Akhir Derita Hati (BahagiaMu-BahagiaKu)

280 21 7
                                    

Keesokan hari di kantor

Rara datang tergesa-gesa dan langsung menjatuhkan dirinya di kursi kerja.

"Mentang-mentang udah mau jadi pegawai tetap mulai belajar telat ya?" celetuk Laras dari sebelah meja Rara.

"Kepala gue masih pusing" memegang kepalanya.

"Nih makan permen jahe biar enakan" Laras menyodorkan permen jahe yang sudah lama selalu ada di mejanya.

"Ini belum expired kan ya?"

"Enak aja kalo ngomong. Balikin sini kalo nggak mau"

"Biasa dong, orang tua susah di becandain emang"

"Awas lu ya!"

"Btw, makasi loh udah di anterin dengan selamat semalam"

"ha.ha. maksudnya dengan selamat tuh apa ya? Harusnya lu bersyukur nggak gue telantarin di jalan"

"Gue semalam nggak macem-macem kan ya?"

"Maksudnya?"

"Gue kalo mabuk tuh suka aneh-aneh. Entah itu ngomong nggak jelas atau ngelakuin hal yang aneh"

Laras terdiam sejenak dari aktivitas mengetik di papan keyboardnya.

"Iya, semalam lu ngelakuin hal aneh. Lu nggak ingat?"

Rara menyelidik, apa Laras akan mengatakannya?

"Lu semalam teriak-teriak kayak orang gila. Hampir aja sekosan ngeroyok lu"

"Ahh,... peres banget lu!"

"Emang lu ingat ngapain aja di kost gue?" Laras memalingkan wajahnya ke arah Rara. Yang di tatap jadi salah tingkah.

"Yaaah, nggak sih"

"Iya kan? Mulai hari ini dan seterusnya lu udah di boikot sama semua penghuni kost gue, untuk nggak boleh lagi menginjakkan kaki lu di sana"

"Hah? Serius? Bohong kan?"

"Mau gue unjukin cctv kost gue?"

"Boleh, nggak percaya gue"

"Ntar aja kalo udah ada baru gue unjukin, tapi selama belum ada tu bukti, lu nggak boleh ke kost gue titik"

"Yah, terus kalau gue mau main gimana?"

"Yah, main aja kan yang penting nggak di area kost gue"

"Aahh... gue mo nginep"

"nggak boleh!!"

Laras dan Rara asik mengobrol, pesan baru masuk di Hp mereka ternyata di group kantor seperti biasa.

Rara melihat ke Laras.

"Udah di tandatangani Ras?"

"boro-boro tandatangan, baca aja belom"

"kok nggak niat gitu sih?"

"Santai, kan masih ntr abis jam istirahat batasnya"

"Lu nggak bener-bener mo ngasi di jam segitu kan?"

"Lu kalau udah langsung kasi aja"

"Gue mau bareng lu aja"

"Gue belakangan aja, masih ada yang mau gue urus" Laras berdiri meninggalkan Rara.

"Mau kemana lu Ras?"

Rara mencoba senatural mungkin di depan Laras agar dia tidak curiga kalau sebenarnya semalam Dirinya mendengar semua apa yang di katakana Laras padanya.

Sampai jam makan siang selesai Laras terus saja menyibukkan diri dan terus menghindar dari Rara.

"Ni anak kemana sih? Dari tadi ngilang mulu, mana HP-nya nggak di bawa. Belum lagi chat dari bu Prima udah harus segera di kumpulin"

I Like You UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang