- 11. Kontrak; 4. Istirahat dateng ke kelas

190 38 50
                                    

Sudah satu bulan penuh hubungan palsu itu berjalan. Sudah banyak juga masalah yang datang menghadapi kedua manusia ini. Ji-an dan Haruto.

Kalau di tanya Ji-an masih sama Jeongwoo, jawabannya jelas masih dong! Dia kan pacarannya.

Tapi sekarang cuma pas main PS doang bisa ketemu, paling juga bareng Junghwan sama Doyoung.

Itu juga Doyoung terus disibukkan dengan OSIS, belum lagi Junghwan yang pdkt sama Hanna. Waktu mereka bisa bersama lebih menipis.

Jadi, waktu yang Ji-an miliki lebih banyak dihabiskan bersama siapa lagi kalau bukan lelaki tinggi bermarga Jepang itu.

"Mau gue apa lo yang ke kelas?" Tanya Haruto.

Mereka sekarang sedang berjalan menuju kelas masing-masing dari parkiran.

Oh iya, transportasi Ji-an juga sudah berubah, dari bus menjadi motor milik Haruto yang dikendarai langsung oleh pemiliknya.

"Hah?" Sambil berjalan, Ji-an mendongak menatap Haruto bingung.

Orangnya suka banget bikin bingung, kalau mau membuka topik tuh kasih embel-embel dulu. Haruto sih langsung to the point.

"Lanjut kontrak, kemaren-kemaren cuma pasang snap ada yang curiga kalo di sekolah lo atau gue gak pernah main ke kelas."

Ji-an mendesah pelan, "ini nih yang gue malesin. Lo tau kan gue mageran, lo aja deh yang ke kelas gue. Anti banget nanti jadi canggung buat ketemu lo, malah papasan sama Jeongwoo, kalo gue yang ke kelas lo."

"Ya udah, nanti gue terus yang ke kelas lo," ucap Haruto dengan senyumnya dan langsung pergi berpisah menuju kelasnya.

Melihat Haruto pergi, Ji-an juga ikut melanjutkan kegiatannya. Sayang, ditengah jalan Kim Junkyu memberhentikannya.

"Dobby mane?"

Padahal masih pagi, tapi sudah dua orang yang membuat Ji-an bingung dengan topik pembicaraan nya.

"Gue baru dateng kak, lagian Dobby kan adek lo, bukan adek gue."

"Ya, kali aja liat." Karena merasa Ji-an tak membantu mencari Doyoung, Junkyu memilih pergi dan lanjut mencari. Sebelum akhirnya dia kembali menoleh, "Jihoon bilang lo di daftarin masuk club siaran."

Kini kakak kelasnya itu pergi kembali mencari adiknya.

Sebentar, jangan berfokus pada kakak kelas imut satu itu, tolong fokus pada maksud apa seorang Park Jihoon mendaftarkan adik nya masuk club siaran.

Ji-an yang tak terima langsung berlari menyusuri tangga ke lantai tiga dan menggerebek kelas kakaknya.

"PAJIIIII!"

"Apa, paji?" Jawab dan tanya Jihoon santai.

"Hah? Lo paji, ngapa jadi gue." Yoshi yang melihat Ji-an datang langsung mempersilahkan Ji-an duduk di kursinya.

Demi menyelesaikan masalah keluarga ini, sungguh perhatian bukan.

"Paji artinya apa gue tanya?"

"Park Jihoon, lah."

"Ya udah, lo juga paji. Kan Park Ji-an."

Tak salah sih, memang tak salah. Lagian siapa sih yang bisa membuat Jihoon menjadi salah? Walau aturannya cowok selalu salah, kalau cowoknya itu Park Jihoon, aturan itu sudah di coret.

"Ya udah, skip. Gini aje ye, gue dateng pen minta klarifikasi, nih. Maksud lo ape masukin gue ke club siaran, HAH?!"

"Gak usah ngegas sih, bau jigong," Jihoon mengapit hidung dengan jarinya. "Biar ada kegiatan."

[✓] Pacar KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang