➴. H : Hahh, damn!

1K 102 11
                                    

(🖇) GENRE : fluff, comedy, flowers shop, shop owners and employees.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

┊ ☏ Player character :

・゚ˊ✎. ʜᴡᴀɴɢ ʜʏᴜɴᴊɪɴ

 ʜᴡᴀɴɢ ʜʏᴜɴᴊɪɴ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

・゚ˊ✎. ʟᴇᴇ ꜰᴇʟɪx

 ʟᴇᴇ ꜰᴇʟɪx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Lee Felix, lelaki berparas cantik itu sedang jongkok di emperan ruko kosong, kakinya dihentak hentak lantaran kesal. Sesekali kakinya menendang batu krikil di depannya.

Pemuda berparas cantik itu sedang galau karna belum mendapatkan pekerjaan.

Pipinya sudah memerah karna kepanasan, bajunya juga sudah lecek gak karuan, tubuhnya udah gak ada wangi wanginya karna udah ketimbun sama keringat, dan satu lagi surai pirangnya udah acak-acakan mirip banget kayak gumpalan keset.

Sekarang keadaan Felix udah percis banget kayak anak ayam yang minta di pungut. Miris banget emang.

"Yatuhan! tolonglah hambamu ini." Felix berdiri dan berteriak frustasi lantaran gemas dengan nasibnya yang selalu sial, si pirang udah gak peduli kalau dirinya jadi pusat perhatian banyak orang.

Felix meraba-raba perutnya yang sudah berisik minta diisi "Ini cacing gak bisa di ajak kompromi dulu apa ya?!" Kesalnya.

Tangan Felix merogoh kantong celananya untuk mencari pundi-pundi rupiah yang barangkali menyelip disana, dan mirisnya cuma ada uang tujuh ribu lima ratus. Dapat lauk apaan di warteg?! paling cuma dapat oseng semut sama nasi putih doang.

Felix rasanya mau tertawa, iya menertawakan nasibnya yang sangat nelangsa ini.

"Mak Abah, Felix jadi gembel dikota." Ucapnya sedih dan lanjut berjalan menuju halte di depan.

Felix itu anak rantau dari desa. Felix merantau ke kota mencari pundi pundi rupiah. Tapi ya memang dasarnya Felix itu anak desa yang polos dan lugu, Felix belum terbiasa hidup di kota yang penuh tipu muslihat, jadi si pirang hampir aja beberapa kali kena tipu.

Felix juga sadar kalau mencari pekerjaan di kota gak segampang yang dia bayangkan.

Padahal waktu di kampung Felix sering liat di televisi banyak orang yang merantau, rata-rata mereka jadi orang sukses dan banyak uang, tapi kenapa hidup Felix jadi luntang luntung kayak begini?!

Heran Felix tuh, kenapa nasibnya selalu sial dan gak pernah beruntung.

Felix mau nangis aja rasanya. Mana uang tabungannya udah menipis untuk membiayai kehidupan dia selama tinggl di kota yang serba mahal.

Padahal selama tinggal dikota Felix selalu hidup hemat, tapi karna harga kebutuhan dapur di desa dan di kota berbeda alhasil uang tabungannya beringsut habis.

Disaat si pirang sedang asik melamun di halte tiba-tiba aja mata bulat Felix gak sengaja ngeliat brosur lamaran kerja di tembok.

Tangan Felix menyentuh dan membaca seksama brosur di depannya, si pirang agak trauma sih soalnya dia pernah beberapa kali kena tipu karna ngelamar kerja lewat brosur.

Tapi pas ngeliat alamatnya deket dari sini si pirang langsung garcep foto brosurnya. Senyum manis terukir di bibir si pirang.

Dengan semangat menggebu si pirang langsung mencari alamat tokonya yang gak jauh-jauh banget dari tempatnya berdiri, dan tokonya beneran ada, no tipu-tipu.

Felix sampai melongo gak percaya saking kagetnya.

Felix merhatiin toko bunga minimalis di depannya. Si pirang udah gak sabar mau melamar kerja, kakinya melangkah maju kedepan, matanya menatap takjub toko bunga di depannya tapi saat matanya bergulir ke arah pintu wajahnya langsung masam karna sekarang tokonya tutup, di depan pintu ada tulisannya.

'Tutup'

Haduh, sial banget nasibnya.

Felix langsung lemes, bukannya apa apa-- tapi dia mau cepet ngelamar biar gak keduluan orang lain.

Felix takut kalah saing guys, soalnya Felix gak punya keistimewaan, tapi seengaknya Felix gak akan jadi beban kok.

Tapi harus sabar aja sama segala tingkah lemot yang Felix miliki.

Felix tuh teledor, tukang tidur, tukang makan, ceroboh, dan mukanya juga pas-pasan.

Felix cemberut dan mengacak surainya gemas "Tokonya tutup, besok dateng lagi deh." Ucapnya.

Dengan langkah lesu, letoy tak berdaya Felix ninggalin toko bunga berwarna pink di depannya.

Doakan saja ya kawan-kawan, semoga aja Felix diterima kerja disana.

[ TBC ]

••Hiii! Setelah lumayan lama istirahat aku kembali lagi dan bawa satu book baru, yang suka Hyunlix kuy ikutin kisah mereka!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••
Hiii! Setelah lumayan lama istirahat aku kembali lagi dan bawa satu book baru, yang suka Hyunlix kuy ikutin kisah mereka!

Vomentnya jangan lupa kawand-kawand!

Rn.Flower's shop [Hyunlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang