7

398 38 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






17 Agustus, hari perform mereka tiba. Jooyeon dan Gaon datang terlalu pagi hari ini. Buktinya jam masih menunjukkan pukul 5:50 pagi. Mereka langsung mendatangi ruang musik mereka dan menyalakan pendingin ruangan untuk menikmati hawa dinginnya.

"Ih Juy, kepagian, anjir!" Ujar Gaon saat melihat jam dinding di ruangan tersebut. "Ya lo jam setengah enem udah nyamperin gue." Ia menaruh tas bassnya, "tadi gue lagi nyatok sama adek gue, anjrit." Keluh Jooyeon.

"Ya kalo gue ada motor juga gue langsung kesini." Gaon ikut mengeluh. Ia pun menaruh tas gitarnya lalu duduk menyender dengan tembok, diikuti dengan Jooyeon yang ikut duduk disebelahnya. "Tapi rambut gue udah rapih belom sih?" Gaon mengangguk, ia tak begitu mengerti rapih atau tidaknya rambut gondrong.

"Katanya kak Jungsu bawa pita buat dandanin lo" Celetuk Gaon. Jooyeon lemas, terkadang ia ingin memotong pendek rambutnya namun ia tak merasa percaya diri dengan rambut pendek.

Gaon terkekeh melihat wajah memelas Jooyeon yang lucu itu. Tangannya ia gerakkan untuk mengelus kepala Jooyeon lalu memainkan rambutnya yang wangi hair spray itu. "Lo cakep banget sih, heran." Begitu kata Gaon setelah tangannya selesai menyusuri rambut sang empunya.

Jooyeon terdiam menatap kedua mata Gaon. Jantungnya berdegup sangat kencang saat ini. Sepatah kata pun tak dapat lolos dari bibir tipisnya. "Hahaha~ perasaan kemaren lo masih kecil, nangis-nangis minta dibeliin cireng," Gaon menjeda kalimatnya untuk melirik Jooyeon, "sekarang cakep bener kaya bidadari."

"L-lo ada maunya, kan?" Curiga Jooyeon, sahabatnya itu kalau ada maunya pasti memujinya berlebihan. Namun, mengejutkannya, Gaon menggeleng, "ini gue lagi jujur, nyet."

"M-mending lo diem, deh." Ia tak mau menyiksa jantungnya untuk memompa darah lebih terus menerus. Jooyeon pun bersandar di dinding lalu meluruskan kakinya. Seharusnya ia deg-degan karena hari ini mereka akan tampil, bukan karena Gaon.

Klek...

Pintu terbuka, "selamat pagi adek-adek gue~" dan rupanya itu adalah Gun-il yang datang dengan senyum sumringah. Jooyeon segera memanggil kakak kelasnya itu dengan gestur tangan memanggil. Gun-il menurut, ia duduk di hadapan Jooyeon dan Gaon.

"Ode, Jungsu, Junhan mana? Biasanya bareng...." Tanya Jooyeon berbasa-basi. "Ke ruang padus." Jooyeon dan Gaon menganggukkan kepala pelan.




"Oh..."











"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bandmate [GaYeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang