_Kantor_
Seperti hari sebelumnya Laras datang lebih awal bahkan saat pegawai yang lain belum datang, hanya Laras yang sudah standby di depan layar komputernya. Iya, ini lah Laras yang sangat total soal kerjaan, Dia datang lebih awal dan langsung mengerjakan tugas yang kemarin belum selesai di kerjakan, bahkan sebelum jam kantor di mulai. Dia selalu punya prinsip untuk menyelesaikan semua kerjaan bahkan sebelum deadline agar saat ada koreksi Dia masih punya banyak waktu untuk memperbaiki hasil kerjanya.
"Ras? Lu udah nyampe? Dari jam berapa lu?"
"Oh, morning Ra. Baru kok"
"Baru apaan lu udah ngerjain yang kemarin aja tuh"
"Hehehehe" Laras tersenyum sambil tetap fokus dengan kerjaannya.
"Morning"
Suara yang tidak asing menyapa Laras dan Rara mereka bersamaan menoleh ke sumber suara tersebut.
"Rengga?" jawab Rara sedikit terkejut tak menyangka akan di samperin oleh sosok yang menggetarkan hatinya.
"Pagi Re" sapa Laras lalu melanjutkan aktivitasnya di depan komputer.
"Wahh rajin banget ya masih jam segini udah sibuk banget kayaknya"
"Ahh, ini sih baru kok. lagian biar gue bisa cepat leha-leha aja hahaha"
"Hmmm,, ide yang bagus gue juga harus pake cara itu biar bisa cepet nyantai hehehe, kalo gitu gue ke meja gue ya, bye"
"bye" di balas oleh Laras
Namun belum beberapa Langkah Rengga Kembali ke meja Laras dan Rara
"Nanti siang makan bareng yuk, gue nggak ada referensi buat makan siang soalnya" menunggu jawaban kedua wanita itu.
Laras menengok ke arah Rara yang sejak tadi tidak bersuara.
"Oke, ntar lu samperin kita aja kesini kalo udah jam makan siang biar bisa bareng keluar. lagian tempat makannya dekat kok di sebelah kantor, gue juga tau tempat itu dari Rara iya kan Ra?"
"Hah? Oh iya ntar bareng aja" terlihat bingung sendiri antara gugup dan bingung mau jawab apa. Masih terlalu pagi untuk Rara senam jantung karena kehadiran Rengga yang tiba-tiba.
"Oke kalau gitu gue lanjut. Selamat bekerja girls" Rengga tak lupa tersenyum manis mempertontonkan lesung pipinya sebelum beranjak meninggalkan Laras dan Rara.
Laras menyudahi aktivitasnya dan mengarahkan pandangannya ke arah Rara yang terlihat terdiam dan syok.
"Ra? Lu kenapa sih?"
Rara perlahan menatap Laras
"Gue kaget Rengga tiba-tiba nongol, gue kelihatan stupid nggak sih?" dengan mata menyelidik.
Laras mencibir
"Banget!!"
"Serius Ras? Ahhh, gimana dong?" Rara membenamkan wajahnya ke atas meja kerjanya.
"Ya ampun Ra, gue nggak nyangka lu ternyata punya sisi kayak gini ya? Hahahaha"
"Jangan di ledekin dong, lu sih enak ngomong gitu karena lu nggak punya perasaan apa-apa sama Rengga, lah gue kan beda Ras!"
"Iya paham, pokoknya gue bakal bantuin lu tapi jangan kayak tadi lagi, aneh tahu nggak. terlalu Nampak kalo lu tu suka banget sama Dia"
"Ya gimana dong, Namanya juga perasaan sulit di kontrol kan"
"Perasaan, kemarin lu yang gituin si Lina deh kok sekarang lu gitu juga, dasar!"
"aarghhhh" Kembali membenamkan wajah meronanya di kedua telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like You Unconditionally
Short Storywarning!! (girls zone) Pembaca di harapkan dapat dengan bijak dalam membaca karena tulisan ini mengandung unsur LGBTQ dan unsur Dewasa. Bagi yang kurang berkenan harap tidak membacanya. terima kasih ^_^ Prolog: Seorang wanita usia 30an yang terus...