➴. G : Gloomy

469 82 10
                                    

Felix lagi beli es krim di warung samping yang gak jauh dari toko, selesai bayar si pirang langsung masuk lagi ke dalam toko.

Saat sedang asik menjilati es krim sembari bersenandung ria tiba-tiba Felix terpeleset karna terselengkat kaki Hyunjin.

Bruk!

"Ughh..s-sakit." Rintihnya pelan.

Hyunjin yang sedang tiduran di lantai pun langsung bangun terduduk dengan pandangan terkunci menatap Felix "Loh..Lix, kok malah lesehan disitu?" Tanyanya heran.

Felix menatap Hyunjin kemusuhan, mata bulat si pirang menatap es krim yang sudah gak berbentuk di lantai. Es krim seharga tiga ribunya jatuh gara-gara Hyunjin

Tenang guys, itu bukan sepenuhnya salah Hyunjin kok soalnya Hyunjin dari tadi emang lagi goleran di tengah-tengah toko, nah karna terlalu bersemangat menjilati es krim Felix sampai gak merhatiin jalan..jadi ya begitu deh.

Felix berdiri dan menghampiri yang lebih tua, satu tangannya dia julurkan kehadapan Hyunjin.

Hyunjin mengkerutkan keningnya bingung "Apa?"

"Ganti rugi." Ucapnya galak.

Tanpa basa-basi Hyunjin langsung mengeluarkan dompetnya dari saku celana. Si pirang udah kesenengan karna dompet milik Hyunjin tebalnya bukan main.

Sebelum membuka dompet Hyunjin bertanya dulu kepada Felix "Emang harganya berapa sih?"

"Tig--lima ribu." Sahutnya.

Felix harus meminta uang lebih karna Hyunjin sudah membuang waktunya untuk menikmati es krim. Ya walaupun cuma untung sedikit tapi gak apalah.

Felix melongo gak percaya pas ngeliat isi dompet Hyunjin yang rata-rata isinya cuma tumpukkan sampah tidak berguna.

"Yahh Lix..Mas cuma ada uang 2 ribu, nih." Hyunjin ngasih uang dua ribu yang udah dekil dan rapuh ke tangan Felix.

Felix cemberut kesal, huh, dengan keterpaksaan akhirnya dia ambil juga tuh uang. Hah..bukannya untung malah rugi.

"Mas Hyun ngeselin!"

"Udah jatuhin es krim orang tapi gak mau ganti."

"Dasar Mas Hyun jelek!"

Hyunjin berpura-pura tuli dan lanjut main game lagi sambil merebahkan dirinya dilantai "Makasih, Mas tau kok kalau wajah Mas emang tampan dan menawan. Kamu mujinya gak usah berlebihan gitu ah."

Felix mendelik sinis. Cih, bosnya gila ya?

•••

"Lix, siram bunganya yang bener dong."

"Lix, airnya jangan nyemprot kemana mana. Lantainya basah tuh."

"Habis ini lantainya di pell ya."

"Lix, sebagai pegawai yang baik kamu harus nunjukin senyum ceria. Wajah kamu kok malah cemberut gitu? jatohnya malah serem, kaya ayam kebelet kawin tau gak."

Ocehan Hyunjin sangat sangat menganggu pendengaran Felix di sore hari yang damai ini.

Sumpah, Felix pusing dengernya.

"Lix,-"

"Mas Hyunjin  mau aku siram ya?" Felix melotot tajam sambil menatap Hyunjin yang sedang berjongkok di pojok sana. Mata Felix meneliti penampilan bosnya yang sangat patut dicaci maki.

Hyunjin cuma pakek kaos oblong warna orange sama celana boxer warna kuning. Warnanya sangat cerah sampai matapun menjadi sakit.

Iya, Hyunjin cuma pakai boxer sama kaos oblong doang.

Gak tau kenapa semakin lama bekerja disini, Felix semakin di buat speechless sama tingkah bosnya ini.

Padahal waktu awal mereka bertemu Felix kira Mas Hyunjin tuh orang yang ramah dan baik hati serta manusia tampan berhati dingin..t-tapi ahh sudah lah.

Kenyataan memang sangat menyakitkan.

[ TBC ]

••Seru gak sih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••
Seru gak sih?

Rn.Flower's shop [Hyunlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang