangkah masuk lalu duduk di sebelah Gaon dan menyenderkan tasnya di dinding. Dengan keringat mengucur di dahinya ia terengah-engah sebab ia berlari ke ruang latihan tadi. "Lap ege keringet lo, nih tisu." Ujar Gaon sambil melempar sebungkus tisu ke pangkuan Jooyeon. "Hehe, makasih Jiseok~"

"Iye, Ajuy."

"Iihh, nama gue Jooyeon!"

"Ya gue maunya dipanggil Gaon."

"Iye, Galon."

Belum sempat dua sejoli ini adu fisik, 4 bandmate mereka datang. Mereka membawa bungkusan makanan di tangan mereka dengan senyum sumringah. "Wait- ini kita mau ngeband apa mau mukbang..." Kata Jooyeon sambil menatap keempatnya heran.

"Yaelah serius amat lo, ini hari pertama kita ngumpul lagi masa langsung latihan." Celoteh Ode, salah satu dari empat orang itu. "Hehe, kan gue udah bilang di grup kita mau makan-makan." Kata Gun-il, si paling tua diantara mereka semua. Mendengar itu, Jooyeon langsung mengecek hpnya dan membuka grup chat band mereka.