Imagine 21

217 21 2
                                    

Author terinspirasi dari manhwa

Bayangin

Kamu seorang duchess yang meninggal karena bunuh diri.

Kenapa bunuh diri? Karena kamu harus menikah dengan putra mahkota yang berhati dingin di masa lalu.

Kamu terbangun dari kamar yang sama seperti kehidupan lalu.

"Hah? Aku masih hidup?" Kamu terbangun, melihat sekitar dan tatapan mu terhenti dengan vas bunga kesayanganmu.

Kamu yakin vas bunga itu sudah pecah karena di banting oleh pria menyebalkan a.k.a mantan suami dahulu.

"Jangan bilang," kamu menuju ke cermin dan terpantul dirimu yang terlihat muda. "Hmm..."

Suara ketukan pintu terdengar, "Duchess (name), anda harus bersiap-siap karena ada jadwal makan bersama calon suami anda."

'sialan.'
"Berapa umurku saat ini?"

"Ehh umm 22 tahun duchess."

3 tahun lagi kamu akan menikah dengan pria itu, aku harus membuat rencana untuk membatalkan pernikahan itu.

"Saya lepaskan pakaian anda,"

Kemudian kamu bergegas mandi. Pelayanmu satu ini benar-benar kompeten, untung nya dahulu dia tidak kenapa-kenapa, maksud nya tidak dibunuh oleh pria itu.

Setelah selesai mandi, pelayan yang lain memasuki kamar untuk membantu mu mengenakan pakaian.

Dress hijau, dengan perhiasan berwarna senada, 'oh.. aku ingat ini,'

Kamu berjalan menuju ruang kaca yang menjadi tempat sarapan hari ini. Saat pintu terbuka banyaknya tanaman-tanaman rimbun dan bunga-bunga cantik bermekaran, kemudian meja bundar dengan dua kursi berada di tengah-tengah ruangan.

Pria itu, calon suami mu. Berambut pirang, tulang pipi tegas dan berbadan ideal dengan mengenakan warna hijau seperti pakaian yang kamu kenakan.

Kamu tahu, dia tidak acuh dengan kehadiranmu dan menyuruhmu duduk sendiri. Kamu jalan menuju meja itu dengan rasa malas.

Siapa duga, pria itu berdiri dan memberi salam kepadamu, "Selamat pagi lady." Dia mengulurkan tangan meminta ingin mencium punggung tanganmu.

Kamu berikan tanganmu, sapuan lembut dari bibirnya menyentuh tanganmu.

"Anda tidur nyenyak malam tadi?"

"..... Oh, Iya saya tidur dengan nyenyak, terima kasih atas perhatian nya yang mulia." Perilaku nya yang berbeda dengan dulu membuatmu linglung.

'Mengapa berbeda? Rencana apa yang akan dia buat?'

"Silahkan duduk lady," dia memimpin mu untuk duduk, dan membantu mendorong kursi itu.
Kalian melanjutkan sarapan pagi dengan berbincang ringan.

.
.
Karena terlalu seru untuk mengobrol, ajudan pria itu berbisik, "Mohon maaf menyela tuan tapi sebentar lagi anda ada janji rapat dengan para petinggi lainnya."

"Maaf lady, saya harus bergegas pergi, lain hari saya akan bertemu dengan anda lagi." Dia mendekat ke arahmu dan memberi salam.

"Terima kasih yang mulia, saya menyukai perbincangan tadi." Kamu memberi senyum ke arahnya.

Kamu sadar bahwa dia tertegun melihatmu tersenyum.

"Saya pamit undur diri duchess (name),"

Setelah dia keluar dari rumah kaca, kamu mengingat di masa lalu, dia juga memiliki jam rapat dengan yang mulia tapi kejadian sarapan itu tidak terjadi.
Hanya kejadian kecil, kamu bercerita tentang keseharian mu tapi respon darinya membuatmu sakit hati, membanding-bandingkan kehidupannya yang berat. Kemudian dia pergi dengan berteriak dia akan ada rapat dengan para petinggi.

Sifat nya tadi membuatmu nyaman tapi kamu masih memasang kuda-kuda apabila kejadian dahulu terjadi. Sifat dingin nya masih ada seperti dahulu tapi... hanya sedikit.

"Duchess anda ingin kembali ke kamar anda sekarang?" Tanya pelayanmu.

Kamu hanya mengangguk dan bergegas meninggalkan ruang kaca

.
.
.
.
.
.

+++
Nanami melihat senyuman cantik dari calon istrinya, kenapa baru saat ini, kehidupan kedua ini dia sadar betapa hangat senyuman nya.
Selama perjalanan Nanami tersenyum dengan semburat merah di telinga nya mengingat senyuman mu saat itu.

IMAGINE [ Nanami Kento ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang