Felix menggerutu kesal sembari memakan rotinya, si pirang menatap jam di dinding dengan mata sinis.
Felix berdecak pelan dan mulai mengutak atik ponselnya guna menelpon seseorang.
"Mas Hyun! kapan sampainya?!" Felix bertanya dengan nada tidak sabaran.
Sebelum Felix kembali berteriak telpon sudah dimatikan sepihak dan mulai terdengar ketukan pintu. Si pirang segera berlari menghampiri tamu yang datang.
Pintu dibuka dan Felix langsung marah-marah lantaran Hyunjin telat "Mas Hyun gimana sih?! kan Mas bilangnya mau datang jam 7 pas lah ini udah jam 7 lewat 20 menit Mas."
Hyunjin menggaruk tengkuknya bingung, padahal cuma telat 20 menit tapi kenapa marahnya Felix sangat berlebihan.
"Tapi kan cuma telat 20 menit, Lix."
Si pirang yang sedang sibuk memakai sepatu pun mendelik sinis "20 menit itu tetap aja waktu! kalau Mas Hyun datang tepat waktu pasti kita udah sampai di taman." Sahut si pirang penuh emosi.
Hyunjin menghela nafas, hah..iya deh kayaknya dia gak akan menang adu bacot sama Felix.
"Iya deh Mas minta maaf dan gak akan ngulangin lagi." Hyunjin berucap sungguh-sungguh.
Felix menatap Hyunjin dan mengacungkan jempolnya "Nah gitu dong. Ayok kita berangkat jogging!" Felix berseru semangat dan mulai menggengam satu tangan Hyunjin.
Hyunjin melirik tangan mereka yang saling bertautan, seulas senyum tipis terukir dibibirnya. Entah sejak kapan perasaan senang dan selalu ingin bersama Felix muncul.
Hyunjin tau pasti, Hyunjin tau jika mungkin saja dirinya sudah jatuh kedalam pesona milik Felix, si pemuda pirang cerewet dan manis.
Hyunjin membalas gengaman tangan mereka, mengusap pelan telapak tangan Felix menggunakan ibu jarinya.
"Lix,"
Si pirang menoleh menatap Hyunjin "Kenapa, Mas Hyun??" Tanya Felix.
"Kamu cantik." Hyunjin berbisik tepat di telinga Felix.
•••
Hah.. Hah
Hah!
Felix mengusap peluh keringat di dahinya, sungguh dirinya gak akan mau lagi kalau di ajak jogging oleh Hyunjin!
Gak ada istirahatnya! terhitung sudah 5 kali mereka mengitari seluruh taman kota dan sama sekali tidak ada istilah istirahat sebentar! bahkan minum setetes air pun gak bisa karna Hyunjin terus memaksa agar Felix terus berlari bergandengan tangan.
"Mas Hyun, istirahat dulu ih!" Felix menarik ujung hoodie hitam yang Hyunjin kenakan.
Genggaman tangan mereka lepas, Felix langsung ambruk terduduk di rumput. Si pirang sibuk menghirup oksigen sedangkah Hyunjin hanya bisa geleng kepala.
"Lemah, masa gitu doang udah capek!" Ledeknya.
Felix membuang wajahnya enggan menatap Hyunjin "Aku gak mau ngomong sama Mas, aku marah." Ucapnya dengan nada kesal dan bibir mengerucut lucu.
Hyunjin mengeluarkan smirk kecil, pemuda Hwang itu bersidekap dada "Ohh ceritanya marah nih, padahal tadinya kamu mau Mas traktir waffle cokelat."
Felix berdiri dan langsung menghampiri Hyunjin "Enggak kok Mas, Felix gak marah." Ucapnya.
Hyunjin mengangkat satu alisnya tidak percaya "Ahh masa sih, bukannya tadi kamu bilang kalau marah sama Mas--"
Felix menggeleng ribut dan segera memotong ucapan Hyunjin "E-engga Mas! itu aku cuma bohongan, aku gak marah cuma kesel aja sama Mas Hyun." Ucapnya sungguh-sungguh.
Hyunjin terkekeh kecil, tangannya terjulur untuk mengusak surai pirang pemuda manis di depannya "Yaudah, ayo kita beli waffle."
Felix memekik senang "Yey! makasih ya Mas Hyun, Felix sayaaang banget sama Mas!" Ucapnya.
"Mas Hyun juga sayang Felix." Hyunjin berucap sembari mengenggam tangan mungil milik Felix.
[ TBC ]
••
Dikit lagi tamat~
KAMU SEDANG MEMBACA
Rn.Flower's shop [Hyunlix] ✔
Teen Fiction━━ - - Hyunlix 🕊 : ꒰ sebuah kisah dari Rangkaian Nama ꒱ ── Pemilik toko bunga tampan & pegawai cantiknya. •• ➜. [bxb] ➜. 20-08-22 ➜. ©sweetlixe