"Laras makan yuk, bareng sama Lina dan Delta"
Laras menoleh ke arah Rara yang duduknya tepat di sebelah kirinya karena mereka berada di satu Divisi dan meja yang bersebelahan hanya di batasi sekat setinggi pinggang orang dewasa.
"boleh, tapi makan apa? Gue gak tahu daerah sini. Apa nanya security aja ya?"
"udah lu tenang aja, gue udah survey tempat tadi pas datang, jadi udah tahu tempat makan yang deket sini"
Laras hanya mengernyit dan mengiyakan ajakan Rara.
"oke deh kalo gitu"
Mereka berjalan ke arah tangga turun lantai dasar karena ruang kerja mereka berada di lantai dua.
"Loh, nggak panggil yang lain dulu?"
"tenang tadi udah gue chat kok, gue bilang kita nunggu mereka di lobi"
"oh, oke"
Laras dan Rara sedang duduk di lobi menunggu Lina dan Delta tak lama pintu masuk terbuka dan seorang laki-laki terlihat tergesa-gesa berjalan cepat sambil merapikan rambut yang terlihat acak dan baju yang sedikit terlihat kusut. Dia menuju reseptionis dan bertanya ruang SDM berada di mana setelah mendapatkan informasi, Dia bergegas berlari menaiki tangga.
Laras dan Rara saling tatap seperti memiliki pemikiran yang sama, tak lama Lina dan Delta sudah datang dan mereka bergegas keluar mencari makan.
Mereka makan di sebuah warung sederhana yang berada tak jauh kearah sebelah kiri dari kantor mereka dan memang warung tersebut langganan beberapa pegawai dari perusahaan yang berada di sekitar termasuk pegawai dari kantor Laras bekerja.
Sembari makan mereka mengobrol kecil dan tertawa.
"eh tadi kalian liat ada cowok cakep nggak?"
"Dasar mata lu emang nggak bisa-an kalo liat yang bening dikit" timpal Delta
Laras menengok ke arah Rara
"'hmmm nggak ada deh kayaknya, iya kan Ra?"
"iya nggak ada tuh, emang lu liat dimana Lin?"
"Tadi pas gue sama Delta turun ke bawah nyamperin kalian tiba-tiba ada cowok naik kayak buru-buru gitu deh"
Kembali Laras dan Rara saling pandang dan reflek bersuara Bersama
"oh itu?" mereka saling tengok lagi saking kompaknya jawab bersamaan.
"kompak bener bu!" Delta sampai mangap ngeliat kekompakan mereka berdua.
"jadi kalian liat kan?" dengan mata berbinar Lina mencondongkan kepalanya kearah Laras dan Rara yang duduk di depannya yang hanya terhalang oleh meja makan.
"Iya emang kita liat ya Ra, tapi nggak ngeliat mukanya soalnya Dia buru-buru banget jadi Cuma liat sekilas dan cuma ngeliat belakangnya doang sih"
"Yahhh sayang banget kalian nggak liat, tapi dari belakang kelihatan kan kalo orangnya cakep" masih berusaha meyakinkan.
"Aduh Lina Lu halu banget sih? Gimana ceritanya orang bisa tau kalo Cuma liat belakangnya doang" Rara berdiri dari duduknya dan menghampiri pemilik warung untuk membayar makanannya.
"Iya nih anak eror deh otaknya, kayak nggak pernah liat yang cakep aja. Tapi kalo jomblo emang gitu sih pasti radar ke nggak warasannya selalu jalan kalo liat yang cakep dikit, padahal gue gak kalah cakep dari tu cowok"
"yehhh, mata lu tuh yang ngawur sana ngaca lagi lu ngebandingin cowo cakep tadi sama lu, ya pasti jauhlah"
"udah ahh, yuk buruan jam istirahatnya udah mau habis nih"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like You Unconditionally
Short Storywarning!! (girls zone) Pembaca di harapkan dapat dengan bijak dalam membaca karena tulisan ini mengandung unsur LGBTQ dan unsur Dewasa. Bagi yang kurang berkenan harap tidak membacanya. terima kasih ^_^ Prolog: Seorang wanita usia 30an yang terus...