24. Pertemuan

1.5K 297 12
                                    

Sejujurnya, Leo tidak benar-benar membenci Nirwana. Sungguh, ia bahkan tidak tahu siapa Nirwana dan apa rasnya! Satu-satunya alasan kenapa Leo merasa kesal dengan Nirwana adalah fokus Ayahnya yang sudah seperti candu. Terlebih, percakapan terakhir ketika Cosmos mengindikasikan ingin menikahi seseorang bernama 'Nirwana' itu!

The Hell!! Tidak bisakah Ayahnya membedakan Jatuh Cinta dengan Mengagumi?! Menghadapi masa Beranjak Dewasa yang terlambat dari seekor Naga Perak, Leo dengan kesal membiarkan sosok itu menggendong dan membawanya ke sebuah restoran mahal kelas atas yang pernah mengusir mereka.

Oh, okay, mari kita lihat bagaimana Nirwana itu!

Ternyata, acara berada di sebuah toko buku yang berseberangan dengan Resto Royal. Di sana, beberapa orang telah berbaris rapi, mengantri di depan sebuah Toko Buku yang tak kunjung membukakan pintunya. Antrian memanjang bak kereta, hampir memenuhi trotoar jalan. Di depan pintu kaca ganda yang tertutup, sebuah iklan dengan visual 3D menyala-nyala. Memberitahukan perihal peluncuran perdana Komik terbaru dari Nirwana.

Bertopang dagu, sosok rupawan itu memiliki helai perak yang membingkai wajah. Dengan alis yang melengkung lembut, sepasang iris emas menatap ke luar jendela yang ramai dan padat akan aktivitas.

Mengenakan setelan formal berwarna putih-abu-abu, sosok mungil itu mengaduk-aduk jus yang dipesan. Sepasang netra emas masih menatap ke luar jendela, sebelum akhirnya memalingkan wajah dan menatap sosok pemuda yang duduk di hadapannya.

[Jadi? Papa, bukankah kau seharusnya berada di luar sana?] Leo tanpa ragu menunjuk ke gerombolan orang yang berpanas-panas ria terpanggang matahari. Moodnya sangat buruk. Lingkaran hitam masih terlihat di bawah mata sang remaja. Namun, Naga Perak jelas tidak mau memperhatikan. Tetap bersemangat untuk menculiknya ke sini.

Apa bagusnya Nirwana itu? Apa bagusnya?!

Leo marah. Sangat. Ia bahkan menggunakan bahasa Naga untuk percakapan mereka.

Cosmos menghela napas, seolah pertanyaan Leo adalah hal yang tidak perlu dipertanyakan lagi. "Papa sudah menyewa orang lain untuk mengantri menggantikan Papa," tanpa rasa bersalah, Naga perak menunjuk barisan paling depan. "Dia sudah berada di sana sejak jam 2 dini hari."

Oh. Benar. Uang bisa melakukan apapun, Leo hampir lupa akan hal itu.

"Lalu dimana 'Teman' Papa?" Leo mengangkat alisnya. "Bukan mereka yang sedang mengantri?"

"Bukan," sang Naga langsung menyangkal. "Kami menyewa sebuah kamar untuk pembicaraan yang lebih pribadi dan serius. Ada di lantai atas. Tetapi janji temu akan dilakukan jam 2 siang nanti."

DAN SEKARANG BARU JAM 10!

Leo benar-benar ingin mengamuk mendengarnya. Namun mengingat bahwa ini adalah tempat ramai ... sungguh, ia benar-benar ingin memukul kepala Naga Konyol ini! Astaga! Bila begitu ngefensnya, gunakan koneksimu untuk menculik seseorang bernama Nirwana itu dan jangan menyeretnya ke sini untuk menunggu!

Menarik napas panjang dan menghembuskan secara perlahan, Penyihir perak mencoba menahan amarah. Ia bukan anak kecil asli, jadi masih tahu tempat untuk tidak mengamuk dan memukuli Naga konyol di hadapannya.

"Bagaimana dengan orang-orang itu?" cemberut, Leo memilih untuk mengalihkan pembicaraan. Ketimbang ia terkena stroke dadakan karena terlalu emosi, lebih baik kembali ke bisnis utama. Alasan kenapa mereka masih terlihat bermalas-malasan di luar tujuan utama meninggalkan Planet Ilusi. "Papa berhasil membujuk mereka?"

Ada 5 orang yang lolos seleksi Micro. Empat orang Zero dan satu orang Penyihir. Daftar nama kelima orang telah diserahkan kepada Naga Perak dan sudah seminggu lebih tidak berkabar.

Baby's DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang