_Bandara Internasional Soekarno-Hatta_
Pesawat mereka telah tiba pukul 16.25 dan sudah di tunggu mas Alex di pintu kedatangan.
"Hai mas Alex"
"Selamat datang kembali Bu" mengambil koper Permata dan memasukkannya ke dalam mobil, di susul Laras dengan kopernya.
Mobil melaju meninggalkan pelataran parkir bandara. Di dalam mobil Laras dan Permata hanya saling melemparkan senyum dalam diam, sambil sesekali saling menatap.
Pelataran parkir depan pintu utama hotel.
"Mas Alex nggak usah di antar ke atas ada Laras juga yang nganterin ke atas, Makasi ya"
"Baik Bu"
Laras dan Permata masuk ke dalam lobi hotel. Saat akan masuk lift,.
"Permata!" suara yang tak asing di telinganya.
"Mommy?" Adegan saling tatap dan saling senyum antara Laras dan Permata seketika berhenti saat Mommy menghampiri mereka.
"Mommy ngapain di sini? Daddy mana?"
"Kamu nggak senang Mommy di sini?" memeluk Permata erat. Sontak mata Permata menatap Laras yang berada di belakang Mommy, dengan ekspresi terkejut begitu pula dengan Laras.
"Maksud Permata kenapa nggak hubungi dulu kalau mau datang?"
"Udah kok tapi Hp kamu nggak aktif jadinya Mommy memutuskan untuk datang saja"
Permata baru ingat kalau Hp-nya mode pesawat.
"Ini siapa?"
"Ini pegawai di kantor Mom, kita habis dinas luar"
"Bu Pri mana? Biasanya dengan Bu Pri?"
"Oh, Bu Pri lagi sibuk banget jadinya harus dengan staff lain"
"Nama kamu siapa?"
"Oh, maaf Bu. Saya Larashati pegawai baru" Laras menjabat tangan wanita separuh baya tersebut yang adalah Ibu dari kekasihnya.
"Pasti kamu pegawai yang sangat kompeten di kantor sampai-sampai di ajak oleh Permata untuk perjalanan luar kota"
"Iya, tentu saja Mom. Dia salah satu pegawai yang terbaik di kantor walau masih terhitung baru. By the way, Daddy mana?"
"Daddy memang tidak ikut lagi main golf sama rekan bisnisnya"
"Kalau gitu kita naik aja ke tempat Permata. Laras tolong ya kopernya" Permata memberi kode ke Laras sebagai alasan naik ke atas Bersama.
"Baik Bu" mereka masuk lift.
"Kamu nggak biasanya koper di bawain sama staff kantor gitu, perempuan pula. nanti apa kata orang? Mereka bukan pesuruh kamu kan? Lagian mana mas Alex bukannya Dia saja yang bawa?"
"Sekalian Mom, soalnya ada file yang mau aku kasi ke Laras jadi nggak perlu kan Mas Alex nganterin"
"Ting.." pintu lift terbuka.
Mereka masuk ke dalam rumah Permata.
"Laras duduk dulu, Saya ambilkan file-nya sebentar"
Laras bingung setelah di tinggal Permata ke kemar, apa lagi ada Ibu-nya.
"Bagaiman selama perjalanan dinas? Menyenangkan atau sangat melelahkan?"
"ahh, sebagai pegawai sudah sewajarnya Bu kalau banyak yang di kerjakan apalagi sampai meeting malam. Saya justru sangat salut dan banyak belajar dari Bu Permata karena beliau seperti punya banyak cadangan tenaga bisa meeting dari siang sampai malam. Saya saja sudah Lelah tapi melihat Bu Permata saya jadi malu sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Like You Unconditionally
Historia Cortawarning!! (girls zone) Pembaca di harapkan dapat dengan bijak dalam membaca karena tulisan ini mengandung unsur LGBTQ dan unsur Dewasa. Bagi yang kurang berkenan harap tidak membacanya. terima kasih ^_^ Prolog: Seorang wanita usia 30an yang terus...