Bandmate [GaYeon]

10

Hari-hari berlalu begitu cepat. Tak banyak yang terjadi di dua minggu terakhir dan di minggu ini anak-anak band Xdinary Heroes sepakat untuk tidak berkumpul sama sekali untuk mempersiapkan penilaian tengah semester. Tetapi tetap, anak malas seperti Jooyeon tak mungkin belajar. Ia pernah bilang ia alergi buku pelajaran. Ujung-ujungnya ia akan meminta contekan pada Gaon. Tetapi seumur hidup ia bersekolah, Gaon bisa budeg mendadak jika Jooyeon panggil saat ujian.

"Gaoonnn... Bantuin gue pliss... " Ujar Jooyeon yang terdengar di ponsel pintar Gaon. Keduanya sedang telponan di malam hari. Gaon yang meminta Jooyeon untuk menelponnya supaya ada yang menemaninya belajar. "Kalo gue bantuin gue dapet apa?" Tanya Gaon sambil menulis sesuatu di bukunya. "Emmm... Kiss...?" Jawab Jooyeon dengan ragu-ragu. "Oke." Respon Gaon lagi.

"Dih beneran?" Jooyeon sepertinya mendekatkan mikrofon di ponselnya. "Bantuin belajar, kan?" Tanya Gaon memastikan. Ia mendengar Jooyeon mendengus kesal yang terdengar lucu bagi Gaon. "Gaoonnn..." Panggilan Jooyeon Gaon abaikan sambil menahan tawa. "Ihh, Galon gitu..."

"Lo kalo ada maunya baru lucu gitu, ngeselin banget." Kata Gaon.

"Lucunya gue mahal."

"Sok jual mahal, gue elus-elus palanya salting juga lo."

"Ih! Gak ya, udah belajar aja lo sono!" Dan telepon dimatikan sepihak oleh Jooyeon. Gaon hanya menggeleng heran sambil tertawa pelan. Ia menelpon Jooyeon lagi dan untungnya di angkat olehnya. "Apa lo?" Ketus Jooyeon. "Temenin gue, yank." Jawab Gaon seperti tidak terjadi apa-apa di percakapan mereka sebelumnya.

"N-najis ayang-ayang."

"Yaudah... Bebeb."

"Lebih najis."

"Apa dong?"

"Jooyeon ganteng gituu..."

"Manisku."

"Gue tampol lo beneran."

Gaon tertawa kencang, hampir saja ia terjungkal dari kursinya. Ia pun mengambil ponselnya dan membawanya ke tempat tidurnya untuk melanjutkan acara telponannya di kasur sambil tiduran. "Kita aku-kamu, dong..." Pinta Gaon sambil memeluk gulingnya. Beberapa detik kemudian ia tak mendapatkan respon apapun. Hanya suara musik yang dari tadi memang terdengar dari sisi Jooyeon. "Eemm... Kan lucu kalo aku-kamu. Kalo di sekolah lo-gue lagi, kok." Lanjut Gaon menjelaskan tapi tetap ia tak mendapat balasan. "Yaudah, trial dulu deh... Kamu ga tidur?" Tanya Gaon lembut.

"U-uhmm... E-engga..." Jawab Jooyeon pelan. Gaon tersenyum lebar. "Kok ga tidur?" Tanya Gaon selanjutnya. "Kan... A-aku... Nemenin kamu..." Cicit Jooyeon namun Gaon masih dapat mendengar suaranya. Kalau jantung Gaon bisa melompat keluar, mungkin itu sudah terjadi. Singkatnya, Gaon salah tingkah.