➴. I : I love

401 78 5
                                    

Felix duduk di ayunan yang tidak jauh dari kamar kostnya, mulutnya tidak berhenti menjilati sebuah ice kream rasa cokelat dan kacang.

Kakinya dia ayunkan ke depan dan kebelakang, mata si pirang membola kaget saat ada yang mendorong ayunan yang sedang dia naikki.

Felix menoleh kebelakang lalu tersenyum malu-malu "Eh Mas Hyun, aku pikir siapa." Ucapnya.

Hyunjin masih sibuk mendorong ayunan yang Felix naikki "Suka gak?" Tanyanya.

Felix mengangguk ribut "Sukaa!"

"Suka apa?"

Felix tersenyum "Suka Mas Hyun."

Tiba-tiba ayunan berhenti.

Kening Felix mengkerut bingung dan refleks kepalanya menoleh kebelakang "Loh Mas, kok berhent-- hmp!"

Cup!

Kringgg~

Kring!

Felix bangun terduduk di ranjangnya dengan wajah memerah, kedua tangan mungilnya menutupi separuh wajahnya yang sekarang semerah tomat.

Tangan mungil Felix refleks menepuk sebelah pipinya "Yaampun..aku mimpi apa sih?!"

Felix menggeleng ribut, mencoba menghapus ingatan tentang mimpinya tadi..tapi rasanya sangat percuma karna bayangan wajah bosnya itu masih sangat membekas di otak.

Felix menepuk dadanya pelan "Ini dada kenapa gak bisa diem sih setiap inget wajahnya Mas Hyun!" Felix berbicara dengan nada jengkel.

Selesai menenangkan diri di ranjang akhirnya si pirang memutuskan untuk pergi ke kamar mandi karna jam juga sudah hampir mepet untuk berangkat bekerja.

•••

Felix memejamkan matanya, menikmati air shower yang menerpa wajah serta tubuhnya.

Tangannya menggosok gosok tubuhnya perlahan menggunakan spons. Disaat tubuhnya sudah bersih dari gumpalan sabun dan shampo Felix segera mematikan shower.

Si pirang menghirup shampo aroma anggur favoritnya "Ahh, segarnyaa~"

Tangannya terjulur mengambil handuk lalu mengeringkan tubuhnya, saat keluar kamar mandi Felix langsung meleset ke arah lemari pakaian.

Saat sedang sibuk memilih kemeja tiba-tiba ada suara ketukan pintu.

Kening si pirang menyeringit heran "Tumben banget ada tamu yang dateng jam segini."

Felix melangkah menghampiri pintu sembari mengancingkan kemeja putihnya.

Cklek--

"Hai~"

Saat melihat siapa orang yang ada di depannya mata Felix langsung melotot lebar dan mulutnya terbuka sedikit saking terkejutnya.

Felix terpekik kencang saat tiba-tiba tubuhnya di angkat paksa dan dibawa masuk kedalam kamar kostnya.

Felix di taruh ke atas karpet, laki-laki didepannya menatap Felix dengan tatapan rindu "Kangenn, padahal baru beberapa bulan gak ketemu."

Felix tertawa pelan, lalu menarik laki-laki bertubuh kekar itu kedalam pelukannya "Yaampun Mas Abin, kenapa gak bilang kalau mau dateng."

Seo Changbin, atau yang biasa Felix panggil Mas Abin itu membalas pelukan si pirang.

Changbin mencubit pelan hidung si pirang "Kan kejutan kalo bilang bilang namanya bukan kejutan, btw Lix..dari tadi ada yang ngeliatin kita tuh di depan pintu kost kamu."

Refleks kepala Felix menoleh kearah pintu kost yang tidak ditutup, disana ada Hyunjin yang sedang terdiam di ambang pintu.

Mereka berdua bersitatap kemudian Hyunjin beranjak pergi dari sana sebelum Felix membuka suara.

Changbin duduk dan segera mengambil satu toples kacang di meja "Kejar sana, pacar kamu cemburu tuh." Ucapnya santai.

Felix cemberut sembari memakai celananya asal "Bukan pacar, lagian! Salah Mas Abin juga karna main peluk peluk aku!" Ucapnya kesal.

Changbin mengambil remot televisi sambil memeletkan lidahnya "Loh emangnya salah ya meluk saudara sendiri?"

Yeah, Changbin dan Felix itu saudara sepupu.

•••

Felix berlari mengejar Hyunjin, dia pikir Hyunjin sudah pergi jauh tapi ternyata Hyunjin menunggunya di sebuah taman yang tidak jauh dari tempat kostnya.

"Mas Hyun!" Panggil Felix.

Hyunjin menoleh dengan wajah tidak sukanya, dia bersidekap dada sembari menatap Felix layaknya musuh.

Felix sibuk mengatur nafasnya "Mas Hyun aku bisa je--"

"Cepet jelasin." Potong Hyunjin.

Felix menghela nafas pelan "Jadi--"

Hyunjin menarik tangannya membuat Felix tersentak kaget "Ceritanya sambil duduk di sana." Ucapnya.

Felix duduk di kursi taman dan mulai menjelaskan kejadian yang baru aja terjadi "Mas Abin itu sepupu aku, jadi Mas Hyun gak usah salah paham."

Sebenarnya Felix juga gak ngerti kenapa harus menjelaskan sedetail ini kepada Hyunjin, padahal Hyunjin kan cuma bosnya.

Hyunjin mengangguk tanda percaya "Hmm..gitu, oke deh." Ucapnya lega.

Felix berdecak pelan "Lagian Mas Hyun kenapa sih? Aneh banget padahal kan--"

Hyunjin berdiri dari kursi, menatap Felix dari atas "Mas tuh cemburu." Ucapnya singkat.

[ TBC ]

••Vomentnya kakak~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••
Vomentnya kakak~

Rn.Flower's shop [Hyunlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang