53. Percobaan

659 115 3
                                    


Ada dua pilihan pengobatan yang diberikan Dokter untuk patah tulang rusuk dan tulang ekor yang dialami oleh Gerald. Cara murah dengan penyembuhan yang lama atau cara mahal dengan penyembuhan yang cepat.

Leo tanpa ragu memilih penyembuhan cara mahal. Bagaimana pun, Pangeran Sulung Ion tidak kekurangan uang. Lagi pula, si perak juga cuku penasaran dengan peralatan medis yang tersedia. Jadi, ketika mereka selesai melakukan urusan administrasi dan pembayaran, keduanya memasuki Ruang Tabung dan menemukan Gerald di dalam tabung kaca transparan yang dipenuhi dengan cairan hijau. Dua reka dan satu Penyihir tengah duduk di kanan dan kiri tabung.

"Maaf merepotkan," satu-satunya wanita di ruangan itu tersenyum canggung ke arah Leo dan Merci. Wajahnya memerah. "Dan ... terima kasih karena sudah membayar untuk semua pengobatan."

Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, Orc yang tergolong masih remaja ini ternyata memiliki beberapa masalah. Ia memiliki banyak luka lama dan baru, tetapi yang terparah adalah luka yang ada di kepalanya. Karena itu, berhubung sudah berada di rumah sakit, Leo tanpa ragu memeras Naga Biru dan membuatnya mengobati semua luka-luka Guardian sekarat itu.

Karena itu, dari awal hingga akhir, Naga Biru yang sejak tadi berjalan di sisi Penyihirnya, tidak henti memasang ekspresi dingin. Kesal bukan main karena harus membayar mahal untuk biaya pengobatan orang lain.

Remaja perak tersenyum. "Tidak apa-apa," ujarnya. "Kalian berdua juga ... tidak mau sekalian diperiksa?"

Merci langsung melirik Penyihirnya dengan tajam. Mendadak, ia mendengar alarm tanda bahaya pada dompetnya berdering nyaring. 

"Tidak perlu," satu-satunya ras manusia di sana terkekeh. Sepasang iris gelap memandang lembut remaja perak yang menolong pengobatan teman mereka. "Ini sudah lebih dari cukup. Kami berdua baik-baik saja."

Merci menghela napas lega mendengarnya, sukses membuat Leo terkekeh begitu menyadari Dompet Guardiannya selamat dari kekeringan.

"Baiklah kalau begitu, kami akan pergi dulu," Leo mengulum senyumannya. Menatap wanita dan ras manusia yang balas tersenyum memandangnya, lalu menatap sang Naga Merah yang terlihat ragu-ragu, lalu mengangguk.

Tanpa berbasa-basi kembali, sepasang Penyihir dan Guardian keluar dari Rumah Sakit.

Pemandangan kota yang penuh dengan gedung-gedung tinggi, juga padatnya lalu-lalang pesawat di lantai dua, membuat Leo kagum selama beberapa detik. Oh, sama seperti Planet Ruby, setiap tempat sepertinya mengambil jalur ini.

Terdapat empat tingkatan jalur. Lantai dasar untuk pejalan kaki, lantai dua untuk kendaraan umum, lantai tiga untuk kendaraan pribadi dan lantai keempat untuk lalu lintas yang baru memasuki Planet atau ingin ke luar dari Planet.

"Seorang Penyihir dari keluarga Bangsawan Ras Naga," melangkah selangkah demi selangkah, sosok perak tanpa sungkan menyuarakan pikirannya. "Tetapi tidak bisa memiliki Guardian yang berkualitas."

"Bukan hanya Guardian, mereka lebih seperti teman," Merci tanpa ragu menambahkan. Dengan setia berjalan di samping remaja yang satu kepala lebih pendek. "Dan Orc itu, dia hampir mengalami anomali."

Leo tersenyum, lalu menoleh menatap lawan bicaranya. "Itu sebabnya kau menyerangnya dengan keras? Agar dia tidak sempat melepaskan Anomali dan benar-benar mengamuk?"

Naga Biru langsung terlihat kesal. "Anomalinya mempengaruhiku, jadi tanpa sadar aku tersulut."

Bak sebuah Virus, Anomali memang sangat mudah untuk menular. 

"Yah ... tapi lebih dari itu, kau menolongnya."

Pemuda Diandra cemberut. "Tetapi kau memancingnya," ada nada menuduh yang kentara. "Untuk apa membuatnya semakin marah? Bila dia tidak semakin marah, aku tidak mungkin memukulnya ketika dia akan meledak dan menyerangmu."

Baby's DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang