Imagine 14 (2)

466 43 1
                                    

"Apa yang terjadi saat aku pingsan?"
Tanyamu.

"Laki-laki itu, bawahan dari perusahaan Elang. Dia memancingmu untuk menyekapmu sehingga ayahmu harus menyerahkan gedung H untuk mereka."

Sialan,
Sakit hati? Pasti. Aku menerima nya dengan rasa sayang yang ternyata adalah penghianatan.

"Saat kamu masuk, aku mengikutimu, aku melihat setelah kamu disekap kamu akan....
Disentuh oleh mereka sebelum diberikan ke boss mereka."

Tangan kananmu memegangi lengan kirimu, terkejut apa yang sudah Nanami katakan kepadamu.

"Maaf, apa yang sudah terjadi. Benar kata Tuan, aku tidak becus untuk menjagamu."

"Tidak...
Tidak Kento, ini bukan salahmu." Ucapmu pelan.

"Istirahatlah (Name), mau aku ambilkan minuman? Atau cemilan?" Tawar Nanami.

"Hmm... Aku tidak nafsu makan."

"Aku keluar dulu," Nanami keluar dari kamarmu.
Sekitar 2 menit, suara pintu diketuk kemudian terbuka.
"(Name) air mineral dan Chocobar, makanlah."

"Kento, aku sudah bilang aku tidak nafsu makan."

"Ini.. aaa.."

Astagaaa, keras kepala sekali penjagaku ini...
Kamu tetap menurut, memakan chocobar yang disuap oleh Nanami.
Hmmm.....
Kandungan coklat nya membuatku tenang.

Nanami tersenyum. "Besok mau langsung pulang?"

Kamu mengangguk, "Sepertinya aku harus meminta izin dulu ke direktur kalau aku libur sehari. Aku masih tidak nyaman untuk keluar lama-lama."

"Baiklah, ingin pulang jam berapa?"

"Hmm... Jam 8 pagi deh,"

Nanami mengangguk. "Aku akan kembali ke kamarku."

"Ya, terima kasih Kento."

"Tidak masalah bagiku nona."

"Hei! Jangan pakai nona."

Nanami tertawa.

.
.
.
.
Paginya

Kamu terbangun, pukul 6 pagi. Kamu bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka kemudian keluar kamar.

"Sayang, sudah bangun? Mau langsung sarapan?" Sapa ibu.

"Nanti saja, aku mau ke depan, hirup udara." Kamu pergi menuju halaman rumah.

Udara pagi menghampiri mu, 'segarnya...'
Kamu melihat Nanami yang sedang berolahraga dengan bodyguard lain dan ayah.

"(Name), bukankah hari ini kamu kerja?" Tanya ayah.

"Aku akan ambil libur sehari,"

"Begitu?"

Kamu mengangguk,

.
.
.
.
2 tahun berikutnya.

Dirimu sangat sibuk dengan pekerjaan, kamu akan resign di perusahaan lamamu dan meneruskan bisnis milik keluarga.

Sejak kejadian itu, kamu tidak berniat mendekati laki-laki manapun...
Kecuali...
.
.
....
Nanami Kento, yah bodyguard mu

Berapa kali kamu melirik perhatian Nanami, dia sudah bekerja selama 8 tahun denganmu.

Sifat,
Perilaku..
Badan (?!!)
Kamu sudah tahu dan hafal.

Kalian sedang berjalan-jalan setelah acara keluarga di rumah paman, jalan-jalan di taman.

"Kento.." kamu berhenti berjalan, Nanami yang berada dibelakangmu pun juga berhenti.

"Ya (name)?"

"Apakah kita bisa...
...
Bisa menjalin hubungan yang lebih?
.
.
.."

Mata Nanami melebar.

"Aku suka denganmu Kento..
.
.
Maaf aku bukan atasan yang baik ya.."

Nanami membalikkan badanmu untuk berhadapan. "Bicaralah dengan orang nya (name), jangan membelakangi."

Kamu melihat telinga Nanami yang memerah, "Aku... Ingin bisa menjalin hubungan yang lebih denganmu Kento.."
Wajahmu terasa memanas. Kamu menunduk sambil menggigit bibirmu.

"Hah.. aku keduluan.."
Kamu melihat ke arahnya, "Aku juga ingin melakukannya (name)..
Aku suka denganmu..
Tapi dengan statusku sebagai bawahan mu, tidak mungkin yang aku inginkan ini akan terwujud, ternyata..."
Nanami mengambil tanganmu dan mengecupnya. "Aku akan selalu berada di dekatmu (name), ayo jalani hubungan itu."

Kami merasakan senang, didalam hati mu tercampur aduk, kamu berkaca-kaca. "Terima kasih Kento."

Nanami mengusap air mata yang keluar di wajahmu, "Terima kasih kembali (name)" Nanami mendekatkan wajahnya ke arahmu tapi terhenti, dia masih ragu.

Kamu mengecup bibirnya lebih dulu, "lupakan statusmu sebagai bawahanku." Kamu mengecupnya lagi.

"Maaf, aku belum terbiasa (name),"

Hihi.."cium aku Kento."

Nanami mencium bibirmu, ciuman lembut yang lama. Kalian menggoda satu sama lain dengan lidah kalian membuat suara erangan kecil keluar.

"Segera...
Aku akan melamarmu segera (name)."

"Iya.."

.
.
.
.
.
.
.
Bersambung. . .

IMAGINE [ Nanami Kento ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang