- 14. "Liat gue aja"

191 34 10
                                    

Bukan hanya Junghwan dan Doyoung. Bahkan satu sekolah merasakan hawa aneh dari pasangan yang masih ramai di media sosial dengan para fansnya itu.

Tapi mulai kemarin, rasa kedekatan yang muncul antara mereka berdua tak terlihat lagi, dan sekarang tak pernah ada sapaan saat keduanya bertemu.

"Lo kenapa sama Haruto, kontraknya udah kelar?" Tanya Junghwan berbisik.

"Gak tau, bocah bangsat kayak dia pengen gue bunuh."

Baru satu hari, baru kemarin Ji-an bisa makan siang. Tapi sekarang dirinya sudah kembali menidurkan kepalanya di atas meja pada jam makan siang.

"Ji," panggil Haruto yang langsung duduk di bangku kosong milik Hanna.

"Ji-an nya lagi gak mau ngomong sama lo, mending jangan ganggu," ucap Junghwan mewakili Ji-an yang fokus pada ponselnya tak memperdulikan kehadiran lelaki yang di bencinya sekarang itu.

"Gue gak ngomong sama lo, gue ngomong sama Ji-an." Haruto menyenggol gadis disampingnya pelan.

Tetap tak ada respon.

"Ji-an gak mau diganggu, lo gak budeg kan?" Kini Doyoung membuka suaranya.

Haruto terkekeh. Ah, dia baru ingat tentang Doyoung. "Gue mau ngomong sama lo aja," ujarnya sembari pergi keluar kelas.

Doyoung yang tau maksud Haruto segera mengekornya.

"Bukan gue," suara Doyoung memulai tanpa basa-basi.

"Kata lo gue percaya? Abis lo ancem gitu, sorenya Ji-an langsung tau."

"Terserah lo mau percaya apa nggak, gue lebih mau Ji-an makan siang dari pada marah kayak gini. Bukan gue yang ngasih tau," final Doyoung, dia menjauh dari Haruto dan kembali masuk ke dalam kelas.

Dilihat dari mata Doyoung sendiri, memang anak itu tidak berbohong. Dia berkata yang sejujurnya.

Lalu bagaimana Ji-an bisa tau semuanya? Ini baru sehari sejak kartu makan siang itu sampai di tangan Ji-an.

Ji-an sendiri tak ingin membawa Jihoon, makanya kakaknya itu tetap makan seperti kemarin. Walau Jihoon juga sempat bertanya kenapa siang ini Ji-an tidak datang untuk makan.

Jawabannya hanya malas dengan hidangan hari ini.

Padahal Ji-an sendiri sudah tidak lagi menyentuh kartu itu yang sekarang tergeletak di lemari kamar nya.

"Liat Jeongwoo, gak?" Tanya Ji-an yang sudah menyadari kepergian Haruto.

"Pergi keluar sekolah, gak tau ada urusan apaan."

Ji-an hanya mengangguk mendengar jawaban Junghwan dan memilih menidurkan kepalanya di atas meja.

Tidak lupa mematikan ponselnya yang super berisik dengan notifikasi dari Haruto.

• • •

"Udah berapa hari lo gak makan?" Tanya Jihoon.

Ji-an mendengus, memikirkan sudah dua Minggu dia tak makan siang atau bahkan bertemu dengan Haruto.

Lebih tepatnya Ji-an menghindari lelaki tinggi itu.

"Ga tau, gue gendutan pengen diet aja."

Lagi-lagi jawaban diet yang Jihoon dapatkan. Dia masih tidak tau masalah di balik adiknya membiarkan kartu makan siang yang diberi Haruto berdebu di dalam lemari.

"Sift lo gue yang gantiin, langsung pulang aja." Setelahnya Jihoon pergi, keluar dari kelas Ji-an.

Bagus Jihoon pengertian, Ji-an lagi capek banget terus-menerus mencoba menjauh dari Haruto yang anehnya selalu bisa menemukan Ji-an dimana pun.

[✓] Pacar KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang