Bandmate [GaYeon]

4

"Ya ampun Ajuy, kok sampe babak belur gitu..."

Hari sudah berganti, dan saat ini anak-anak band sekolah ini sedang makan bersama di kantin. Sang drummer, Gun-il dikejutkan oleh kedatangan Jooyeon dan Gaon yang masih memar-memar itu. "Jooyeon doang yang ditanyain?" Ucap Gaon sebal lalu duduk di sebelah Ode dan berhadapan dengan Gun-il. Jooyeon ikut duduk disebelah Gaon sambil membawa snack yang mereka beli tadi. "Eh iya, lo ga keliatan." Elak Gun-il.

"Sabar, Gaon.. sabar..."

"Ajuy sama Galon kenapa?" Tanya Junhan yang tak tahu menahu apa yang terjadi. Padahal mereka sempat membahas tragedi pemalakan yang terjadi pada Jooyeon di grup chat mereka. "Ga baca grup lo?" Tanya Ode heran dan dibalas gelengan pelan dari Junhan. "Sibuk ngerjain PR MTK minat gue, mah." Junhan segera menyalakan handphonenya dan membaca chat-chat dari temannya itu.

"Sumpah ga jelas banget tuh abang-abang. Awas aja kalo ketemu, gue geprek jidatnye." Ujar Gaon emosi. Jooyeon hanya menghela napas, ia malas membahas kejadian kemarin. "Udah lupain aja, nih Chiki lo." Jooyeon menyodorkan sebungkus chiki yang mereka beli tadi kepada Gaon. Gaon menatap Jooyeon sebentar dan mengambil chikinya, "gue ga terima ya lo digebukin begitu." Kata Gaon setelahnya.

"Galon, lo kalo mau bucin minimal pacaran dulu, ya." Titah Ode tiba-tiba bermaksud untuk bergurau. Yang lain terkekeh mendengarnya, memang mulut Ode selalu blak-blakan. "Gue udah dipalak masih aja dibecandain, parah lo emang." Sahut Jooyeon tak serius.

"Udah udah, mending kita bahas persiapan perform kita nanti, hehe..."

"Di lubuk hatiku
Rasa sayang yang terus menerus meluap
Heavy rotation~"

Jam dinding sudah menunjukkan pukul empat sore namun di ruangan mantan gudang itu masih gaduh dengan suara-suara alat musik serta nyanyian vokalis-vokalis band tersebut. Salah satu vokalis tersebut adalah Jooyeon. Moodnya sedang tidak bagus karena ia terus lupa akan lirik yang seharusnya sudah ia hafal semalaman dan membuat ia terus dimarahi teman-temannya.