Imagine 14 (1)

591 43 2
                                    

Bayangin

Nanami Kento adalah seorang bodyguard yang disewa untuk melindungimu.

Kamu mengenalnya saat kamu berumur 20 tahun.

Sudah enam tahun, dia masih bekerja menjadi bodyguard mu.

.
.

"Aku bantu (name)," Nanami ingin mengambil alih sapu yang sedang kamu pakai.

"Tidak perlu," kamu melanjutkan menyapu,

"Duduklah di sofa saja (name),"

"Tidak... Kento.."

"Baiklah, aku yang akan mengepel nantinya."

"Astaga, aku bisa melakukan semuanya sendiri Kento..."
Tidak ada jawaban, Nanami mengambil kain pel.

Ck.. aku hanya berdecak.
Setelah kami selesai bersih-bersih, aku menuju kamar untuk merebahkan diri di kasur.

Kamu mengambil ponsel dan melihat notifikasi pesan

Calon pacar
Hei, mau pergi malam nanti?

Kamu yang membaca itu pun terbunga-bunga

Ayo

Calon pacar
Di Bar XX ya

Oke,

Kamu langsung membuka lemari baju dan memilih pakaian yang bagus untuk nanti malam. "Kento..."

"Ya?" Dia langsung berada di ambang pintu kamarmu.

"Nanti malam antar aku ke Bar XX."

"Kenapa mendadak sekali? Apakah teman-temanmu yang mengajak?" Tanya Nanami

"Hmmm ada deh..." Kamu sambil tersenyum-senyum.

"Baiklah," ucapnya kemudian dia meninggalkan kamarmu.

Kamu sudah memakai dan berdandan menarik untuk calon pacarmu itu. 'hmmm aku tidak sabar melihat nya.'
Kamu keluar dari kamar, "Kento, ayo berangkat."

"Ya," Nanami membukakan pintu mobil, kemudian mengemudikannya.
"(Name),"

"Hm?"

"Ambillah pisau kecil di kotak penyimpanan itu, simpan didalam tas mu."

"Heee, ini kan bukan sesuatu yg membahayakan." Meskipun kamu menggerutu kamu tetap melakukan apa yang diperintah Nanami.
"Sudah ni aku bawa,"

"Baik,"

.
.
Akhirnya sampai di Bar XX

Nanami membukakan pintu untukmu, "Nah aku masuk dulu, pulanglah, aku pasti lama."

"Ya.."

Kamu berjalan masuk ke dalam Bar, dentuman musik menyambut telingamu.

Kamu dimana?

Calon pacar
Di VIP 88

Kamu menuju lorong VIP dan mencari angka 88
"Hmm ini dia," kamu membuka pintu dan ada seseorang yang menyekap mu.

Kamu melihat calon pacarmu tersenyum disana. 'pisau!'
Kamu menahan napas, kemudian merogoh isi tas dan mengambil pisau.
Kamu mengayunkan pisau itu kearah pinggang orang yang menyekapmu.

"Akh." Kena!

Sayangnya bius dari kain sekap masih tersisa di sekitar hidungmu sehingga membuatmu pingsan.

.
.
.
Kamu terbangun, kamu merasakan pening di kepalamu. Kamar yang kamu kenal.
"Sayang..."

"Ibu.." kamu memanggilnya.

"Astagaa, syukurlah kamu baik-baik saja sayang.." 

"Hmm, kenapa bisa aku dirumah Ibu sama ayah?"

"Kento yang membawamu sayang."

Oh iya, kemana dia? "Lalu dia kemana?"

"Dia dengan ayah,"

Tunggu! Jangan bilang! Kamu bergegas bangun, rasa pusing makin terasa

"(Name), tidur saja di kasur.." perintah ibu mu.

"Tidak! Aku ingin menemui Kento."

"Jangan! (Name)!" Ibu mu mengejarmu yang sudah keluar kamar.

Kamu menuju ruang bawah tanah, kemudian membuka pintu. "AYAH!!"
Kamu berlari menuju ayahmu, untuk memberhentikan apa yang sedang ia lakukan.

Kamu menahan tangannya yang akan memukul Nanami dengan sebuah tongkat panjang.
Ya, ini yang ayah lakukan apabila bawahan nya tidak dapat melakukan pekerjaan nya dengan baik.

"BERHENTI!" Teriakmu.

"(Name), kamu baik-baik saja? Syukurlah kamu siuman."

"Jangan pukul Kento lagi."

"Apa? Ayah harus melakukannya, dia tidak becus menjagamu."

"Berhenti! Dia bawahan ku ayah. Aku yang akan mengurus nya." Ucapmu
"Aku akan membawa nya ke kamarku.
Antar dia, ambilkan kotak P3K juga." Kamu memerintah bawahan yang lain disekitar ruangan itu.

"Tidak (name), ayah belum selesai."

"Kalau ayah tetap meneruskan nya, aku akan kembali ke rumahku sekarang dengannya.
Tidak peduli ayah menelponku mengirimku bawahan untuk merawatku, aku akan menolak semua."

Ayah hanya diam, aku melewati nya keluar dari ruangan itu.

"(Name), tinggal di sini dulu ya.." pinta ibumu.

"Iya ibu, aku tinggal disini dulu. Aku harus merawat Kento dulu."

Ibu mengangguk.

Nanami duduk di kursi dalam kamarmu, kamu mendekatkan kursi lainnya di hadapan nanami.
Kamu mengobati luka pukul di punggung, dada dan perutnya.

"(Name), biarkan Tuan menyelesaikan pendisiplinan terhadapku dulu."

"Diamlah."

Selesai merawat luka di badan Nanami. Kamu menatap mata nya. "Apa yang terjadi saat aku pingsan?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung. . .

IMAGINE [ Nanami Kento ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang