➴. Y : Yummy!

435 77 8
                                    

Hyunjin sibuk mencari kunci tokonya yang entah terpental kemana lantaran ulah pegawai pirangnya yang tiba tiba mengagetkannya menggunakan rambut palsu.

Mulut Hyunjin gak berhenti misuh misuh lantaran kesal karna acara istirahatnya harus tertunda guna mencari kunci toko bunganya yang terpental.

Mata tajam Hyunjin melirik kearah Felix yang berada di ujung dekat pohon besar, si pirang juga sedang mencari kunci toko yang terpental entah kemana.

Dengan di terangi senter lewat ponsel si pirang berjalan mengitari batang pohon, Hyunjin yang melihat kebodohan sang pegawai pun hanya bisa menghela nafas lelah.

Sumpah, jarak pohon dan tokonya bisa dibilang lumayan jauh jadi kemungkinan sangat minim jika kunci tokonya terpental kesana.

"Felix! kamu cari di pojok dekat bunga lilly. Mas mau cari di pojok kanan." Hyunjin berteriak lumayan keras.

Felix berdiri dan memberi hormat sembari berteriak "Ay ay, Captain!" Serunya.

Udah lebih dari 1 jam mencari tapi keberadaan kunci berwarna pink belum juga ditemukan, padahal hari sudah mau malam.

Felix menghela nafas menyesal, ini semua ulahnya karna mengagetkan Hyunjin menggunakan rambut palsu.

Si pirang dengan ragu menghampiri Hyunjin yang sedang duduk di kursi dengan mata terpejam lelah. Huh..Felix jadi semakin merasa bersalah.

Felix meremat pelan kemejanya "M-mas Hyun.." Panggilnya.

Hyunjin membuka matanya perlahan, pandangannya langsung terkunci menatap lelaki pirang di depannya. Keningnya menyeringit heran lantaran melihat jika ada gurat kesedihan di wajah yang lebih muda.

"Kamu kenapa?" Tanya Hyunjin.

Felix menatap Hyunjin dengan mata bulat yang berair "Hiks..maaf gara-gara aku Mas Hyun jadi telat pulang hiks p-pasti istri dan anak Mas Hyun udah nunggu dirumah."

Hyunjin menganga lebar, dia menyentuh wajahnya sendiri dan bergumam kecil.

Hyunjin menghela nafas sebelum bangkit dan mengusap surai bocah pirang di depannya "Mas belum punya istri..apalagi anak."

Bibir Felix mengerucut lucu "B-beneran?"

Hyunjin mengangguk singkat sambil mengangkat kedua jarinya "Beneran, Felix."

Hyunjin mengengam tangan mungil Felix "Ayo cari kuncinya sama-sama dan cepat pulang." Ucapnya.

•••

Setelah beberapa jam bergelut mencari kunci pink akhirnya kunci toko bunga milik Mas Hyun ketemu. Ternyata kuncinya terpental ke semak-semak tanaman berduri.

Selesai dengan urusan kunci si bos tampan dan pegawai pirang itu akhirnya bisa bernafas lega. Mereka berdua memutuskan untuk pulang bersama.

Ditengah perjalanan Hyunjin mengajak Felix untuk mampir ke salah satu kedai ramen langanannya "Lix, mau makan disini dulu?"

Felix mengeleng pelan "Enggak ah, aku udah beli ikan dirumah. Niatnya mau aku bakar." Felix berucap semangat.

Hyunjin mengangguk singkat, tangannya mengusap surai hitamnya kebelakang "Yaudah, Mas mau beli ramen dulu soalnya Mas gak akan sempat masak."

Saat Hyunjin hendak masuk ke kedai ramen tangannya ditahan seseorang, siapalagi pelakunya jika bukan Felix. Sebelah alis Hyunjin terangkat "Kenapa, Lix?" Tanyanya heran.

Felix menunduk malu "Ummm..Mas Hyun mau bakar ikan bareng Felix?" Tanyanya ragu.

Hyunjin terkekeh kecil melihat wajah malu-malu pegawai pirangannya, sontak tangannya terjulur untuk mengusak surai pirang milik Felix "Boleh, ayo."

Sesampainya di kamar kost Felix, mereka berdua segera menuju kedapur. Sekarang keduanya tengah sibuk berkutat dengan peralatan memasak.

Hyunjin sedang membakar ikan di atas kompor, sedangkan Felix sedang sibuk membuat bumbu dan minuman.

Gak butuh waktu lama masakan mereka pun jadi, dua pasang ikan bakar, nasi hangat dan dua gelas sirup sudah tersusun rapih di atas meja.

Mereka berdua menikmati makanannya dengan nikmat, dan saling memuji satu sama lain.

Felix memejamkan matanya menikmati lembutnya daging ikan yang menyapa lidahnya "Hummm...Mas Hyun jago bakar ikan ya? lembut banget."

Hyunjin mengangguk "Bumbu ikan yang kamu buat juga enak, lain kali ajarin Mas cara buatnya."

Selesai makan dan mencuci piring, Hyunjin memilih untuk segera pulang karna hari juga sudah lumayan larut.

Felix mengantar sampai di depan pintu kamar kost "Mas Hyun hati-hati, katanya nih ya suka ada maling di dekat sini."

Felix cuma berniat menakut nakuti Hyunjin sebenarnya karna di daerah sini jarang bahkan hampir gak ada maling.

Hyunjin mencibir dalam hati "Gak ada yang bakal berani lawan Mas. Udah ya Mas pulang dulu." Pamitnya.

Sebelum benar benar pergi, Hyunjin berbalik badan guna menatap pegawainya "Kapan-kapan ayo bakar ikan bareng lagi." Ucapnya sebelum pergi.

[ TBC ]

••Zzzzzz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••
Zzzzzz

Rn.Flower's shop [Hyunlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang